Siswa SMP berinisial AA (13) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) di-bully dan 'di-smackdown' sejumlah anak lainnya. Para pelaku melakukan aksi tak terpuji itu di masjid.
Aksi bullying itu terjadi di Masjid Darussalam, Balikpapan, Sabtu (23/9) lalu. Detik-detik para pelaku mem-bully dan menganiaya korban itu terekam melalui kamera ponsel.
Awalnya, salah satu pelaku yang menggunakan pakaian pramuka melakukan penganiayaan terhadap korban yang mengenakan baju berwarna merah. Pelaku kemudian membanting korban ke meja pendek hingga terjungkir ke belakang..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban tampak tak berdaya usai 'di-smackdown pelaku'. Sementara pelaku masih tetap memukuli korban berkali-kali di bagian kepala. Korban sempat mencoba bangkit namun langsung didorong oleh pelaku.
Korban yang saat itu berdiri dan hendak berbicara ke anak lainnya yang mengenakan topi terbalik, kemudian dibanting lagi ke lantai layaknya pemain smackdown. Selanjutnya, seorang anak yang menggunakan sweater hitam dan bercelana pramuka melayangkan tendangan ke arah korban.
Kapolresta Balikpapan Kombes Anton Firmanto mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus bullying ini. Namun dia menyebut aksi bullying dipicu korban mengirim direct message (DM) Instagram ke pacar salah satu pelaku.
"Kejadiannya itu akibat dari si korban ini katanya men-DM lewat Instagram pacarnya terlapor," ujar Kapolresta Balikpapan Kombes Anton Firmanto kepada detikcom, Minggu (1/10/2023).
Anton mengatakan, pacar pelaku kemudian memberitahukan DM yang dikirimkan korban ke pelaku. Selanjutnya para pelaku mengajak korban untuk bertemu.
"Kemudian akhirnya diajak janjian, ketemuan lah di TKP. Ditanya-tanya, di situlah terjadinya perundungan yang dilakukan oleh terlapor dan teman-temannya," terangnya.
Lebih jauh, Anton menuturkan kasus ini sebenarnya sudah dimediasi dan berakhir damai. Namun belakangan video bullying viral sehingga orang tua korban keberatan dan melaporkannya ke polisi.
"Itu (sebenarnya) sudah dimediasikan oleh sekolah dan orang tuanya, (kasusnya) ya kejadiannya kita dalami, dan penyebarannya kita dalami juga," tuturnya.
(asm/hsr)