Murka 8 Peserta 'Haji Plus' Asal Sulbar Cuma Diantar Sampai Jakarta

Murka 8 Peserta 'Haji Plus' Asal Sulbar Cuma Diantar Sampai Jakarta

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 09 Jun 2024 07:00 WIB
Delapan warga Sulbar tertipu program haji plus saat berada di Polda Sulbar. Dokumen Istimewa
Foto: Delapan warga Sulbar tertipu program haji plus saat berada di Polda Sulbar. Dokumen Istimewa
Mamuju -

Sebanyak 8 warga mengaku menjadi korban penipuan haji plus oleh perusahaan travel Zahira Wisata Tour di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Para korban yang telah menyetor uang hingga ratusan juta rupiah rupanya hanya diantar sampai Jakarta lalu dibawa kembali ke Mamuju.

Salah seorang korban bernama Becce mengaku ada 8 orang korban perusahaan travel tersebut, termasuk dirinya dan sang suami. Menurutnya, ia dan suami telah menyetor uang sekitar Rp 200 juta ke pihak travel.

"Saya sudah bayar Rp 200 jutaan," kata Becce kepada wartawan, Sabtu (8/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Becce menerangkan awalnya pemilik travel yakni wanita berinisial R menawari paket ibadah haji tahun ini melalui program haji plus. Ia kemudian diminta oleh wanita R untur menyetor uang Rp 185 juta yang pembayarannya bisa diangsur.

Selanjutnya, Becce mulai menyetor ke R sejak awal tahun 2024. Ia mengaku tak menaruh curiga lantaran R sebelumnya telah memberangkatkan warga pada program umrah.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia sampaikan biaya Rp 185 juta tapi bisa dicicil. Ada 8 orang ki di sini (total korban)," terang Becce.

Para Korban Hanya Diantar ke Jakarta

Becce menuturkan ia dan 7 korban lainnya akhirnya diberangkatkan pihak travel ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 30 Mei 2024. Mereka kemudian menginap selama 3 hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Saat tiba di Jakarta, para korban tak langsung diterbangkan ke Mekkah. Mereka kembali menginap di hotel selama 4 hari.

Setelah itu, barulah Becce dan rekan-rekannya diberitahu bahwa mereka tak bisa melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi. R mengakui pihaknya tidak menyediakan tiket dan visa yang disediakan hanya visa ziarah alias visa non haji.

"Yang nakasiki ini (perusahaan Zahira Wisata Tour kasih hanya) visa ziarah," sebutnya.

Becce menuturkan, ia dan korban lainnya akhirnya cuma bisa pasrah dipulangkan oleh R ke Mamuju. Mereka tiba di Terminal Mamuju pada Sabtu (8/6) pagi.

Becce menyebut para korban yang kecewa atas ulah R kemudian mengadu ke Polda Sulbar pada Sabtu (8/6) pagi. Mereka meminta uang yang disetor kepada R agar dikembalikan.

"Kukumpul-kumpul (uang) mau ka haji, (ternyata) natipuka (dia menipu saya). Saya ini mau ka kembali uangku," kesalnya.

Becce mengatakan uang yang disetor ke R merupakan hasil dari berdagang cabai di pasar. Uang itu kata dia, merupakan tabungan selama 9 tahun.

"(Saya kumpul uang) 9 tahun, untuk naik haji," tuturnya.

Sementara itu, Ba Subbid Penmas Humas Polda Sulbar Brigpol Suhardiman membenarkan ada warga yang mengadu soal dugaan penipuan haji. Menurutnya, para korban saat ini masih berada di SPKT untuk dimintai keterangan.

"Masih di SPKT sekarang," singkat Diman.




(hmw/hmw)

Hide Ads