Panjang Urusan Legislator Sulsel JRM Ajak Buka Puasa Pakai Foto Babi Guling

Panjang Urusan Legislator Sulsel JRM Ajak Buka Puasa Pakai Foto Babi Guling

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 22 Mar 2024 10:00 WIB
Anggota DPRD Sulsel John Rende Mangontan (JRM).
Foto: Anggota DPRD Sulsel John Rende Mangontan (JRM). (Dok. Istimewa)
Makassar -

Kasus legislator DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Partai Golkar, John Rende Mangontan (JRM) mengajak buka puasa pakai foto babi guling di grup WhatsApp (WA) berbuntut panjang. JRM kini dipolisikan dugaan ujaran kebencian terhadap Suku, Agama, Ras, dan Golongan (SARA).

Laporan terhadap JRM itu dilayangkan Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulsel ke Polda Sulsel pada Rabu (20/3). Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto mengatakan kasus itu kini dalam proses penyelidikan di Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel.

"Iya betul ada laporan dari BMI (terhadap JRM), sekarang masih dilakukan penyelidikan oleh krimsus, perkembangan akan kami sampaikan," ujar Kombes Didik kepada detikSulsel, Kamis (21/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua BMI Sulsel Muhammad Zulkifli menjelaskan laporan dugaan tindak pidana SARA itu dilayangkan karena JRM diduga menujukannya kepada umat muslim. Terlebih, tangkapan layar pesan yang dikirimkan JRM di grup WA itu sudah tersebar luas.

"Saya laporkan ini selain karena memang postingannya itu di grup WA menurut saya itu ditujukan kepada umat Islam. Kemudian itu juga viral di media jadi orang pada tahu," kata Zulkifli kepada detikSulsel, Kamis (21/3).

ADVERTISEMENT

Zulkifli lantas menyoroti klarifikasi JRM soal ajakan buka puasa itu ditujukan untuk Nasrani. Dia menilai klarifikasi itu justru semakin menimbulkan kegaduan dan terkesan mencari pembenaran.

"Mirisnya lagi muncul klarifikasi beliau di media yang menurut saya justru membuat suasana makin runyam. JRM ini harus paham istilah berbuka puasa tidak ada dalam Nasrani, yang ada di Islam," ujar Zulkifli.

Menurutnya, JRM juga keliru jika menganggap grup WA tersebut terbatas. Sebab grup WA itu disebutnya berisikan banyak orang dari berbagai kalangan.

"Kalau dia anggap itu grup terbatas, menurut saya itu grup tidak terbatas, bukan hanya berisi keluarganya atau orang-orang Nasrani saja, itu grup Pilkada dan Caleg Toraja itu terdiri banyak orang berbeda agama dan mungkin berbeda komunitas. Jadi saya menganggap itu grup umum," ujarnya.

"Jadi intinya bahwa itu statement-nya menurut saya ditujukan kepada umat Islam, tapi nanti ahli yang nilai itu. Jelas pasti membuat ketersinggungan, menurut saya ini sudah penistaan agama dan ujaran kebencian, ini penghinaan besar terhadap umat Islam," tambah Zulkifli.

Zulkifli menambahkan laporan dilayangkan agar masalah ini bisa segera selesai. Dia khawatir jika masalah ini didiamkan maka bisa muncul riak-riak bernuansa isu SARA.

"Saya tidak mau ada ribut-ribut di Ramadan, tidak perlu lagi ada demo-demo, riak-riak, jadi inilah menyebabkan saya mengambil langkah melaporkan ke Polda. Tinggal kita harapkan Polda melakukan penyelidikan," jelasnya.

Zulkifli berharap agar Polda Sulsel segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi ahli. Jika unsur pidananya terpenuhi, dia meminta Polda Sulsel segera menahan JRM sebagai efek jera.

"Saya tidak ingin ada riak-riak bernuansa SARA di Makassar karena apa yang dibuat ini bisa memicu konflik SARA. Tidak boleh ada dampak dari kasus ini, makanya ini langkah saya ambil dan memang harus diberi efek jera," pungkasnya.

MUI ikut mengecam di halaman selanjutnya.

MUI Tana Toraja Ikut Mengecam

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tana Toraja (Tator) juga menyoroti perihal unggahan ajakan buka puasa pakai foto babi guling yang dikirimkan JRM. MUI mengancam akan mempolisikan JRM jika terbukti melakukan dugaan penistaan agama.

"Bisa jadi (dilaporkan ke kepolisian), tergantung nanti setelah kelengkapan sudah mencukupi untuk bisa melaporkan ya kita akan laporkan," kata Ketua MUI Tana Toraja KH Zainal Muttaqin kepada wartawan, Kamis (21/3).

Masalah ini, kata dia, akan didalami lebih lanjut. MUI Tana Toraja akan mengumpulkan keterangan dan memperjelas maksud JRM mengunggah foto babi guling yang disertai dengan narasi ajakan buka puasa itu.

"Ini kalau tidak disikapi itu akan bisa menjadi bola liar dan bisa menyebabkan distorsi, benturan-benturan baik di kalangan intern sendiri maupun di antara agama," ucapnya.

"Itulah yang disesalkan oleh kita semua karena dia seorang wakil rakyat apalagi di tingkat provinsi dan dia seorang tokoh di sini, kok membuat hal seperti itu. Itukan sangat menusuk dan sangat mencederai hati umat islam khususnya," kata Zainal.

Dia menegaskan, perbuatan JRM tidak dibenarkan. Bukan hanya umat Islam, Zainal menganggap sikap JRM juga mengganggu umat kristiani.

"Namun demikian ini supaya tidak terjadi hal berikutnya perlu ada sikap tegas dari MUI termasuk melalui jalur hukum," tegasnya.

JRM Didesak Minta Maaf

Sekretaris MUI Tana Toraja Sampe Baralangi pun mendesak JRM minta maaf atas perbuatannya. Desakan itu tertuang dalam surat pernyataan MUI Tana Toraja bernomor: 05/MUI Tana Toraja/III/2024.

"Menyayangkan tindakan dan perbuatan saudara JRM/anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan melalui percakapan atau chat di grup WhatsApp untuk mengajak orang berbuka puasa disertai gambar babi guling," tutur Sampe dalam keterangannya.

Sampe melanjutkan bahwa tindakan JRM mengajak orang berbuka puasa melalui chat WhatsApp disertai gambar babi guling adalah dugaan tindak pidana penistaan agama islam. Perbuatan JRM juga dinilai mengusik dan melukai perasaan umat islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

"Perbuatan dan tindakan saudara JRM mengajak orang berbuka puasa melalui chat WhatsApp disertai gambar babi guling telah mencederai dan merusak toleransi kehidupan umat beragama yang selama ini hidup rukun dan damai," ujarnya.

MUI Tana Toraja pun mendesak JRM menyampaikan permintaan secara terbuka. JRM diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

"Bahwa atas atas perbuatan dugaan tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh saudara JRM, maka kami minta saudara JRM untuk meminta maaf dan mempertanggungjawabkan perbuatan di hadapan hukum," jelas Sampe.

JRM minta maaf di halaman selanjutnya.

JRM Minta Maaf

Sementara itu, JRM berdalih ajakan buka puasa dengan menggunakan foto babi guling cuma candaan. Dia awalnya menegaskan narasi itu tidak ditujukan untuk umat muslim.

"Tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen apalagi dalam suasana menyambut Paskah," tulis JRM dalam keterangannya yang diterima detikSulsel, Rabu (20/3).

Dia mengaku juga menjalankan puasa sebagai umat Kristen. Apalagi dalam menyambut hari Paskah yang dikenal dengan puasa 40 hari yakni 14 Februari hingga 30 Maret.

"Dan yang paling tertib laksanakan adalah umat Katolik dan Pantekosta sedangkan Protestan banyak juga yang laksanakan sedangkan ada juga yang laksanakan puasa mingguan dan bulanan," jelasnya.

Meski demikian, JRM tetap menyampaikan permohonan maaf kepada umat muslim atas kekhilafannya. Itu dilakukan agar masalah ini tidak diperpanjang.

"Tapi agar tidak diperpanjang dan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya, harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua," katanya.

Dia juga menyampaikan agar semua pihak menjaga menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, masih banyak tugas dan tanggung jawab untuk membangun kebersamaan.

"Dan saya pribadi masih banyak tugas dan tanggung jawab saya untuk menyelesaikan janji politik saya hingga berakhir di tahun ini semoga janji politik saya untuk memperjuangkan masih beberapa rumah ibadah termasuk masjid akan saya tuntaskan," katanya.

"Akhir kata selamat menjalankan bulan suci Ramadan bagi seluruh saudara-saudaraku dan orang tuaku yang beragama muslim dan selamat menjalankan ibadah puasa 40 hari menyambut Paskah bagi umat Kristiani semoga damai sejahtera selalu bagi kita semua," tutup JRM dalam keterangannya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Pengakuan Jukir di Sulsel yang Viral Bantu Ambulans Terjebak Macet"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads