Kabar tentang SPBU mini di Krian, Sidoarjo yang diduga menjual air diberi pewarna sebagai Pertalite tengah viral di media sosial. Ada sejumlah warga yang mengaku menjadi korban.
Sementara itu, pemilik SPBU mini buka suara soal kabar viral ini. Ia mengaku sebagai korban karena membeli Pertalite tersebut dari seseorang.
Berikut fakta-fakta soal kejadian ini:
1. Kejadian Berawal dari Video Viral
Sebuah video berdurasi 39 detik yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pemilik motor matik yang mengomel setelah motornya mogok usai mengisi BBM di SPBU mini tersebut. Setelah memeriksa BBM yang diduga Pertalite, ternyata cairan itu adalah air yang diberi pewarna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yoopo ngene iki, sumbo kok didol. Toko Meduro meresahkan. Wis kudu ati-ati dewe Toko Meduro lokasi kene iki lo," ujar pemilik motor dalam video tersebut.
2. Warga Merasa Dirugikan
Beberapa pengendara motor lainnya juga mengaku menjadi korban dari SPBU mini ini, yang menjual cairan yang tidak sesuai dengan standar BBM. Mereka mengungkapkan motornya langsung mogok setelah mengisi bahan bakar di sana.
Baktiar, Ketua RT 4, RW 2, Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, tempat SPBU mini itu berada membenarkan bahwa BBM yang dijual di toko itu bikin motor langsung mogok.
"Anak saya akan berangkat kerja juga menjadi korban, jarak 200 meter dari SPBU mini itu langsung mogok," ujar Baktiar saat ditemui detikJatim di lokasi, Jumat (13/12/2024).
3. Pengakuan Pemilik Toko
Andik (33), pemilik SPBU mini yang juga menjual barang di toko kelontong tersebut, mengaku dirinya tidak mengetahui bahwa cairan yang dijualnya adalah air berwarna biru. Dia mengatakan mendapat BBM tersebut dari seseorang yang tidak dikenal dan asal-usulnya tidak jelas.
"Saya mendapatkan BBM jenis Pertalite ini dari seseorang yang tidak saya ketahui nama dan asal pemasoknya," kata Andik.
4. Toko Lain Juga Jadi Korban
Baktiar menyatakan, dia juga mendapat pengakuan dari pedagang lain yang juga menempati lahan BUMDes. Menurut Baktiar, mereka juga ditawari pasokan BBM yang ternyata bukan BBM asli tapi warnanya mirip BBM jenis Pertalite. Dia menduga bahwa itu adalah air radiator motor matic bekas yang kemudian dicampuri dengan BBM jenis pertalite.
"Dari cerita pedagang yang lain, bahwa hari Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 05.00 WIB ada seseorang yang memasok BBMitu. Sementara itu SPBU mini itu viral sekitar pukul 10.00 WIB," imbuh Baktiar.
5. Tanggung Jawab Pemilik SPBU Mini
Andik, pemilik SPBU mini tersebut menyatakan siap bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami oleh pelanggan. Andik mengaku telah mengganti ongkos servis dua motor yang rusak akibat BBM palsu dan mengembalikan uang pembelian BBM kepada korban.
"Ada dua sepeda motor yang sudah saya berikan ongkos biaya servis kerusakan sepeda motor akibat diisi dengan BBM tidak asli," tambah Andik.
6. Polisi Selidiki
Polisi dari Polsek Krian tengah menyelidiki kasus ini. Polisi juga telah menyita pompa SPBU serta BBM palsu yang diduga dijual di lokasi tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Krian AKP Aman Prasetyo membenarkan adanya SPBU mini yang berlokasi di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo tengah viral membuat beberapa sepeda motor mogok setelah mengisi BBM.
"Saat ini kami telah melakukan penyelidikan, dan pendalaman terkait SPBU mini yang viral dimedia sosial tersebut," kata Aman di Mapolsek Krian.
7. Masyarakat Diimbau Waspada
Kasus ini menjadi perhatian warga sekitar dan pihak berwenang. Masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati saat membeliBBM, terutama di tempat-tempat yang tidak terjamin keasliannya.
Aman menambahkan, dari pengakuan pemilik SPBU mini itu dirinya dapat BBM jenis Pertalite itu dari seseorang yang tidak dia kenal. Dia juga tidak tahu bahwa BBM itu palsu.
"Saat ini BBM yang palsu dan pompanya itu kami amankan sebagai barang bukti, kami imbau masyarakat dan penjual BBM berhati-hati, alangkah baiknya membeli BBM di SPBU resmi," imbuhnya.
(irb/hil)