Bejat Ulah Pelaku Cabuli Balita di Jeneponto Tapi Masih Bebas Berkeliaran

Bejat Ulah Pelaku Cabuli Balita di Jeneponto Tapi Masih Bebas Berkeliaran

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 17 Mar 2022 07:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi bejat ulah terduga pelaku pencabulan balita 18 bulan di Jeneponto, Sulsel dan namun masih bebas berkeliaran(Foto: Andhika Akbarayansyah)
Jeneponto - Sungguh bejat ulah terduga pelaku pencabulan balita usia 18 bulan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tapi setelah beberapa hari berlalu, pelaku pencabulan masih bebas berkeliaran.

Kasus dugaan pencabulan balita ini berawal saat tante korban mendapati korban menangis karena pendarahan di alat vital korban, Minggu (13/3). Tante korban langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Jeneponto pada hari Senin (14/3).

Sementara itu, korban dirawat di RSUD Jeneponto sebelum akhirnya dirujuk ke RS Unhas, Makassar. Korban dirujuk karena memerlukan penanganan lebih serius.

"Rumah sakit Unhas sudah lengkap dengan dokter spesialis dan perawatan inap lengkap, jadi kita fokus penyembuhan dulu dari kondisi kesehatan anak,"ungkap Kepala UPT PPA Sulsel Meisy Papayungan, Selasa (15/3).

Korban Dioperasi usai Pendarahan Alat Vital

Sesampainya di rumah sakit Unhas, korban langsung diberikan tindakan operasi. Hal ini terjadi karena air seni korban bercampur darah.

"Yang jelas tadi sudah dioperasi dan tindakan medis yang lain," kata Kepala UPT PPA Sulsel Meisy Papayungan kepada detikSulsel, Selasa (15/3) malam.
Meisy mengaku bersyukur karena kondisi korban sebelumnya memang parah hingga harus dirujuk dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Jeneponto ke RS Unhas.

"Awalnya kan tantenya dapati anak ini menangis, ternyata diperiksa kencingnya bercampur darah. Langsung dibawa ke rumah sakit karena lukanya parah," kata Meisy.

Meisy menuturkan, pihaknya tetap fokus ke pemulihan korban. Di lain sisi dia juga tetap mendorong kepolisian segera mengusut kasus ini mengingat ada indikasi kuat korban memang dicabuli.

"Untuk luka robekan seperti itu memang tidak wajar untuk seorang anak model jatuh bagaimana seperti itu. Rumah sakit daerah kan merujuk ke rumah sakit provinsi RS Unhas karena butuh penanganan lebih lanjut," kata Meisy.

Polisi Menunggu Hasil Visum

Saat dimintai konfirmasi terpisah, polisi mengatakan belum dapat terlalu jauh dalam penyelidikan pelaku. Penyidik masih menunggu keterangan medis apakah sang balita benar menjadi korban kekerasan seksual.

"Ya nanti kan dokter yang harus menyatakan (luka robek korban karena kekerasan seksual). Dari polisi belum bisa," kata AKBP Yudha Kesit saat dimintai konfirmasi terpisah.

Kendati demikian, dia mengatakan penyidik sudah memeriksa sejumlah keterangan dari pihak keluarga korban. Namun belum ada temuan signifikan lebih lanjut.

"Sementara kan (yang diperiksa sebagai saksi) keluarga dulu karena yang lain memang tidak tahu menahu anak ini, bagaimana lukanya selama ini siapa gendong dia belum ketemu," katanya.

Pelaku Bebas Berkeliaran

Penyelidikan polisi yang menunggu hasil visum membuat perkembangan penyelidikan diduga belum signifikan.Terduga pelaku yang mencabuli balita 18 bulan masih bebas berkeliaran.

Awalnya, sebuah informasi beredar menyebut terduga pelaku menyerahkan diri. Namun polisi menegaskan, belum ada pelaku yang ditangkap atau menyerahkan diri.

"Nggak ada bahasa menyerahkan diri," ujar Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit kepada detikSulsel, Rabu (16/3).

"Untuk yang beredar di media sosial (pelaku menyerahkan didi) itu nggak benar, belum ada itu. Saat ini kita masih penyelidikan dengan proses pemeriksaan saksi-saksi," kata Paur Humas Polres Jeneponto Aiptu Suryanto saat dihubungi terpisah.

Semua pihak diminta menunggu hasil pendalaman kepolisian. Penyidik dipastikan terus bekerja.

"Jadi jangankan menyerahkan diri, untuk kita panggil siapa terduga pelaku saja belum," katanya.


(hmw/nvl)

Hide Ads