Legislator DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Partai Golkar, John Rende Mangontan (JRM) dipolisikan atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian terhadap Suku, Agama, Ras, dan Golongan (SARA). Laporan terhadap JRM terkait unggahan ajakan buka puasa pakai foto babi guling di grup WhatsApp (WA).
"Iya, kemarin (20/3) jam 1 siang saya ke Polda laporkan ini JRM," ujar Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulsel Muhammad Zulkifli kepada detikSulsel, Kamis (21/3/2024).
Zulkifli menilai unggahan JRM itu ditujukan untuk umat muslim. Apalagi, tangkapan layar unggahan tersebut sudah viral dan menjadi konsumsi publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya laporkan ini selain karena memang postingannya itu di grup WA menurut saya itu ditujukan kepada umat Islam. Kemudian itu juga viral di media jadi orang pada tahu," katanya.
Dia juga menyoroti klarifikasi JRM soal ajakab buka puasa itu ditujukan untuk Nasrani. Klarifikasi itu dinilai semakin membuat masalah makin runyam dan sekadar mencari pembenaran.
"Mirisnya lagi muncul klarifikasi beliau di media yang menurut saya justru membuat suasana makin runyam. JRM ini harus paham istilah berbuka puasa tidak ada dalam Nasrani, yang ada di Islam," ujar Zulkifli.
JRM juga dinilai keliru jika menganggap grup WA tersebut terbatas. Pasalnya, kata dia, grup WA itu berisikan banyak orang dari berbagai kalangan.
"Kalau dia anggap itu grup terbatas, menurut saya itu grup tidak terbatas, bukan hanya berisi keluarganya atau orang-orang Nasrani saja, itu grup Pilkada dan Caleg Toraja itu terdiri banyak orang berbeda agama dan mungkin berbeda komunitas. Jadi saya menganggap itu grup umum," ujarnya.
"Jadi intinya bahwa itu statement-nya menurut saya ditujukan kepada umat Islam, tapi nanti ahli yang nilai itu. Jelas pasti membuat ketersinggungan, menurut saya ini sudah penistaan agama dan ujaran kebencian, ini penghinaan besar terhadap umat Islam," tambah Zulkifli.
Dia mengaku bergerak cepat melaporkan JRM ke kepolisian agar masalah ini segera selesai. Dia khawatir muncul riak-riak bernuansa isu SARA jika dibiarkan berpolemik.
"Saya tidak mau ada ribut-ribut di Ramadan, tidak perlu lagi ada demo-demo, riak-riak, jadi inilah menyebabkan saya mengambil langkah melaporkan ke Polda. Tinggal kita harapkan Polda melakukan penyelidikan," jelasnya.
Zulkifli berharap agar Polda Sulsel segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi ahli. Jika unsur pidananya terpenhui, dia meminta Polda Sulsel segera menahan JRM sebagai efek jera.
"Saya tidak ingin ada riak-riak bernuansa SARA di Makassar karena apa yang dibuat ini bisa memicu konflik SARA. Tidak boleh ada dampak dari kasus ini, makanya ini langkah saya ambil dan memang harus diberi efek jera," pungkasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto membenarkan laporan tersebut telah diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Saat ini, kata Didik, telah dilakukan proses penyelidikan atas laporan tersebut di Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel.
"Iya betul ada laporan dari BMI (Brigade Muslim Indonesia), sekarang masih dilakukan penyelidikan oleh krimsus, perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, legislator Golkar Sulsel JRM menuai sorotan usai mengajak buka puasa pakai foto babi guling di grup WA. Namun JRM mengaku ajakan buka puasa itu sekadar candaan dan tidak ditujukan untuk umat muslim.
JRM mengaku awalnya sejumlah penghuni di grup WA tersebut membahas survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang diwarnai candaan. Dia lalu mengirim foto babi guling dengan narasi ajakan buka puasa.
"Tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen apalagi dalam suasana menyambut Paskah," tulis JRM dalam keterangannya yang diterima detikSulsel, Rabu (20/3).
Meski demikian, JRM tetap menyampaikan permohonan maaf kepada umat muslim atas kekhilafannya. Itu dilakukan agar masalah ini tidak diperpanjang.
"Tapi agar tidak diperpanjang dan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekhilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya, harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua," katanya.
(asm/ata)