Emak-emak asal Sidoarjo bernama Masriah yang menyiram air kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik akhirnya dijebloskan ke penjara. Kabar ini disambut bahagia oleh warga sekitar rumahnya dengan menggelar syukuran.
Salah seorang warga Desa Jagosatru RT 1 RW 1, Martono (53) mengaku berada di pihak Wiwik. Sebab, ulah Masriah dianggap meresahkan dengan meneror Wiwik menggunakan air kencing dan tinja selama bertahun-tahun.
"Kasus Ibu Masriah masih dalam proses penanganan oleh Satpol PP. Warga sepakat bila Masriah dijebloskan ke Lapas, warga akan melakukan tasyakuran," kata Martono usai syukuran dilansir dari detikJatim, Sabtu (3/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martono menilai aksi Masriah menyiram air kencing dan tinja adalah perbuatan yang tidak terpuji. Apalagi hal tersebut dilakukan Masriah berkali-kali secara sadar.
Dia pun menilai hukuman yang diberikan terhadap Masriah yakni 1 bulan penjara masih belum setimpal. Namun Martono tetap berharap Masriah bisa menyadari perbuatannya setelah keluar dari Lapas.
"Sebenarnya hukuman yang hanya 1 bulan itu tidak setimpal dengan perbuatannya. Dengan tasyakuran ini emak-emak di desa ini berdoa agar Masriah keluar dari Lapas sadar dan minta maaf ke keluarga Ibu Wiwik," tutur Martono.
Warga lainnya, Nurul Masruroh (41) berharap Masriah bisa berubah setelah warga menggelar tasyakuran. Dia menyebut warga siap memaafkan perilaku Masriah jika sudah insaf.
"Dengan kegiatan tasyakuran ini semoga Ibu Masriah bisa berubah dan mau bergaul dengan lingkungan. Awalnya para emak-emak di desa ini geram dengan ulahnya Masriah," kata Nurul.
Sementara itu, Mas Raffi (20) warga lainnya menambahkan tasyakuran memang sudah direncakan sebelumnya. Menurutnya perbuatan Masriah menyiram air kencing dan tinja membuat lingkungan tak tenteram.
"Sebenarnya warga desa ini sejak dulu hidup dengan tenteram, karena ada peristiwa penyiraman itulah membuat desa tidak tenteram. Maka warga meminta agar Ibu Masriah diberikan sanksi seberat mungkin," kata Raffi.
"Dengan tasyakuran ini emak-emak berharap Ibu Masriah sadar atas perbuatan yang tidak terpuji itu. Semoga setelah keluar dari Lapas bisa berubah perilaku," tandas Raffi.
Motif Masriah Siram Air Kencing dan Tinja
Masriah nekat melakukan aksi teror ke rumah tetangganya dengan menyiramkan air kencing dan tinja. Usut punya usut, niatan jahat itu dilakukan Masriah agar tetangganya Wiwik bersedia menjual rumahnya dengan harga murah.
Sayangnya, aksi teror yang dilakukan Masriah tak berhasil. Wiwik telah menegaskan tak akan menjual rumah yang dibeli dari adik Masriah itu. Diketahui, Wiwik mulai merenovasi dan menempati rumah itu sejak 2015. Kemudian Masriah mulai melakukan teror sejak 2017 lalu.
Wiwik menilai, dalih Masriah yang meneror rumahnya dengan siraman air kencing, tinja, hingga sampah hanya akal-akalan saja. Sebab menurutnya, jika Masriah memang berniat membeli rumah tersebut, maka semestinya ia lakukan saat adiknya menjualnya kala itu.
"Menurut kami itu sebenarnya hanya alasan saja. Karena saat adiknya menjual rumah ini dia tidak kunjung membeli. Tapi kenapa setelah rumah kami tempati, dia melakukan teror berdalih agar kami tidak betah menempati rumah ini," kata Wiwik di rumahnya, dilansir dari detikJatim, Senin (15/5).
Pernah Dimediasi Polisi pada 2017
Wiwik lantas mengungkit janji Masriah yang tak akan menyiram air kencing hingga tinja ke rumahnya saat mediasi. Tapi setelahnya, Masriah rupanya masih belum berubah. Wiwik pun semakin getol tak ingin menjual rumahnya.
"Saat dimediasi di polsek tahun 2017, dia nekat melakukan penyiraman air kencing itu. Agar kami sekeluarga tidak betah tinggal di situ. Rencana rumah itu akan dibeli oleh Masriah," tutur Wiwik.
"Anehnya sudah berjanji tidak akan mengulangi tetap saja melakukan. Menurut kami itu alasan yang dibuat-buat. Meski kami diteror terus kami tidak akan menjual rumah ini," imbuh Wiwik.
Berdasarkan penelusuran detikJatim, rumah Masriah dan Wiwik berada dalam satu gang buntu. Dalam gang ini diketahui berisi deretan rumah-rumah dari keluarga Masriah.
Saat masuk di gang buntu tersebut, ada lahan kosong yang di sebelahnya ada rumah pertama milik Masriah. Kemudian di urutan kedua rumah Wiwik, sedangkan deretan ketiga dan seterusnya merupakan rumah saudara kandung Masriah.
"Dalam satu gang buntu ini dulunya rumah saudara kandungnya. Rumah adik Masriah dijual, kemudian saya beli,"ujarWiwik.
(asm/ata)