Bripda IDF tewas ditembak sesama anggota Densus 88 Antiteror Polri di Bogor, Jawa Barat (Jabar). Namun ayah korban, Y Pandi mengaku hanya dikabari bahwa anaknya sedang sakit keras.
Y Pandi mengatakan dia dan keluarganya awalnya sama sekali tidak mengetahui bahwa putranya telah tewas tertembak oleh rekannya. Dia mengaku dirinya bahkan tidak diberitahu penyebab anaknya disebut sedang sakit keras.
"Anak bapak sakit keras. Itu saja beritanya," kata Y Pandi di Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), saat dihubungi detikcom, Kamis (27/7/2023) malam.
Y Pandi kemudian mencari tahu sendiri ke teman-teman anaknya terkait kondisi Bripda IDF yang dikabarkan sedang sakit keras. Namun, teman-teman Bripda IDF juga tak memberikan penjelasan lebih jauh.
"Kami berusaha mencari informasi bahwa anak kami ini sakit apa, kemudian kami tanya ke teman-temannya juga 'kami tidak bisa melihat pak, sehingga kami tidak tahu kondisinya bagaimana' itu saja," ujarnya.
Ayah Korban Diminta Polisi Segera ke Jakarta
Y Pandi mengaku kabar soal anaknya disampaikan oleh Mabes Polri, Polda Kalbar hingga Polres Melawi. Namun pihak kepolisian saat itu hanya meminta Y Pandi agar segera ke Jakarta, tanpa memberikan penjelasan lebih jauh.
"Polres Melawi juga menginformasikan ke kita bahwa ada berita dari Mabes Polri menginformasikan ke Polres Melawi disuruh kami juga segera berangkat ke Jakarta," kata Y Pandi.
"Kemudian dari Polda, Tim Densus 88 Anti Teror wilayah Kalimantan juga menginformasikan agar kami segera turun dan difasilitasi oleh tim Densus 88 Anti Teror yang berada di wilayah Kalbar sehingga kami dapat sampai naik pesawat dari Pontianak ke Jakarta," ujarnya.
Y Pandi yang tak kunjung mendapatkan jawaban atas kondisi putranya lantas memutuskan untuk ke Jakarta. Dia lalu melakukan perjalanan dari Melawi ke Pontianak, Kalbar, dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta, Y Pandi langsung dibawa menuju RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur. Saat itulah ia baru iberitahu bahwa anaknya, Bripda IDF tewas tertembak.
"Kalau saya mendapat informasi bahwa dia sudah meninggal itu setelah kami sampai di Jakarta di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Setelah menerima penjelasan kronologis dari tim penyidik Densus 88 anti teror Mabes Polri," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Polisi Penembak Polisi di Solok Selatan Divonis Bui Seumur Hidup"
(hmw/nvl)