Perkara DM Pacar Orang Berujung Siswa SMP Balikpapan Di-bully Sadis di Masjid

Kalimantan Timur

Perkara DM Pacar Orang Berujung Siswa SMP Balikpapan Di-bully Sadis di Masjid

Riani Rahayu - detikSulsel
Selasa, 03 Okt 2023 07:10 WIB
Geger Bullying Anak di Balikpapan, Korban Dipukul-Diganting
Geger Bullying Anak di Balikpapan, Korban Dipukul-Dibanting. Foto: Media Sosial
Balikpapan -

Siswa SMP berinisial AA (13) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi korban bullying hingga 'di-smackdown' di masjid. Bullying terjadi setelah korban mengirim direct message (DM) Instagram ke pacar salah satu pelaku berinisial MR (13).

Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Ricky Sibarani mengatakan aksi bullying itu terjadi di Masjid Darussalam, Balikpapan, Sabtu (23/9) lalu. Dia menyebut ada dua orang yang melakukan bullying terhadap AA, yakni MR dan KD (13).

Bullying dilakukan oleh MR lantaran tak terima korban mengirim pesan ke pacarnya. Ricky mengatakan ada kata-kata tak senonoh yang dikirim korban sehingga membuat pacar MR melapor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Korban dan pacar pelaku) satu sekolah, ada kata-kata yang tidak senonoh (dari korban). Makanya ceweknya ngomong ke MR, MR lalu cari tahu ini (yang mengirim DM) siapa," ujar Kompol Ricky kepada detikcom, Senin (2/10/2023).

Ricky menyebut korban dan pelaku tidak saling kenal. Aksi bullying mulanya hanya dilakukan oleh MR, namun KD yang turut berada di lokasi sontak ikut membantu temannya.

ADVERTISEMENT

"Awalnya gak. Kalau korban dan pelaku itu gak kenal. Tapi kalau kedua pelaku (KD dan MR) itu kenal, kemudian teman-teman yang lainnya itu kan teman pelaku tapi gak ikut mukul," jelasnya.

"(Pelaku) sementara dua itu, yang lainnya sebagai saksi saja, satu yang merekam, dua lainnya hanya melihat, (penyebar) itu teman korban," kata dia.

Korban 'Di-smackdown'

Aksi bullying terhadap AA itu terekam melalui kamera ponsel yang belakangan viral di media sosial. Dalam video beredar, bullying terjadi di teras masjid.

Salah satu pelaku yang menggunakan pakaian pramuka mulanya terlihat membanting korban ke meja pendek layaknya pemain smackdown. Korban yang mengenakan baju berwarna merah seketika terjungkir ke belakang.

Korban tampak tak berdaya usai di-smackdown pelaku. Sementara pelaku masih tetap memukuli korban berkali-kali di bagian kepala. Korban sempat mencoba bangkit namun langsung didorong oleh pelaku.

Korban yang saat itu berdiri dan hendak berbicara ke anak lainnya yang mengenakan topi terbalik, kemudian dibanting lagi ke lantai. Selanjutnya, seorang anak yang menggunakan sweater hitam dan bercelana pramuka ikut melakukan bullying.

Pelaku tampak melayangkan tendangan ke arah kepala korban. Namun dalam video beredar, tak terlihat jelas apakah tendangan itu mengenai kepala korban karena tertutup tiang masjid.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Orang Tua Korban Lapor Polisi

Kapolresta Balikpapan Kombes Anton Firmanto mengatakan kasus ini sebenarnya sudah dimediasi dan sepakat berdamai. Namun belakangan video bullying tersebar sehingga orang tua korban memutuskan untuk melapor ke polisi.

"Mediasi itu sebenarnya terjadi sebelum viral. Jadi ini kejadiannya itu di tanggal 23 September 2023, sebelum viral ini di hari Selasa tanggal 26 September itu sudah di mediasikan oleh sekolah dan orang tuanya," ujar Anton kepada detikcom, Minggu (1/10).

"Kemudian akhir-akhir ini baru viral terkait dengan kejadian itu. Sehingga kepolisian menindaklanjuti terkait dengan viralnya video perundungan tersebut," imbuhnya.

Anton menyebut ada dua pelaku yang diduga terlibat aksi bullying yakni KD dan MR. Namun polisi sejauh ini masih melakukan pendalaman dengan memeriksa saksi-saksi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan dan pendalaman saat ini kita sudah menetapkan dua terlapor (pelaku), kemudian ada 4 saksi saksi yang masih kita dalami atas kejadian tersebut," bebernya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Polisi Tunggu Hasil Visum

Saat ini polisi masih menunggu hasil visum korban. Selanjutnya polisi berencana melakukan proses diversi untuk menyelesaikan kasus ini.

"(Hasil visum) belum, kemungkinan hari ini atau paling lambat besok nanti akan kami cek lagi. Karena permohonannya sudah tapi (hasilnya) belum diambil," ujar Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Ricky Sibarani kepada detikcom, Senin (2/10).

Ricky menerangkan, setelah hasil visum keluar pihaknya akan melanjutkan perkara tersebut ke tahap pemberkasan. Rencananya kedua belah pihak akan menjalani diversi atau proses penyelesaian perkara anak di luar peradilan pidana.

"Karena sudah ada laporan polisinya kata damai itu sesuai dengan peraturan yang ada, itu jatuhnya diversi. Bukan sepakat damai seperti biasa. Nantinya ke arah sana," terangnya.

Kendati demikian, dia menjelaskan proses diversi mempunyai regulasi. Pihaknya juga masih akan melibatkan psikolog untuk memantau kondisi psikologi korban.

"Tapi ada SOP-nya ini lagi kita mau penuhi dulu semua. Sampai saat ini kan kita masih pemberkasan semua, masih ambil keterangan kemudian harus ada bantuan dengan psikolog di UPTD PPA," tambahnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/hsr)

Hide Ads