Sambas

Fakta-fakta Nasabah Bunuh Debt Collector gegara Istri Diminta Korban

Riani Rahayu - detikSulsel
Jumat, 28 Jun 2024 09:30 WIB
Foto: Pria di Sambas menikam debt collector hingga tewas ditangkap polisi. Dokumen Istimewa
Sambas -

Debt collector berinisial RR (25) di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), dibunuh nasabahnya inisial ST (35) saat menagih utang. Pembunuhan ini dipicu ucapan korban yang dianggap merendahkan istri pelaku.

Penikaman itu terjadi di Jalan Dusung Angus, Kecamatan Selakau, Sambas, Rabu (19/6). Pelaku pun ditetapkan tersangka dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 355 KUHP ayat 2.

"Pelaku telah dititipkan di Rutan Polres Sambas," kata Kapolres Sambas AKBP Sugiyatmo saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/6/2024).


Dirangkum detikcom, Jumat (28/6), berikut fakta-fakta nasabah bunuh debt collector di Sambas:

Cicilan Harian Rp 750 Ribu Mandek

Sugiyatmo mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban menagih cicilan utang pelaku Rp 750 ribu per hari yang mandek. Sementara pelaku sudah dalam kondisi terdesak kebutuhan ekonomi.

"Pelaku menunggak 2 hari, kebetulan cicilan itu pinjaman harian yang di mana cicilan setiap harinya Rp 750 ribu," ungkap Sugiyatmo.

Saat utangnya ditagih, pelaku meminta keringanan kepada korban. Pelaku mengaku hanya bisa membayar angsuran senilai Rp 200 ribu.

"Pelaku berniat membayar uang Rp 200 ribu dulu kepada korban, namun korban tak percaya," ujarnya.

Sugiyatmo menambahkan, korban dan pelaku sempat cekcok sebanyak dua kali hingga terjadi perkelahian. Cekcok pertama kali terjadi saat korban menagih utang di rumah pelaku.

"Mereka sepakat bertemu untuk penyelesaian dan terjadi cekcok," tutur Sugiyatmo.

Pelaku Tersinggung Ucapan Korban

Sugiyatmo menuturkan, korban menolak memberikan keringanan pembayaran terhadap pelaku. Korban justru menyinggung pelaku agar istri ST menjadi pengganti pembayaran utang.

"Jadi ada perkataan korban yang mengatakan, 'begini saja, binimu kasih aku aja', itulah yang membuat pelaku berpikiran jahat," tutur Sugiyatmo.

Pelaku saat itu berusaha menahan emosinya hingga mengajak korban keluar rumah dengan berdalih hendak meminjam uang ke rumah sepupunya. Belakangan, pelaku justru singgah di tempat sepi.

"Pelaku membawa korban ke tempat sepi dan terjadi cekcok lagi, hingga pelaku emosi dengan perkataan korban, menikam korban dengan pisau dapur yang sudah dibawanya sejak awal," jelasnya.

Sugiyatmo menambahkan, insiden itu mengakibatkan korban dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Azis Singkawang. Namun selang dua hari dirawat, korban meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia pada Jumat (21/6) pagi, karena ditemukan beberapa bekas tusukan di bagian belakang tubuhnya," imbuhnya.

Simak fakta berikutnya di halaman selanjutnya...



Simak Video "Video: OJK Ajukan Permintaan Blokir 27 Ribu Rekening Terindikasi Judol"

(sar/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork