Gagal Berangkatkan 8 CJH Plus Asal Sulbar, Bos Travel Polisikan Penyedia Tiket

Sulawesi Barat

Gagal Berangkatkan 8 CJH Plus Asal Sulbar, Bos Travel Polisikan Penyedia Tiket

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 10 Jun 2024 19:15 WIB
Owner travel Zahira Wisata Tour melapor ke Polda Sulbar kasus penipuan.
Foto: Owner travel Zahira Wisata Tour melapor ke Polda Sulbar kasus penipuan. (Dok. Istimewa)
Mamuju -

Owner perusahaan travel Zahira Wisata Tour berinisial R di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) melaporkan pria bernama Fahrul setelah gagal memberangkatkan 8 calon jemaah haji (CJH) plus. Fahrul yang merupakan penyedia tiket dan visa haji itu dipolisikan terkait dugaan penipuan.

"Iya ada laporannya (pemilik travel)," ujar Anggota Subbid Penmas Humas Polda Sulbar Brigpol Suhardiman kepada detikcom, Senin (10/6/2024).

Diman mengatakan wanita R melapor ke SPKT Polda Sulbar pada Sabtu (8/6). Dalam laporannya, wanita R mengaku telah mentransfer uang sejumlah Rp 928.000.000 ke Fahrul. Uang itu untuk pembayaran program haji plus dari 8 orang yang akan berangkat tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban mentransfer Rp 928.000.000," bebernya.

Setelah itu, kata Diman, wanita R mengaku disuruh oleh Fahrul berangkat ke Jakarta bersama 8 peserta haji plus pada 2 Juni 2024. Namun saat tiba di Jakarta, nomor handphone Fahrul tidak dapat dihubungi oleh R.

ADVERTISEMENT

"Setelah tiba di Jakarta, terlapor Fahrul memblokir kontak ibu R. Selanjutnya ibu R beserta rombongan merasa tertipu dan kembali ke Sulawesi Barat," ungkap Diman.

Menurut pengakuan wanita R, terlapor Fahrul sebelumnya mengaku bisa memberangkatkan warga untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini dengan menyetor uang muka Rp 95 juta. Fahrul juga menyampaikan kepada R bahwa dirinya akan menyediakan visa hingga tiket bagi peserta haji plus yang mendaftar.

"Terlapor menjanjikan menaikkan haji dari travel ibu R dengan membayar uang Rp 95 juta," kata Diman.

Diman menambahkan saat ini pihaknya belum menerima laporan polisi dari 8 warga yang mengaku menjadi korban penipuan travel Zahira Wisata Tour. Hal itu karena kedelapan warga diminta penyidik untuk turut melampirkan bukti transfer uang ke travel Zahira Wisata Tour.

"Belum (dibuatkan laporan polisi) yang warga itu, kemarin diminta untuk bawa juga bukti transfernya (ke travel)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 8 warga mengaku menjadi korban penipuan haji plus oleh perusahaan travel Zahira Wisata Tour di Mamuju. Para korban yang telah menyetor uang hingga ratusan juta rupanya hanya diantar sampai Jakarta.

Salah seorang korban bernama Becce mengaku ada 8 orang korban perusahaan travel tersebut, termasuk dirinya dan sang suami. Menurutnya, ia dan suami telah menyetor uang sekitar Rp 200 juta ke pihak travel.

"Saya sudah bayar Rp 200 jutaan," kata Becce kepada wartawan, Sabtu (8/6).

Becce menerangkan awalnya pemilik travel, yakni wanita berinisial R menawarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji tahun ini melalui program haji plus. Ia kemudian diminta oleh wanita R untur menyetor uang Rp 185 juta yang pembayarannya bisa diangsur.

Selanjutnya, ia mulai menyetor ke R sejak awal tahun 2024. Ia mengaku tak menaruh curiga lantaran R sebelumnya telah memberangkatkan warga pada program umrah.

"Jadi dia sampaikan biaya Rp 185 juta tapi bisa dicicil. Ada 8 orang ki di sini (total korban)," terang Becce.




(sar/asm)

Hide Ads