Huru-hara di Dogiyai Papua Tengah Berujung 400 Warga Mengungsi ke Nabire

Papua Tengah

Huru-hara di Dogiyai Papua Tengah Berujung 400 Warga Mengungsi ke Nabire

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 15 Nov 2022 07:45 WIB
Kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah.
Penampakan dampak kerusuhan di Dogiyai. Foto: Dokumen Istimewa
Dogiyai -

Kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah membuat 400 warga ramai-ramai mengungsi ke Nabire. Sebagian warga lainnya dilaporkan mengungsi ke kantor TNI-Polri setempat.

"Setidaknya tercatat kurang lebih 400 warga secara bergiliran dengan menggunakan truk mengamankan diri ke Nabire," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada detikcom, Senin (14/11).

Menurut Kamal, 400 warga yang mengungsi ke Nabire didominasi perempuan dan anak-anak. Mereka mengamankan diri karena keselamatannya terancam oleh pelaku kerusuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian besar kemarin pagi yang mengungsi khusus ibu-ibu dan anak-anak," katanya.

Sementara itu, sebagian warga lainnya yang tetap memilih bertahan di Kabupaten Dogiyai juga mengungsi di Mako Polres, Kantor Koramil dan Pos TNI. Masyarakat memilih bertahan di kantor keamanan sambil menunggu situasi kondusif.

ADVERTISEMENT

"Jadi banyak warga meninggalkan tempat tinggalnya dan mengamankan diri di Polres dan Kantor Koramil. Masyarakat yang mengungsi juga membawa harta benda berharga yang bisa mereka bawa," ujarnya.

Kerusuhan di Dogiyai mulai terjadi pada Sabtu (12/11). Kerusuhan itu bermula dari insiden seorang balita 5 tahun, Noldi Goo tewas dilindas truk di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, sehingga memicu kemarahan warga dan keluarga korban.

Massa yang marah pertama-tama menyerang sopir truk yang menabrak balita Noldi Goo. Sopir bernama Kevin Mandagi itu dibacok oleh massa.

"Kebiasaan masyarakat di Dogiyai itu langsung main massa. Jadi sopirnya informasinya dibacok," tutur Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu, Sabtu (12/11).

Beruntung, sang sopir langsung dievakuasi polisi. Massa akhirnya berbalik menyerang Mapolres Dogiyai dan meminta sopir truk itu diserahkan, namun aksi massa dapat diredam aparat kepolisian.

"Setelah diamankan massa datang dan mencoba untuk merangsek maju. Namun karena kekuatan personel kita kuat itu tak berhasil," imbuhnya.

Simak di halaman berikutnya...

Massa Bakar 6 Kantor Pemerintah

Kerusuhan di Dogiyai pada Sabtu (12/11) sebenarnya sempat diredam aparat kepolisian pada sore hari. Hanya saja kerusuhan berlanjut pada malam hari.

Massa kemudian melakukan pembakaran di empat titik. Polisi sendiri baru meredam aksi anarkis massa pada Minggu (13/11) pagi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan massa membakar enam gedung kantor pemerintahan saat kerusuhan di Sabtu (12/11) malam. Hal itu baru diketahui setelah aparat melakukan patroli pada Minggu (13/11) pagi.

"Dari pantauan aparat gabungan yang melakukan patroli terdapat 6 bangunan pemerintahan di Jalan Trans Nabire-Enarotali arah Kampung Ekimanida yang dibakar," ujar Kombes Kamal kepada wartawan, Minggu (13/11).

Keenam kantor pemerintahan yang dibakar tersebut adalah Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup dan Kantor Dukcapil.

Simak di halaman berikutnya...

4 Polisi Kena Panah

Kerusuhan ini juga membuat 4 anggota polisi terkena panah. Keempat polisi tersebut telah dievakuasi ke Kabupaten Nabire untuk menjalani operasi.

"Ada 4 orang anggota yang terluka dan sudah dibawa ke Nabire serta sedang ditangani. Nanti setelah dilakukan operasi, kami akan segera mengevakuasi ke Kota Jayapura," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan, Senin (14/11).

Mathius membeberkan anggota Polri yang terluka akan segera dimutasi. Hal itu dilakukan untuk mencegah anggota mengalami trauma.

"Saya sudah perintahkan bagi anggota yang terluka untuk dimutasikan, agar psikologi tidak terganggu," terangnya.

Halaman 2 dari 3
(hmw/hsr)

Hide Ads