6 Hal Tentang Uang Panai Wanita Bugis Makassar, Beda dengan Mahar Nikah

6 Hal Tentang Uang Panai Wanita Bugis Makassar, Beda dengan Mahar Nikah

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Sabtu, 04 Jun 2022 14:00 WIB
Foto wanita yang menerima uang panaik Rp500 juta,  satu unit rumah dan satu paket berlian.
Ilustrasi uang panai bagai masyarakat suku Bugis-Makassar. Foto: Dok. pribadi Beank.

4. Uang Panai Simbol Keuletan-Kerja Keras Laki-laki

Budayawan Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Burhan Kadir M.A mengatakan nilai uang panai menjadi simbol keuletan dan kerja keras laki-laki untuk meminang seorang wanita Bugis-Makassar. Juga menjadi wajah status sosial keluarga wanita juga laki-laki.

"Ada keuletan, ada kerja keras hingga panai itu tercapai, dan tentunya di situ pula ada wajah keluarga pihak laki-laki dan wajah keluarga pihak perempuan," jelas Burhan kepada detikSulsel pada Selasa (31/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini karena si laki-laki berjuang untuk memenuhi syarat agar dapat meminang wanita pujaannya. Serta bisa memberikan uang belanja untuk kebutuhan pesta pernikahan yang sesuai.

"Dalam tradisi perkawinan Bugis-Makassar pihak laki-laki yang menanggung pesta pihak perempuan inilah kemudian yang berwujud uang panai," kata Burhan.

ADVERTISEMENT

5. Uang Panai Ditentukan dari Kesepakatan Kedua Keluarga

Burhan menjelaskan bahwa besaran uang panai merupakan hasil kesepakatan dari keluarga perempuan dan laki-laki. Ada tawar menawar di dalamnya, hingga mencapai kesepakatan.

"Tetap ada tawar menawar. Bahkan biasanya pihak laki-laki akan melakukan beberapa pendekatan ke keluarga pihak perempuan untuk mengurangi nilai nominalnya," jelas Burhan.

Tawar menawar uang panai ini biasanya dilakukan pada tradisi Mammanu-manu atau Mappetuada. Namun, jika nominal uang panai tidak mencapai kata sepakat maka pernikahan bisa saja batal.

"Proses pernikahan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak menemukan kesepakatan dari kedua bela pihak tentang jumlah uang panai. Bahkan jika tidak menemukan titik temu maka banyak pernikahan berujung batal," imbuh Burhan.


Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Hide Ads