Wiwik, warga Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) mengaku pasrah atas kelakuan tetangganya, Masriah yang menyiram air kencing hingga kotoran manusia atau tinja ke rumahnya. Dia mengaku selama ini hanya bisa salat tahajud mendoakan agar Masriah diberi kesadaran dan berhenti melakukan aksinya itu.
Dilansir dari detikJatim, Masriah melakukan aksi teror ke rumah Wiwik sejak 2017 lalu. Hal itu dilakukan agar Wiwik dan keluarganya tidak betah tinggal di rumah yang dibeli dari adik Masriah.
"Teror penyiraman air kencing, bahkan tinja dilakukan mulai tahun 2017. Tapi kami hanya pasrah dan Istighfar, berdoa agar Bu Masriah diberi kesadaran," kata Wiwik dikutip dari detikJatim, Minggu (14/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiwik dan keluarganya pun tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan aksi Masriah. Wiwik mengaku setiap malam salat tahajud berdoa agar Masriah menyadari perbuatannya tidak benar dan segera menghentikannya.
"Kami terus berdoa, bahkan kami setiap malam salat tahajud, memohon kepada Allah agar bu Masriah cepat sadar bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar," imbuh Wiwik.
Wiwik Pakai Pintu Dapur
Wiwik dan keluarganya terpaksa memakai pintu dapur untuk aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dilakukan karena hampir setiap hari Masriah menyiram air kencing dan tinja di pintu utama rumahnya.
"Pintu utama itu saya buka ketika akan mengeluarkan dan memasukkan sepeda motor saja. Untuk aktivitas sehari-hari kami melewati pintu dapur," katanya.
Wiwik mengaku setiap hari tiga kali membersihkan kotoran yang dibuang Masriah di pintu utama rumahnya. Pembersihan dilakukan saat akan mengeluarkan motor.
"Jadi setiap hari membersihkan pintu utama untuk mengeluarkan motor, itu tiga kali. Karena pelaku menyiramkan kotoran tersebut tiga kali sehari," ujarnya.
Wiwik Harap Masriah Dihukum Berat
Wiwik yang geram kemudian melaporkan Masriah ke polisi. Dia berharap Masriah mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Kami berharap pihak kepolisian bertindak seadil-adilnya, bahkan kalau perlu pelaku dihukum berat sesuai perbuatannya," kata Wiwik.
Wiwik menjelaskan Masriah menyiram air kencing, sampah rumah tangga, bahkan tinja dilakukan sejak tahun 2017. Kemudian, Wiwik melaporkan kejadian itu ke tingkat RT, RW dan ke pihak desa hingga sempat dimediasi.
"Tahun 2017 mereka itu sudah pernah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Anehnya hingga saat ini masih melakukannya," sesal Wiwik.
(hsr/hmw)