Momen Polisi Bujuk Remaja Tunjukkan Mayat Bocah Korban Pembunuhan di Makassar

Kota Makassar

Momen Polisi Bujuk Remaja Tunjukkan Mayat Bocah Korban Pembunuhan di Makassar

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Kamis, 12 Jan 2023 10:00 WIB
Remaja pembunuh bocah 11 tahun di Makassar
Remaja pembunuh bocah 11 tahun di Makassar (Foto: Tangkapan Layar)
Makassar -

Polisi menangkap AR (17) dan AF (14), pelaku pembunuhan berencana bocah 11 tahun Muh Fadli Sadewa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku AR, sempat dibujuk polisi agar mau menunjukkan di mana dia membuang jasad korban.

Dalam video beredar, terlihat seorang polisi berpakaian sipil sedang berdialog dengan pelaku AR. Polisi tersebut tampak berdiri, sedangkan remaja AR dibiarkan duduk di atas motor.

Polisi itu awalnya bertanya apa yang telah dibuat oleh pelaku. Dia meminta remaja AR untuk jujur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nu apai? Nu apai? (Kamu apa kan?)" tanya polisi dalam video yang dilihat detikSulsel, Kamis (12/1/2023).

Remaja AR kemudian menjawab, namun jawaban itu tidak jelas. Dia juga memegang wajahnya.

ADVERTISEMENT

"Sama situ," jawab AR

Polisi tersebut melanjutkan dengan pertanyaan yang sama. Dia tetap meminta pelaku agar terbuka.

"Nu apai bede? (Lalu kamu apa kan coba?)" tanya polisi.

Remaja AR terlihat kebingungan. Selanjutnya, dia hanya menjawab singkat.

"Tidak ji," jawab AR.

Tidak berhenti sanpai di situ, polisi bertanya soal tempat pelaku membuang jasad korban.

"Iya nu apa? Di mana mu buang? (Iya kamu apa kan? Di mana kamu buang?)" tanya polisi lagi.

Akhirnya, AR mengaku mengetahui lokasi mayat korban saat itu. Remaja itu pun bersedia menunjukkan tempatnya.

"Di... pokoknya ada di situ, jalan mana, ku tau ji tempatnya," jawab AR

Kemudian mereka bergeser ke tempat AR membuang korban.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Kasus 2 Remaja Bunuh Bocah Demi Ginjal: Warga Ngamuk-Pelaku Tes Kejiwaan':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, Remaja AR mengaku membunuh korban di rumahnya Minggu (8/1). Saat itu, orang tua AR menjual di warung.

"Di rumah. Ku cekik, baru banting ke lantai," kata AR kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1).

Setelah membunuh, AR kemudian ingin menjual organ korban dengan menghubungi pihak website jual beli organ. Namun saat AR menghubungi menggunakan terjemahan, dia tidak dijawab.

"(Saya menghubungi calon pembeli website via) email saja. Cuma dia tidak balas," ujar AR.

"Ada organ (mau saya jual). Misal ginjal, mau jual, saya bilang lokasinya di mana cuma dia tidak balas," katanya.

Karena tak ada jawaban pembeli, AR dan rekannya AF kemudian panik. Atas saran dari AF, mereka membawa jasad korban ke Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Maros untuk dibuang.

"Bawa waduk Nipa-Nipa (untuk dibuang). Karena di situ panik, karena dia tidak balas, lama ditunggui," katanya.

Polisi mengungkap remaja AR dan AF sudah setahun terobsesi menjual organ tubuh. Hal itu karena AR kerap mengunjungi sebuah website jual beli organ manusia selama setahun.

"AR ini dari tahun 2022 dia bukan akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1).

Pelaku AR diduga mulai membuka website jual beli organ manusia secara otodidak. Selama satu tahun belakangan, AR terus menyimpan hasrat menjual organ hingga akhirnya melihat kesempatan saat bertemu korban.

"Kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin,"katanya.

Halaman 2 dari 2
(urw/hmw)

Hide Ads