Kesaksian Sopir Saat Mobil Operasional Guru Supriyani Diduga Diserang OTK

Konawe Selatan

Kesaksian Sopir Saat Mobil Operasional Guru Supriyani Diduga Diserang OTK

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 30 Okt 2024 09:30 WIB
Penampakan mobil operasional guru Supriyani yang diserang OTK di Konawe Selatan. Dokumen Istimewa
Foto: Penampakan mobil operasional guru Supriyani yang diserang OTK di Konawe Selatan. Dokumen Istimewa
Konawe Selatan -

Mobil yang kerap ditumpangi Supriyani, guru honorer yang dituduh menganiaya siswanya di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga diserang orang tidak dikenal (OTK). Sopir mobil menceritakan kesaksiannya saat kaca kendaraan mendadak retak di jalan.

Peristiwa itu terjadi di dekat SD Negeri 3 Baito, Jalan Poros Baito, Kelurahan Baito, Kecamatan Baito, Senin (28/10) sekitar pukul 14.40 Wita. Kendaraan itu merupakan mobil dinas Camat Baito, Sudarsono yang dikemudikan oleh Kepala Desa (Kades) Ahuangguluri, Herwan Malengga.

"Kebetulan saya sendiri mengalami. Jadi kurang lebih pukul 13.00 Wita, saya pinjam mobilnya pak camat untuk pulang makan," kata Herwan Malengga saat memberikan keterangannya di Polsek Baito, Senin (28/10/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herwan kemudian hendak kembali ke kantor Camat Baito setelah makan di rumahnya. Dalam perjalanan, Herwan tiba-tiba mendengar bunyi yang mengagetkannya.

"Kurang lebih 100 meter mau masuk ke kantor camat, kebetulan kantor camat berdekatan dengan SD Baito. Sebelum saya sampai di SD itu, saya dengar bunyi seperti kerikil itu dibanting (dilempar) ke seng," paparnya.

ADVERTISEMENT

Herwan pun heran mendapati kaca mobil retak saat menoleh ke belakang. Dia kemudian menepikan kendaraan dan berhenti melakukan pemeriksaan kondisi mobil.

"Saya lihat retak ini kaca. Terpaksa saya langsung weser kiri sekitar kurang lebih 10 meter kira-kira, saya langsung parkir," tambah Herwan.

Herwan yang keluar dari mobil lalu ke lokasi pertama kali dia mendengar suara lemparan. Herwan mulanya mengira kaca mobil retak karena bertabrakan dengan burung.

"Saya kembali lagi ke tempat bunyinya tadi itu, saya lihat amati siapa tahu ada barang saya temukan, ternyata tidak ada. Hanya saya temukan batu," ucapnya.

Tidak berselang lama, muncul kenalan Herwan yang mengaku melihat seseorang lari saat mobil melintas di lokasi. Herwan sempat mengecek namun hanya mendengar suara seperti ranting diinjak.

"Saya langsung dengar juga ada suara, saya buru, saya masuk di dalam, ternyata saya tidak menemukan juga orang. Hanya memang kedengarannya kayak ada yang (suara) injak, kayak orang lari," jelasnya.

Herwan pun membantah informasi soal kaca mobil retak akibat tembakan. Dia kembali menegaskan hanya sempat mendengar bunyi seperti lemparan saat mendapati kaca mobil rusak.

"Kalau ada yang sebut itu tembakan bukan dari saya, kalau saya tidak pernah sampaikan itu penembakan, saya hanya tahu itu seperti kerikil dibanting (dilempar) ke seng," imbuh Herwan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra Kombes Iis Kristian turut menegaskan kaca mobil retak bukan karena tembakan sebagaimana pernyataan Herwan. Namun pihaknya akan menyelidiki dugaan kaca mobil rusak diserang OTK.

"Kami akan menggandeng Labfor Makassar. Saya juga sudah lihat langsung kondisi kaca mobil. Nanti kita libatkan Labfor," ungkap Kabid Humas Polda Sultra Kombes Iis Kristian kepada detikcom, Selasa (29/10).

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berasumsi lebih jauh terkait perkara itu. Kombes Iis berharap semua pihak menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Kami mengimbau agar masyarakat jangan mudah terpancing dengan isu yang belum terklasifikasi dengan baik," tegas Kombes Iis.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Diketahui, mobil dinas Camat Baito yang diduga diserang OTK itu kerap ditumpangi Supriyani berangkat menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo. Supriyani sendiri merupakan terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa SD yang merupakan anak polisi.

Kuasa Hukum Supriyani, Andre Darmawan berharap kasus dugaan penyerangan mobil itu diusut. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan camat Baito agar melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Ini yang lagi kita anu kan bagaimana situasinya, karena agak memanas," kata Andre kepada detikcom, Senin (28/10).

Andre curiga mobil dinas camat Baito ditembak OTK. Meski saat di lokasi, sopir mobil mengaku tidak menemukan ada bukti proyektil.

"Kami sudah (sampaikan) ini ke pak camat untuk dilaporkan kejadian ini, supaya diselidiki ini peluru apa yang mengenai," katanya.

Andre mengaku ada seseorang misterius yang sempat melarikan diri saat kaca mobil retak. Namun kepala desa yang mengemudikan mobil tidak sempat melihat OTK yang dimaksud.

"Setelah dia (sopir mobil) buka (pintu) ada orang yang lari dari semak-semak hutan, baju kaos putih, ndak jauh dari sini (kantor camat, lokasi depan SDN 3 Baito), hanya tidak sempat dapat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads