Saat Santet Kiriman Eks Kasatpol PP Makassar Tak Mempan Bunuh Najamuddin

Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Dishub

Saat Santet Kiriman Eks Kasatpol PP Makassar Tak Mempan Bunuh Najamuddin

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 20 Mei 2022 06:30 WIB
Aksi anak buah eks Kasatpol PP bunuh pegawai Dishub lempar santet ke rumah korban (detikSulsel/Muh Ishak Agus)
Foto: Aksi anak buah eks Kasatpol PP bunuh pegawai Dishub lempar santet ke rumah korban (detikSulsel/Muh Ishak Agus)
Makassar - Aksi Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan mengirim santet ke rumah pegawai Dishub Najamuddin Sewang terungkap saat rekonstruksi kasus. Namun santet kiriman itu tak mempan sehingga tersangka Iqbal menyusun rencana pembunuhan terhadap korban.

Rekonstruksi kasus ini mengungkap Iqbal Asnan mengirim santet melalui perantara tersangka Muhammad Asri. Asri menjadi 'eksekutor' santet bersama seorang saksi bernama Sahabuddin.

Rekonstruksi kiriman santet digelar langsung di kediaman korban di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Kamis (19/5). Peragaan adegan pengiriman santet dimulai dengan Asri dan Sahabuddin berboncengan motor melintasi jalan depan rumah korban.

Sahabuddin bertindak sebagai orang yang mengendarai motor. Kemudian tersangka Asri yang dibonceng terlihat melempar botol berisi air minum ke dalam teras rumah korban.

Setelah pelemparan itu dan motor keduanya melewati rumah korban, Sahabuddin lantas menyetop kendaraan dan bertukar posisi dengan Asri. Asri mengambil alih untuk mengendarai yang motor dan giliran Sahabuddin yang duduk di belakang.

Asri kemudian memutar balik motor dan kembali melintasi jalan depan rumah korban. Sahabuddin yang dibonceng melemparkan sebutir telur ke dalam teras rumah korban.

Selanjutnya keduanya meninggalkan rumah korban. Namun seperti diketahui, upaya santet ini tak mempan untuk membunuh korban.

Iqbal Asnan Susun Rencana Bunuh Najamuddin

Setelah upaya pengiriman santet namun tak mempan, Iqbal Asnan mencoba cara lain. Dia mencari seseorang untuk mengeksekusi pembunuhan korban Najamuddin.

Hal ini terlihat saat tersangka Iqbal memperagakan rekonstruksi di Balai Kota Makassar. Tersangka Iqbal berbincang 4 mata dengan tersangka Sulaiman di ruangan Kasatpol PP Makassar.

Sulaiman menemui Iqbal Asnan sekitar pukul 18.30 Wita pertengahan Januari 2022. Iqbal curhat ke Sulaiman bahwa istrinya Rachma Dishub Makassar kerap diganggu oleh korban.

Iqbal juga mengaku sudah berkali-kali memperingatkan korban agar menjauhi istrinya. Namun Iqbal menilai peringatan ini tidak diindahkan sehingga dia meminta Sulaiman mengeksekusi korban.

"Kamu mau saya suruh eksekusi," kata Iqbal Asnan seperti dilihat dalam teks adegan rekonstruksi.

Permintaan Iqbal tak disanggupi oleh tersangka Sulaiman. Alhasil Iqbal meminta Sulaiman agar mencari orang lain yang bisa mengeksekusi korban dan belakangan diketahui orang itu adalah rekan Sulaiman di Brimob Polda Sulsel bernama Chaerul Akmal.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak turut mengkonfirmasi rencana Iqbal Asnan di ruangannya saat bertemu dengan Sulaiman. Rheonald mengatakan perencanaan itu sifatnya pembicaraan awal.

"Baru berbicara untuk permintaan eksekusi yang berani eksekusi, karena sempat ditolak oleh SL (Sulaiman alias SA) akhirnya diminta mencari yang berani, akhirnya itu bertemulah tersangka CH (Chaerul Akmal)," katanya kepada detikSulsel.

Penjelasan Polisi Iqbal Asnan Hendak Bunuh Najamuddin Pakai Dukun

Polisi sebelumnya sudah menjelaskan tersangka Iqbal Asnan memang awalnya berupaya membunuh Najamuddin melalui jasa dukun.

"Adapun langkah atau cara si otak pelaku ini melakukan pembunuhan berencana ini mulai dari mencari dukun," ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat jumpa pers di Polrestabes Makassar, Senin (18/4) lalu.

Polisi juga menjelaskan Iqbal Asnan sudah merencanakan pembunuhan Najamuddin sejak tahun 2020. Salah satu aksi upaya yang pernah dicoba adalah mengirim santet tersebut.

"Ada orang disuruh untuk melempar sesuatu (santet) ke rumah korban. Tetapi tidak meninggal," jelasnya.

Polisi juga mengakui pengiriman santet untuk membunuh Najamuddin gagal. Oleh sebab itulah Iqbal mencari eksekutor yang bisa membunuh korban.

"Akhirnya dia mencari siapa yang bisa membunuh si korban ini. Ternyata ketemu, terjadilah peristiwa penembakan tersebut," tuturnya.


(hmw/nvl)

Hide Ads