Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyerang pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. 13 orang ditemukan tewas dalam serangan tersebut dan 82 lainnya selamat.
Peristiwa sadis itu terjadi di Kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, pada Senin (16/10) sekira pukul 13.30 WIT. Aparat TNI-Polri awalnya menemukan 7 jenazah pada Selasa (17/10), kemudian pada Jumat (27/10) aparat kembali menemukan 6 jenazah lainnya.
"Kami berhasil menemukan 6 jenazah lagi di Kali I," kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto dalam keterangannya, Jumat (27/10/2023).
Heru mengatakan 6 jenazah korban KKB tersebut ditemukan saat aparat melakukan penyisiran pada Jumat (27/10). Dia menyebut penyisiran kembali dilakukan usai pihaknya menerima laporan dari keluarga korban yang belum ditemukan.
"Kami memperoleh informasi bahwa ada warga yang mencari keluarganya yang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini," terangnya.
Heru menuturkan aparat mulai melakukan penyisiran ulang di lokasi kejadian di Kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, sejak Kamis (26/10). Proses pencarian itu melibatkan personel gabungan dari pihak TNI-Polri.
"Pencarian dan penyisiran intensif kami lakukan mulai Kamis sore (26/10) dengan melibatkan 21 personel Gabungan TNI-Polri dari Satgas Ops Damai Cartenz, Polres Yahukimo, dan Kodim 1715 Yahukimo," jelasnya.
Heru menambahkan, aparat kembali melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang pada Jumat (27/10) mulai pukul 04.45 WIT sampai 08.59 WIT. Akhirnya aparat menemukan 6 jenazah di lokasi yang jauh dari penemuan 7 jenazah sebelumnya.
"Namun lokasinya (penemuan 6 jenazah) memang agak jauh dari lokasi awal penemuan mayat yang pertama dulu," ungkapnya.
6 Jenazah Dievakuasi ke RSUD Dekai
Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menambahkan, keenam jenazah tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai. Jenazah akan divisum untuk proses identifikasi.
"Betul, saat ini keenam jenazah telah dievakuasi ke RSUD Dekai Yahukimo untuk proses visun dan identifikasi terhadap para korban," kata AKBP Bayu Suseno.
Bayu menyebut, aparat belum membeberkan identitas dari keenam jenazah yang baru ditemukan tersebut. Hal itu diungkapkan setelah proses identifikasi jenazah selesai dilakukan.
"Setelah proses identifikasi, baru kita bisa menyampaikan identitas dari keenam korban tersebut," ujar Bayu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/hsr)