Balita 1 Tahun di Jeneponto Diduga Dicabuli, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Balita 1 Tahun di Jeneponto Diduga Dicabuli, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Rabu, 16 Mar 2022 11:09 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan Anak
Foto: Ilustrasi terduga pelaku kasus dugaan pencabulan balita di Jeneponto masih berkeliaran (Zaki Alfarabi / detikcom)
Jeneponto - Terduga pelaku yang mencabuli balita 18 bulan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih bebas berkeliaran. Polisi menegaskan, belum ada pelaku yang menyerahkan diri atau ditangkap.

"Nggak ada bahasa menyerahkan diri," ujar Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit kepada detikSulsel, Rabu (16/3/2022).

Polisi mengatakan saat ini penyidik menunggu hasil visum dugaan pencabulan terhadap korban. Penyidik juga masih sebatas memeriksa sejumlah saksi.

"Untuk yang beredar di media sosial itu nggak benar, belum ada itu. Saat ini kita masih penyelidikan dengan proses pemeriksaan saksi-saksi," kata Paur Humas Polres Jeneponto Aiptu Suryanto saat dihubungi terpisah.

Suryanto meminta semua pihak menunggu hasil pendalaman kepolisian. Dia memastikan penyidik terus bekerja.

"Jadi jangankan menyerahkan diri, untuk kita panggil siapa terduga pelaku saja belum," katanya.

Diberitakan sebelumnya, korban diduga mengalami pencabulan setelah tante korban mendapati balita 18 bulan itu menangis dan mengetahui terjadi pendarahan di alat vital korban, Minggu (13/3). Tante korban langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Jeneponto pada hari Senin (14/3).

Korban yang awalnya dirawat di RS Jeneponto harus dirujuk ke RS Unhas Makassar karena kondisi korban darurat dan memerlukan penanganan medis dari dokter spesialis di RS Unhas.

Korban Dioperasi karena Pendarahan Alat Vital

Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sulsel mengungkap korban sudah menjalani operasi karena air seni korban bercampur darah. Operasi berjalan lancar hari ini di RS Unhas, Tamalanrea, Makassar pada Selasa (15/3).

"Yang jelas tadi sudah dioperasi dan tindakan medis yang lain," kata Kepala UPT PPA Sulsel Meisy Papayungan kepada detikSulsel, Selasa (15/3) malam.

Dia mengaku bersyukur karena kondisi korban sebelumnya memang parah hingga harus dirujuk dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Jeneponto ke RS Unhas.

"Awalnya kan tantenya dapati anak ini menangis, ternyata diperiksa kencingnya bercampur darah. Langsung dibawa ke rumah sakit karena lukanya parah," kata Meisy.

Sembari fokus ke pemulihan korban, UPT PPA Sulsel juga mendorong kepolisian menyelidiki terduga pelaku mengingat ada indikasi kuat korban memang dicabuli.

"Untuk luka robekan seperti itu memang tidak wajar untuk seorang anak model jatuh bagaimana seperti itu. Rumah sakit daerah kan merujuk ke rumah sakit provinsi RS Unhas karena butuh penanganan lebih lanjut," kata Meisy.


(hmw/nvl)

Hide Ads