Pria berinisial MF (26) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas ditikam saat melerai keributan antara empat pria dengan seorang wanita diduga pekerja seks komersial (PSK) yang dipesan melalui MiChat. Polisi telah menangkap empat pelaku yang sebelumnya buron.
Korban dianiaya secara sadis di Hotel Permata, Jalan Andi Tonro, Makassar pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 22.30 Wita. Pelaku diduga tersinggung sebab korban ikut campur saat pelaku terlibat keributan dengan perempuan PSK tersebut.
"Kalau asal-usulnya kelihatannya ketersinggungan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (30/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, Rabu (2/8/2023), berikut 5 fakta pria di Makassar tewas ditikam saat lerai ribut-ribut wanita MiChat.
1. Korban Hendak Lerai Keributan
Kombes Ngajib mengatakan korban hendak melerai keributan antara para pelaku dengan wanita diduga PSK tersebut. Namun terjadi kesalahpahaman sehingga para pelaku menganiaya korban.
"Ini diakibatkan oleh karena adanya kesalahpahaman dari pelaku yang pada saat itu akan melakukan penganiayaan terhadap seorang perempuan," kata Ngajib kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Jalan Ahmad Yani, Makassar, Senin (31/7).
Ngajib menuturkan perempuan PSK itu lari ke parkiran hotel untuk menghindari keempat pelaku. Namun para pelaku mengejarnya sehingga terjadi keributan di hotel tersebut.
"Perempuan kemudian sampai melarikan diri di parkiran, kemudian dikejar oleh pelaku," ujarnya.
Korban yang kebetulan berada di lokasi lalu mencoba melerai keributan tersebut. Para pelaku yang emosi kemudian melakukan pengeroyokan dan menikam korban secara bertubi-tubi.
"Sebenarnya korban ini akan memisah, menghalang-halangi pelaku ini melakukan penganiayaan terhadap sih perempuan. Akan tetapi Justru pelaku ini langsung melakukan pengeroyokan sehingga mengakibatkan korban luka-luka," tuturnya.
Ngajid menambahkan korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawa korban tidak tertolong akibat luka tikaman yang dideritanya.
"Kemudian setelah dibawa ke RS meninggal dunia," kata Ngajib.
Simak 4 fakta lainnya di halaman berikutnya...
2. 3 Pelaku Lebih Dulu Ditangkap
Polisi yang melakukan penyelidikan awalnya mengamankan tiga dari empat orang pelaku. Tiga pelaku yang diamankan masing-masing berinisial MF, RN dan MY.
"Dari hasil penyidikan, kita sudah mendapatkan tiga orang pelaku yang telah kita amankan," kata Kombes Ngajib kepada wartawan, Senin (31/7).
Ngajib menuturkan ketiga pelaku tersebut telah ditetapkan tersangka. Ketiga pelaku dijerat Pasal 170 Ayat 2 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.
"Ancaman kurungan 7 tahun. Kemudian barang bukti juga sudah kita dapatkan baik senjata tajamnya maupun sepeda motor yang digunakan," bebernya.
3. Pelaku Utama Diringkus Bareng Pacar
Terakhir, polisi mengamankan pria berinisial IR (24) yang merupakan pelaku utama penikaman terhadap MF. IR diamankan bersama pacarnya inisial AN.
"Iya sudah ditangkap (pelaku utama)," kata Kasubnit 2 Jatanras Ipda Nasrullah kepada detikSulsel, Selasa (1/8).
IR dan AN diamankan di Dusun Moroanging, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Senin (31/7) sekitar pukul 18.00 Wita. Keduanya diamankan di rumah keluarga AN.
"Dari informasi teman-teman di lapangan ada di Malino. Makanya anggota langsung ke sana. Yang ditempati itu adalah keluarga dari teman perempuan yang ditemani lari. Makanya kita ke sana dan alhamdulillah ada di rumahnya," terangnya.
Nasrullah menuturkan keduanya sama-sama kabur dari kejaran polisi usai kejadian. Keduanya diketahui berpacaran.
"Pacaran, teman dekatlah," ujarnya.
Kedua pelaku telah diserahkan ke tim penyidik Polsek Tamalate. Nasrullah mengatakan penyidikan kasus ini akan ditangani Satreskrim Polsek Tamalate.
"Diserahkan penyidiknya di Tamalate. Laporan Polisinya kan Tamalate kalau kami cuma back up Tamalate," katanya.
Simak 2 fakta lainnya di halaman berikutnya...
4. Polisi Dalami Dugaan Praktik Prostitusi
Polisi juga mendalami dugaan praktik prostitusi dalam kasus ini. Keempat pelaku penikaman diduga sebagai pelanggan prostitusi yang memesan PSK melalui aplikasi.
"Patut kita duga bahwa memang ada dugaan di lokasi tersebut ada transaksi prostitusi," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan, Senin (31/7).
Namun Ngajib menilai pendalaman tersebut butuh waktu. Pasalnya, wanita terlibat keributan yang diduga sebagai PSK tersebut masih belum diketahui keberadaannya.
5. Polisi Cari Wanita Pesanan MiChat
Ngajib pun menegaskan pihaknya masih mencari wanita yang terlibat keributan dengan keempat pria pelaku penikaman. Sejauh ini keberadaan wanita tersebut belum diketahui.
"Saat ini, khususnya untuk pihak perempuan yang dalam CCTV itu yang terkait dengan para pelaku ini kita masih dalam pencarian," kata Ngajib.
Oleh sebab itu, polisi masih akan mencari tahu keberadaan wanita tersebut. Dia diduga turut menjadi saksi kunci di kasus penikaman maut tersebut.
"(Dicari tahu keberadaannya) untuk mendapat keterangan," jelasnya.