Kalimantan Timur

5 Fakta Eko Dibunuh Ibu dan Adik Kandung gegara Dianggap Beban Keluarga

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Kamis, 23 Mei 2024 10:00 WIB
Foto: Penampakan ibu dan anak pelaku pembunuhan di Berau. (dok istimewa)
Berau -

Wanita berinisial MN (53) di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) tega membunuh anak kandungnya, Eko Januardi alias EJ (29) gegara dianggap beban keluarga. MN menghabisi nyawa Eko dibantu oleh adik kandung korban inisial SR (22).

Jasad Eko pertama kali ditemukan dalam kamar di rumahnya di Jalan Sei Kuyang, Kecamatan Teluk Bayur, Berau pada Minggu (19/5) pukul 03.30 Wita. Awalnya tidak ada yang menduga bahwa Eko tewas dibunuh oleh ibu dan adiknya sendiri.

Dirangkum detikcom, Kamis (23/5/2024), berikut 5 fakta Eko dibunuh ibu dan adik kandung gegara dianggap beban keluarga:


1. Korban Dibunuh Saat Tidur Pulas

Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi mengatakan kasus ini bermula saat MN dan SR bertemu di ruang tamu rumah mereka pada Sabtu (18/5). MN kemudian mengajak SR untuk menghabisi nyawa Eko.

"SR baring-baring di ruang tamu sambil main HP kemudian mendekati mamanya yaitu MN dan MN langsung berbicara kepada SR dengan kata-kata 'nanti malam kita bunuh kakakmu'," kata Iptu Suradi mencontohkan percakapan kedua pelaku, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (21/5).

MN dan SR pun masuk ke kamar Eko pada Minggu (19/5) sekitar pukul 00.30 Wita. SR langsung mematikan lampu kamar korban sementara MN ke dapur mengambil pisau untuk menikam korban.

"Sementara ibunya pergi ke dapur mengambil pisau," ungkapnya.

Kedua pelaku langsung membunuh korban yang sedang tertidur. SR bertugas menindih korban sementara MN menjadi eksekutor dengan cara menusukkan pisau ke leher korban sebanyak dua kali.

"Setelah ditusuk pelaku SR masih menindih korban yang pada saat itu meronta-ronta. 5 menit kemudian baru dilepas dan korban terjatuh ke lantai dan sempat kejang-kejang," bebernya.

2. Adik Korban Buang Barang Bukti ke Sungai

Iptu Suradi menjelaskan kedua pelaku kemudian membersihkan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengangkat jasad korban kembali ke atas ranjang. MN selanjutnya meminta SR membuang pakaiannya yang berlumuran darah ke sungai.

"Pelaku MN meminta SR membuang bajunya ke sungai karena terkena darah korban dan setelah itu kembali tidur," sebutnya.

Pada pukul 03.30 Wita, MN kemudian mulai berakting dengan berteriak meminta tolong ke luar rumah usai melihat jasad Eko. MN pun membuat keterangan palsu dan melapor ke Ketua RT setempat.

"Setelah itu (MN) melapor ke Ketua RT," bebernya.

Simak 3 fakta lainnya di halaman berikutnya...




(hsr/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork