5 Hal Soal 8 Jemaah 'Haji Plus' Kena Tipu dan Hanya Diantar Sampai Jakarta

5 Hal Soal 8 Jemaah 'Haji Plus' Kena Tipu dan Hanya Diantar Sampai Jakarta

Hafis Hamdan - detikSulsel
Rabu, 12 Jun 2024 09:00 WIB
Delapan warga Sulbar tertipu program haji plus saat berada di Polda Sulbar. Dokumen Istimewa
Foto: Delapan warga Sulbar tertipu program haji plus saat berada di Polda Sulbar. Dokumen Istimewa

3. Korban Geruduk Kantor Travel

Delapan warga yang mengaku menjadi korban penipuan haji plus menggeruduk kantor travel Zahira Wisata Tour di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro pada Sabtu (8/6) pagi. Dalam video beredar, tampak warga berteriak di dalam kantor.

Sementara pemilik travel, yakni wanita berinisial R bersembunyi di belakang seorang pria. Wanita R terlihat dilabrak warga hingga jilbabnya terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penipu memang ini, penipu," kata seorang wanita dalam video.

Sementara dalam video lainnya, terlihat seorang wanita menangis histeris di depan kantor travel. Wanita tersebut kesal lantaran orang tuanya sudah menyetor uang namun gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Orang tuaku, datang di rumahku (wanita R) banyak kata-katanya, datang sedikit-sedikit minta uang, sedikit-sedikit minta uang," kata wanita dalam video sambil menangis.

4. Bos Travel Ngaku Ditipu Penyedia Tiket

Owner Zahira Wisata Tour, R melaporkan pria bernama Fahrul setelah gagal memberangkatkan 8 calon jemaah haji (CJH) plus. Fahrul yang merupakan penyedia tiket dan visa haji itu dipolisikan terkait dugaan penipuan.

"Iya ada laporannya (pemilik travel)," ujar Anggota Subbid Penmas Humas Polda Sulbar Brigpol Suhardiman kepada detikcom, Senin (10/6).

Diman mengatakan wanita R melapor ke SPKT Polda Sulbar pada Sabtu (8/6). Dalam laporannya, wanita R mengaku telah mentransfer uang sejumlah Rp 928.000.000 ke Fahrul. Uang itu untuk pembayaran program haji plus dari 8 orang yang akan berangkat tahun ini.

"Korban mentransfer Rp 928.000.000," bebernya.

Setelah itu, kata Diman, wanita R mengaku disuruh oleh Fahrul berangkat ke Jakarta bersama 8 peserta haji plus pada 2 Juni 2024. Namun saat tiba di Jakarta, nomor handphone Fahrul tidak dapat dihubungi oleh R.

"Setelah tiba di Jakarta, terlapor Fahrul memblokir kontak ibu R. Selanjutnya ibu R beserta rombongan merasa tertipu dan kembali ke Sulawesi Barat," ungkap Diman.

Menurut pengakuan wanita R, terlapor Fahrul sebelumnya mengaku bisa memberangkatkan warga untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini dengan menyetor uang muka Rp 95 juta. Fahrul juga menyampaikan kepada R bahwa dirinya akan menyediakan visa hingga tiket bagi peserta haji plus yang mendaftar.

"Terlapor menjanjikan menaikkan haji dari travel ibu R dengan membayar uang Rp 95 juta," kata Diman.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...


Hide Ads