Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang tim TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur ditembak hingga jatuh ke jurang.
Penyerangan ini terjadi wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga. Namun mereka ditembaki KKB pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIT.
Dirangkum detikcom, Senin (17/4/2023), berikut 7 fakta KKB serang TNI pencari pilot Susi Air hingga 1 prajurit gugur:
1. TNI Diserang saat Cari Pilot Susi Air
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan para prajurit awalnya melakukan pencarian pilot Susi Air. Selanjutnya mereka tiba-tiba diserang KKB.
"Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Nduga dalam rangka pencarian pilot susi air," ujar Kolonel Herman Taryaman saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (16/4).
Serangan tiba-tiba itu menyebabkan prajurit Pratu Miftahul Arifin tertembak hingga jatuh ke jurang 15 meter dan meninggal. Selanjutnya sejumlah rekan-rekannya langsung melakukan evakuasi.
"Saat dilaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal tiba-tiba gerombolan KST kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang mengevakuasi sehingga terjadi kontak tembak," katanya.
2. TNI Jawab Isu Enam TNI Gugur-9 Lainnya Disandera
Pihak TNI juga memberikan penjelasan terkait isu adanya 6 prajurit gugur, 9 disandera, dan 21 lainnya tak diketahui keberadaannya akibat serangan KKB. TNI menegaskan jumlah prajurit gugur yang bisa dikonfirmasi kebenarannya hanya satu orang.
"Terkait jumlah gugur dan luka-luka belum bisa dipastikan berapa jumlahnya," kata Kolonel Herman.
Herman mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan upaya pemantauan terhadap insiden penyerangan yang terjadi serta melakukan pencarian dan evakuasi.
"Saat ini masih dalam proses pemantauan, pencarian dan evakuasi," katanya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono turut menjawab kabar enam prajurit gugur diserang KKB . Julius mengatakan prajurit gugur hanya satu orang.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang," ujar Julius dalam jumpa pers, dikutip dari detikNews, Minggu (16/4/2023).
Dia menyampaikan belum menerima informasi lanjutan terkait kondisi prajurit usai serangan KKB. Julius mengatakan cuaca di lokasi tak menentu sehingga menyulitkan personel TNI untuk ke TKP penyerangan.
"Jadi informasi yang lain belum kami dapatkan, karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca tak menentu," tuturnya.
3. Detik-detik Pratu Arifin Gugur
Laksda Julius juga menjelaskan peristiwa penembakan yang terjadi. Pratu Arifin bersama Satgas lainnya tengah menyisir mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air pada Sabtu (15/4), sekitar pukul 16.30 WIT.
"Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera," kata Julius.
Setelahnya, KKB kemudian melakukan penyerangan terhadap mereka. Akibatnya Pratu Arifin gugur tertembak hingga terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.
"Kemudian ada serangan dari mereka. Satu terjatuh di kedalaman 15 meter," ujarnya.
4. Prajurit Ditembaki KKB saat Evakuasi Pratu Arifin
Julius mengungkapkan prajurit yang melakukan evakuasi Pratu Arifin yang terjatuh dalam jurang setinggi 15 meter juga ditembaki KKB. Penembakan berlangsung secara tiba-tiba saat evakuasi.
"Saat dilaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal (Pratu Miftahul Arifin) tiba-tiba gerombolan KST (kelompok separatis teroris) kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang mengevakuasi," kata Julius.
Penyerangan itu menyebabkan terjadinya kontak tembak antara prajurit TNI dan KKB. Hingga kini belum diketahui jumlah korban luka ataupun meninggal selain Pratu Arifin dalam peristiwa tersebut.
"Sehingga terjadi kontak tembak. Akibat kejadian itu masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban baik yang gugur maupun luka-luka," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Dua Personel Brimob Gugur Diserang KKB di Nabire"
(hmw/hmw)