Dua kelompok warga yang bertikai awalnya mengikuti kegiatan pengukuran batas kebun di Desa Mataleuno, Kecamatan Pakue Utarare, Selasa (31/5) siang. Batas kebun tersebut memang menjadi sengketa antara pria inisial J dan M, yang merupakan perwakilan masing-masing kelompok.
"Awalnya ada kegiatan pengukuran lahan kebun desa di Kecamatan Pakue Utara," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husni mengatakan pengukuran lahan dilakukan untuk kepentingan jual beli tanah di desa setempat. Namun saat proses pengukuran lahan kedua kelompok warga justru terlibat pertengkaran, karena berselisih soal batas patok.
"Mau ada proses jual beli karena ada yang mau beli (lahan) makanya diukur kembali. Dalam kegiatan tersebut terdapat selisih paham di antara beberapa orang terkait patok batas," tandas dia.
Rupanya pertikaian itu tidak bisa diselesaikan secara damai sehingga dua kelompok warga saling bacok menggunakan parang. Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk meredam bentrokan.
"Para pelaku yang terlibat pertikaian masih dalam perawatan medis. Jadi belum bisa diambil keterangannya," ungkap Husni.
Simak Video "ART Asal NTT Disiksa Majikan hingga Babak Belur, Dipaksa Makan Kotoran Anjing"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/nvl)