Petunjuk Rekaman di Kasus Siswi SMP Bone Diperkosa hingga Tewas

Agung Pramono - detikSulsel
Rabu, 22 Feb 2023 07:30 WIB
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono/detikcom
Bone -

Sebuah rekaman suara diduga pelaku pemerkosaan siswi kelas 3 SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) beredar di media sosial. Polisi kini menyelidiki rekaman tersebut dan telah mencurigai satu terduga pelaku.

Kasat Reskrim Polres Bone AKP Boby Rachman membenarkan soal adanya rekaman suara yang beredar. Pihaknya mengaku akan mendalami rekaman tersebut.

"Ada rekaman yang beredar itu. Nanti kami akan telusuri," kata Boby kepada detikSulsel, Selasa (21/2/2023).


Menurut Boby, memang sudah ada satu orang yang dicurigai sebagai pelaku yang memperkosa korban. Hanya saja pihaknya masih akan mendalaminya melalui pemeriksaan saksi-saksi dan hasil visum.

"Tapi ini nanti perkembangan penyelidikan. Tunggu saja setelah kami semua periksa saksi, dokter yang menangani, hasil visum dan rekam mediknya," sebutnya.

Diketahui, dalam rekaman suara berdurasi 6 detik yang beredar, terdengar suara pria berbicara dalam bahasa Bugis. Pria tersebut menyinggung soal dirinya tersangka atau pelaku.

"Na iya tersangka kerodo. Mateni, gentayangang ammengngi (Saya tersangka di situ, mati aku, nanti korban gentayangan)," ucap suara seorang laki-laki sambil tertawa.

Korban Diduga Alami Kekerasan Seksual

Siswi kelas 3 SMP di Bone menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh rekan sekolahnya hingga meninggal. Polisi masih terus mendalami kasus tersebut.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada akhir bulan Januari 2023 lalu. Korban diduga mengalami kerasan seksual yang diduga dilakukan oleh teman dekat korban.

"Kejadian tersebut diduga terjadi di akhir Januari. Diduga dilakukan di salah satu rumah kosong yang tidak jauh dari tempat korban bersekolah yang terletak di Kelurahan Ujang Tanah, Kecamatan Cenrana," kata Kepala Divisi Advokasi LBH Makassar Ridwan kepada detikSulsel, Senin (20/2).

Menurut Ridwan, awalnya keluarga korban tidak mengetahui hal tersebut. Namun korban mengalami deman tinggi dan merasa sakit pada kemaluannya.

"Pihak keluarga menanyakan apa yang telah terjadi pada diri korban, tetapi korban tidak mau bicara dan merasa ketakutan. Korban hanya menyebut nama terduga pelaku inisial AM, namun dia tidak menjelaskan mengenai perbuatan terduga pelaku terhadap dirinya," sebutnya.

Tanggapan KPAI di halaman selanjutnya.




(asm/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork