Misteri Penyebab Hilangnya Kaki Kiri Balita di Sulut Usai Dibunuh Tetangga

Sulawesi Utara

Misteri Penyebab Hilangnya Kaki Kiri Balita di Sulut Usai Dibunuh Tetangga

Trisno Mais - detikSulsel
Sabtu, 18 Feb 2023 05:30 WIB
Pelaku pembunuhan balita di Kotamobagu, Sulut.
Foto: Pelaku pembunuhan balita di Kotamobagu, Sulut. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Kotamobagu -

Balita 5 tahun di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh tetangganya, Jemi Tambanua (42). Nahasnya, balita itu kehilangan satu kakinya saat jasadnya ditemukan.

Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi mengatakan, penyebab hilangnya satu kaki jasad balita itu belum diketahui pasti. Namun muncul dugaan jika bagian tubuh korban dimangsa hewan liar.

"Asumsi kami kemungkinan sudah dimakan hewan," ucap Dasveri kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan itu didasari atas lokasi penemuan jasad korban di wilayah perkebunan di Desa Ikarat, Kecamatan Dumoga, Bolaang Mongondow (Bolmong) pada Kamis (16/2). Jenazah balita itu ditemukan 4 hari setelah dibunuh oleh pelaku.

"Jasad anak dibuang di perkebunan lepas dan banyak binatang liar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pasalnya kata Dasveri, pelaku juga beralasan tidak mengetahui pasti soal hilangnya kaki kiri korbannya itu. Jemi membantah jika dirinya memutilasi balita itu.

"Adapun hasil pemeriksaan terhadap pelaku Jemi Tambanua menerangkan tidak memotong atau mutilasi kaki kiri korban," tutur Dasveri.

"Terkait organ tubuh yang hilang adalah daging kaki kiri. Tulang paha kaki kiri masih ada namun dari tulang paha ke bawah hilang," imbuhnya.

Namun jasad balita itu sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi. Kepastian penyebab hilangnya kaki korban menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

"Untuk hasil yang valid masih menunggu hasil autopsi," terang Dasveri.

Kronologi Balita Dibunuh Tetangga

Untuk diketahui, Jemi Tambanua membunuh balita 5 tahun yang merupakan tetangganya pada Minggu (12/2) sekitar pukul 18.45 Wita. Aksi keji pelaku dilakukan di kediamannya di Desa Inuai, Kecamatan Passi Barat, Bolmong.

Awalnya, korban tengah melintas di depan rumah pelaku saat hendak membeli kerupuk. Korban yang kemudian dipanggil pelaku, diajak masuk kamar hingga pembunuhan itu terjadi.

"Jadi pada saat di rumah menurut keterangan tersangka, saat di rumah karena korban sudah dicekik dan dia (pelaku) panik, kemudian dia berpikiran untuk melarikan diri," tutur Dasveri.

Namun bukannya menyesali perbuatannya, Jemi nekat memperkosa jasad korbannya sebelum melarikan diri. Setelah itu lanjut Dasveri, jenazah balita itu dibuang oleh pelaku.

"Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa korban dimasukkan di dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompian lalu menyetubuhi korban," paparnya.

Kasus ini terungkap setelah balita itu dilaporkan hilang. Polisi yang melakukan penyelidikan mengungkap jika korban dibunuh.

Pelaku pun ditangkap dalam pelariannya di Toli-toli, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu (15/2). Jemi saat ini sudah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca motif pelaku di halaman berikutnya...

Motif di Balik Pembunuhan

Kasat Reskrim Polres Kotamobagu Iptu Ahmad Anugrah Ari Pratama mengungkapkan motif di balik pembunuhan tersebut. Pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati lantaran ayah korban sering putar musik dengan keras.

"Memang ada kesal pada keluarga korban, karena sering putar musik keras-keras, jadi dia lampiaskan ke anaknya," Ahmad Anugrah yang diwawancara terpisah, Jumat (17/2).

Menurut dia, pelaku dan ayah korban tidak pernah cekcok akibat persoalan tersebut. Namun, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Marah diam-diam. Tidak pernah pelaku menegur atau bagaimana sih. Tapi nanti kita pastikan, apakah pernah tegur atau bagaimana," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads