Temuan Komnas HAM soal Dugaan Putri Dilecehkan Diragukan Pihak Yosua

Berita Nasional

Temuan Komnas HAM soal Dugaan Putri Dilecehkan Diragukan Pihak Yosua

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 03 Sep 2022 07:15 WIB
Pengacara keluarga Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Johnson Panjaitan
Foto: Nahda Rizki Utami/detikcom
Jakarta -

Komnas HAM menemukan adanya dugaan Brigadir Yosua Hutabarat melakukan kekerasan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Pengacara Yosua, Johnson Panjaitan merespons temuan tersebut hingga menaruh keraguan.

Dilansir dari detikNews, Johnson mengatakan ada yang aneh dengan temuan Komnas HAM tersebut. Sebab laporan dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Yosua terhadap Putri sudah ditutup oleh Polri.

"Aneh bener ya dan ini menurut saya langkah mutakhir ini, mutakhir yang paling canggih dari duet antara Sambo dan istrinya, karena di masa lalu skenario yang dibangun ada pelaporan itu justru ditutup," ujar Johnson kepada wartawan, Kamis (1//9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertanyaan saya sekarang Komnas HAM dapat dari mana sehingga bisa dapat kesimpulan begitu, karena Komnas kan kerja berdasarkan data yang bener ya, misal BAP karena kemarin saya tidak lihat ada soal pelecehan seksual di rekonstruksi," sambungnya.

Dengan temuan tersebut, Johnson merasa Komnas HAM terkesan pro terhadap pelaku pembunuhan Yosua. Hasil temuan tersebut dinilai akan meruntuhkan legitimasi Komnas HAM.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang benar temuan Komnas begitu, ini membuktikan kalau Komnas HAM lebih pro pelaku ke negara, daripada korban atau rakyat yang memiliki hak asasi dan cara kerja seperti ini menurut saya meruntuhkan legitimasi Komnas HAM," ujarnya.

Selain itu, Johnson juga mengungkapkan bahwa Komnas HAM tidak pernah berkoordinasi dengan keluarga Brigadir J. Komnas HAM juga hanya sekali bertemu dengan keluarga Brigadir J.

"Karena kami tidak pernah melaporkan pelanggaran hak asasi ke Komnas. Komnas berangkat setelah rapat dengan Wakapolri dan timsus, dan dia hanya datang ke Jambi bertemu dengan keluarga sampai sekarang dia tidak kasih tau apapun kepada keluarga, padahal kan keluarga korban," ujarnya.

Dengan begitu, Johnson mengaku meragukan temuan Komnas HAM terkait dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Yosua. Dia kemudian menyinggung soal hasil rekomendasi yang tidak pernah ditindak lanjuti oleh Polri.

"Bukan cuma meragukan temuan saya juga meragukan legitimasi Komnas HAM dalam kasus ini. Ini kan rekomendasi ke Presiden dan Mabes Polri, padahal ketua Komnas bilang rekomendasi dari dia saja nggak pernah efektif dilaksanakan. Ini menurut saya ini mengejutkan dan menyedihkan menurut saya ya, karena isu pelecehan seksual menemukan legitimasinya lagi, dari mana jalannya," ucapnya.

Komnas HAM Duga Ada Kekerasan Seksual

Sebelumnya, Komnas HAM menyampaikan adanya dugaan kuat pembunuhan terhadap Brigadir J didahului oleh peristiwa peristiwa kekerasan seksual. Menurut Komnas HAM, kekerasan seksual itu diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini merupakan salah satu poin kesimpulan Komnas HAM dari hasil penyelidikan kematian Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu.

Kesimpulan paling mendasar adalah pembunuhan Brigadir J adalah peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Kesimpulan selanjutnya, tak ada penyiksaan terhadap Brigadir J. Tewasnya Brigadir J disebabkan oleh luka tembak di kepala dan dada sebelah kanan.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).

Beka mengatakan, kesimpulan paling mendasar oleh Komnas HAM dalam kasus pembunuhan Brigadir J adalah peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Selain itu, kesimpulan selanjutnya menunjukkan tidak ada tanda penyiksaan terhadap Brigadir J, selain luka tembak di kepala dan dada sebelah kanan yang menyebabkan dia tewas.




(asm/tau)

Hide Ads