4. Dugaan Penyelundupan Saat COVID
Pihak kampus menduga para tersangka menyelundupkan narkoba ke FBS UNM saat situasi COVID-19 sejak tahun 2019. Para pelaku diduga memanfaatkan situasi kampus yang sepi.
"Itukan COVID berapa tahun, 2 tahun, tidak ada kegiatan dalam kampus. Tidak ada mahasiswa di kampus. Mungkin di luar ya, di luar itu kejadian. Bagaimana caranya tidak ada mahasiswa di kampus. Tahun 2019 kan kosong," ungkap Wakil Rektor IV UNM M Ichsan Ali di Mapolda Sulsel, Minggu (11/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ichsan mengatakan para tersangka memanfaatkan situasi kampus yang sedang sepi. Mereka pun menyelundupkan narkoba di salah satu sekretariat lembaga kemahasiswaan FBS UNM.
"Itu kan kejadiannya larut malam. Mungkin dia silent jam-jam tertentu, mungkin ya. Di kampus kan sepi tidak ada orang semua. Itu ruangan dulu lembaga kemahasiswaan gunakan, karena COVID ditinggalkan. Tinggal masuklah mereka ini," lanjut Ichsan.
5. Akui Pengawasan Lemah
UNM juga mengaku lemahnya pengawasan pihak kampus soal temuan brankas narkoba yang disimpan dalam lantai. Pihak kampus berdalih kejadian ini menjadi evaluasi untuk membenahi pengawasan.
"Itu memang kita punya sedikit kelemahan ya. Kita alhamdulillah hikmah kejadian ini kita akan lebih berbenah lagi, lebih bagus lagi ke depannya," ungkap Ichsan Ali.
Ichsan mengatakan pihak heran adanya aktivitas penyelundupan narkoba di kampus. Apalagi brankas narkoba itu ditemukan di salah satu sekretariat lembaga kemahasiswaan di FBS UNM Parangtambung, Jalan Mallengkeri, Makassar.
"Ini kita tersentak benar-benar ini, kenapa bisa terjadi di dalam kampus," tambahnya.
6. Pertimbangkan Tes Urine Massal
Wakil Rektor III UNM A Muhammad Idkhan mengungkapkan pihak kampus akan mempertimbangkan melakukan tes urine massal. Dia mengatakan ide ini akan disampaikan ke jajaran rektorat kampus.
"Itu nanti (tes urine), masukan yang bagus nanti akan kami akan sampaikan pada pihak rektorat kalau itu memang kita harus lakukan akan kita lakukan," ujar Idkhan kepada wartawan di UNM Kampus Parangtambung, Sabtu (10/6).
Idkhan mengatakan pihaknya memang langsung melakukan bersih-bersih dalam kampus. Petugas kampus melakukan penyisiran usai terungkapnya brankas narkoba itu.
"Jadi setelah kejadian kami dapatkan, pada hari itu juga malamnya itu melakukan rapat koordinasi dengan wakil dekan 3, dan kita melakukan penyisiran secara tertutup karena kemungkinan ada hal-hal yang mengganggu, dan alhamdulillah setelah kami melakukan penyisiran belum ada satupun yang kami dapatkan," katanya.
(asm/ata)