Tanda Tanya Nasib Ibu dan 2 Anaknya Hilang Saat Kerusuhan di Dogiyai

Papua Tengah

Tanda Tanya Nasib Ibu dan 2 Anaknya Hilang Saat Kerusuhan di Dogiyai

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 14 Nov 2022 08:01 WIB
Anggota TNI melakukan pengamanan saat kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.
Foto: Anggota TNI melakukan pengamanan saat kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. (dok.istimewa)
Dogiyai -

Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah usai massa melakukan pembakaran di sejumlah titik menyebabkan 4 orang dilaporkan hilang. Dari keempat korban, 3 di antaranya merupakan ibu dan anaknya.

"Ada 4 orang yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, yakni seorang warga pria dewasa dan seorang ibu bersama 2 anaknya juga belum ditahu keberadaannya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).

Kamal menjelaskan, selain 4 orang yang hilang juga ada 6 bangunan pemerintahan di Jalan Trans Nabire-Enarotali dari arah Kampung Ekimanida yang dibakar. Seperti Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor Lingkungan Hidup dan, Kantor Dukcapil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat 6 kantor pemerintah dibakar oleh massa. Kami masih menunggu situasi benar-benar kondusif untuk segera dilakukan pendataan kerugian materil dan korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini," ujarnya.

Terkait kerusuhan ini, pihak kepolisian akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap pelaku penyebab tindakan anarkis oleh massa tersebut. Sebagaimana diketahui, kerusuhan dipicu anak berusia 5 yang tewas dilindas truk.

ADVERTISEMENT

"Aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa di Kabupaten Dogiyai dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun atas nama Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11)," tuturnya.

Kerusuhan ini disebut bermula dari massa melakukan aksi anarkis dan menyerang sopir. Warga juga membakar beberapa rumah dan 2 unit truk di Kabupaten Dogiyai.

"Dari kejadian penyerangan itu, 1 orang mengalami luka bacok dan 2 anggota polisi yang saat itu bertugas menghalau massa ikut menjadi korban," ucapnya.

Saat ini, sopir truk itu telah diamankan pihak kepolisian di Polres Dogiyai. Sedangkan para korban masih berada di Polres Dogiyai belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang oleh masyarakat.

"Pejabat utama Polda Papua sudah dikirim ke Kabupaten Dogiyai untuk membantu proses penegakan hukum. Selain itu 2 SST dari Polres Nabire tadi pagi telah berangkat ke Dogiyai untuk penebalan," tambahnya.

Lebih lanjut Kamal mengimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan kasus kecelakaan lalu lintas ini ke penyidik kepolisian.

"Kita mengimbau agar proses hukum terkait laka lantas untuk diserahkan ke penyidik Polri dan tidak ada kekerasan lagi baik terhadap orang maupun barang, karena hal ini tentu akan mengganggu pembangunan di Dogiyai dari segala aspek," imbaunya.

Tindakan polisi di halaman selanjutnya.

Simak Video 'Penampakan Permukiman yang Dibakar saat Kerusuhan di Dogiyai':

[Gambas:Video 20detik]



2 SST Tambahan Dikerahkan ke Lokasi

Polisi juga meningkatkan pengamanan imbas kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Sebanyak 2 Satuan Setingkat Peleton (SST) personel Polri dikirim ke lokasi kerusuhan.

"Personel Brimob tersebut menuju Kabupaten Dogiyai menggunakan 2 truk dan telah tiba sekitar pukul 11.00 WIT kemudian langsung mengisi titik-titik pengamanan," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Minggu (13/11).

2 SST Polri itu dikirimkan untuk membantu pengamanan pascapembakaran di Dogiyai. Sebagaimana diketahui massa membakar 13 bangunan termasuk kantor di 4 titik berbeda.

"Pembakaran berada di 4 titik yang berbeda yakni di Jalan Ikebo Bawah menghanguskan 3 bangunan atau sekitar 17 petak, kemudian di dekat Jembatan yang menghanguskan 2 bangunan atau sekitar 50 petak berderet L, TKP ketiga berada di Jalan Trans Nabire-Enarotali yang menghanguskan 6 bangunan Kantor Dinas, TKP terakhir berada di Jalan Trans Nabire-Enarotali tepatnya di dekat jembatan hingga menghanguskan 2 bangunan yang terdiri dari 13 petak," jelasnya.

Situasi di Dogiyai saat ini disebut sudah berangsur-angsur aman. Hal itu terjadi setelah dilakukan pengamanan yang ketat oleh aparat kepolisian yang dibantu personel TNI setempat.

"Dari kemarin hingga hari ini aparat masih terus melakukan pemantauan serta pengamanan di seluruh tempat kejadian," ujarnya.

Lebih lanjut Kamal mengatakan polisi bersama beberapa masyarakat juga saling membantu mengamankan barang-barang berharga yang tersisa dari peristiwa kemarin.

"Hingga saat ini masih banyak masyarakat kurang lebih sekitar 400 an yang secara bergiliran menunggu truk untuk sementara mengamankan diri di Kabupaten Nabire," ungkapnya.

Kamal menceritakan para korban luka dari anggota Kepolisian maupun masyarakat akibat peristiwa kemarin telah diberangkatkan menuju Kabupaten Nabire menggunakan pesawat sekitar pukul 08.30 WIT pagi tadi. Kini semua korban telah mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Nabire.

"Ada satu korban atas nama Ikbal merupakan penjaga kios diduga hilang dan saat ini masih dalam pencarian oleh kepolisian," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Hide Ads