7 Fakta KKB Serang TNI Pencari Pilot Susi Air hingga 1 Prajurit Gugur

Papua Pegunungan

7 Fakta KKB Serang TNI Pencari Pilot Susi Air hingga 1 Prajurit Gugur

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 17 Apr 2023 08:50 WIB
Pratu Arifin gugur ditembak KKB di Nduga, Papua. Dokumen Istimewa
Foto: Pratu Arifin gugur ditembak KKB di Nduga, Papua. Dokumen Istimewa
Nduga -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang tim TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur ditembak hingga jatuh ke jurang.

Penyerangan ini terjadi wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga. Namun mereka ditembaki KKB pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIT.

Dirangkum detikcom, Senin (17/4/2023), berikut 7 fakta KKB serang TNI pencari pilot Susi Air hingga 1 prajurit gugur:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. TNI Diserang saat Cari Pilot Susi Air

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan para prajurit awalnya melakukan pencarian pilot Susi Air. Selanjutnya mereka tiba-tiba diserang KKB.

"Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Nduga dalam rangka pencarian pilot susi air," ujar Kolonel Herman Taryaman saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (16/4).

ADVERTISEMENT

Serangan tiba-tiba itu menyebabkan prajurit Pratu Miftahul Arifin tertembak hingga jatuh ke jurang 15 meter dan meninggal. Selanjutnya sejumlah rekan-rekannya langsung melakukan evakuasi.

"Saat dilaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal tiba-tiba gerombolan KST kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang mengevakuasi sehingga terjadi kontak tembak," katanya.

2. TNI Jawab Isu Enam TNI Gugur-9 Lainnya Disandera

Pihak TNI juga memberikan penjelasan terkait isu adanya 6 prajurit gugur, 9 disandera, dan 21 lainnya tak diketahui keberadaannya akibat serangan KKB. TNI menegaskan jumlah prajurit gugur yang bisa dikonfirmasi kebenarannya hanya satu orang.

"Terkait jumlah gugur dan luka-luka belum bisa dipastikan berapa jumlahnya," kata Kolonel Herman.

Herman mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan upaya pemantauan terhadap insiden penyerangan yang terjadi serta melakukan pencarian dan evakuasi.

"Saat ini masih dalam proses pemantauan, pencarian dan evakuasi," katanya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono turut menjawab kabar enam prajurit gugur diserang KKB . Julius mengatakan prajurit gugur hanya satu orang.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang," ujar Julius dalam jumpa pers, dikutip dari detikNews, Minggu (16/4/2023).

Dia menyampaikan belum menerima informasi lanjutan terkait kondisi prajurit usai serangan KKB. Julius mengatakan cuaca di lokasi tak menentu sehingga menyulitkan personel TNI untuk ke TKP penyerangan.

"Jadi informasi yang lain belum kami dapatkan, karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca tak menentu," tuturnya.

3. Detik-detik Pratu Arifin Gugur

Laksda Julius juga menjelaskan peristiwa penembakan yang terjadi. Pratu Arifin bersama Satgas lainnya tengah menyisir mendekati lokasi penyanderaan pilot Susi Air pada Sabtu (15/4), sekitar pukul 16.30 WIT.

"Dari Satgas uji mencoba untuk menyisir mendekati posisi dari para penyandera," kata Julius.

Setelahnya, KKB kemudian melakukan penyerangan terhadap mereka. Akibatnya Pratu Arifin gugur tertembak hingga terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.

"Kemudian ada serangan dari mereka. Satu terjatuh di kedalaman 15 meter," ujarnya.

4. Prajurit Ditembaki KKB saat Evakuasi Pratu Arifin

Julius mengungkapkan prajurit yang melakukan evakuasi Pratu Arifin yang terjatuh dalam jurang setinggi 15 meter juga ditembaki KKB. Penembakan berlangsung secara tiba-tiba saat evakuasi.

"Saat dilaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal (Pratu Miftahul Arifin) tiba-tiba gerombolan KST (kelompok separatis teroris) kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang mengevakuasi," kata Julius.

Penyerangan itu menyebabkan terjadinya kontak tembak antara prajurit TNI dan KKB. Hingga kini belum diketahui jumlah korban luka ataupun meninggal selain Pratu Arifin dalam peristiwa tersebut.

"Sehingga terjadi kontak tembak. Akibat kejadian itu masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban baik yang gugur maupun luka-luka," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

5. Panglima TNI Perintahkan Bantuan Tempur

Julius mengakui pihaknya kini berupaya melakukan evakuasi terhadap prajurit di lokasi. Hal ini karena kondisi prajurit lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi.

"Adapun kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi," kata Julius.

Dia mengatakan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal.

"Untuk itu, Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," ujarnya.

6. Duka Panglima TNI

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menyatakan duka cita atas gugurnya Pratu Arifin. Hal ini disampaikan Kapuspen TNI Julius.

"Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIB," kata Julius.

Julius menegaskan TNI tidak pernah mundur untuk menjaga kedaulatan, termasuk di wilayah Papua. Dia mengutip arahan Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas tanpa ragu.

"TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua. Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu," ucapnya.

7. Panglima TNI Evaluasi Operasi Pencarian Pilot Susi Air

Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi mendalam atas kejadian tersebut. Namun dia memastikan operasi pencarian pilot Susi Air tetap berlanjut.

"Operasi tetap kita jalankan. Dalam waktu dekat, Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," kata Laksda Julius.

Julius mengatakan saat ini pihaknya kesulitan berkomunikasi dengan prajurit yang ada di Nduga. Julius menyebutkan kondisi cuaca di lokasi sedang tidak menentu.

"Seperti saya sampaikan tadi, kami masih mencoba mendalami. Berkaitan dengan keterbatasan komunikasi, cuaca di sana tidak menentu," kata Julius.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pratu F Ditemukan, Prajurit ke-5 yang Tewas Ditembak KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)

Hide Ads