Bulan suci Ramadan sisa menghitung hari. Umat Muslim di Sulawesi Selatan (Sulsel) selalu punya tradisi unik dalam menyambut Ramadan, bulan penuh berkah ini.
Selain beribadah, umat Muslim di Sulsel melakukan beberapa hal yang dipercaya menambah berkah dan suka cita saat menjalani puasa sebulan penuh. Beberapa sudah menjadi tradisi turun temurun.
Berikut tradisi menyambut Ramadan yang banyak dilakukan masyarakat Sulsel dari Budayawan Universitas Negeri Makassar (UNM) Arifin Manggau dan Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Rahmat Muhammad:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Barzanji
Barzanji adalah tradisi yang masih kerap dilakukan masyarakat Sulsel dalam menyambut Ramadan. Selain biasanya barzanji dilakukan ketika Maulid Nabi Muhammad Saw.
Tradisi ini berupa pembacaan kitab sastra yang berisikan sejarah Nabi mulai dari kelahiran sampai wafat. Dilafalkan dengan suatu irama atau nada dan dibaca bersama-sama.
"Barzanji itu bisa saja dia (masyarakat Sulsel) hadirkan. Karena isi barzanji itu ada asmaul husna. Jadi itulah sehingga dia barzanji-kan biasa," ucap Arifin.
2. Songkolo Patang Rupa
Membuat songkolo patang rupa adalah kebiasaan masyarakat Sulsel yang juga masih biasa ditemui dalam menyambut Ramadan. Makanan khas ketan itu dinilai sebagai simbol perekat antar sesama manusia.
Patang rupa artinya empat warna. Biasanya masyarakat menggunakan warna hitam, putih, kuning, dan merah. Kemudian berdoa kepada Allah Swt untuk diberi berkah dan keselamatan.
"Itu dia berdoa semoga di balik ritual itu berisikan tentang bagaimana keselamatannya selama menjalani Ramadan. Kemudian bisa bertemu kembali di tahun akan datang," jelas Arifin
3. Sajian Makanan Manis
Masyarakat Sulsel juga biasanya menyambut Ramadan dengan membuat sajian makanan manis. Sajian ini sebagai bentuk penyesuaian dengan harapan dapat merasakan nikmatnya Ramadan.
"Di awal puasa selalu dengan memasak, menyajikan masakan-masakan manis yang dari gula merah. Manis supaya dalam menjalankan bulan suci Ramadan itu dia selalu enak," kata Arifin.
4. Ziarah Kubur
Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi masyarakat Sulsel yang tidak ketinggalan ketika menjelang Ramadan. Masyarakat ramai-ramai berkunjung ke makam keluarga yang tidak bisa lagi menjalani bulan Ramadan bersama.
"Leluhurnya kita atau siapapun yang telah mendahului kita sebelum Ramadan dan setelah Ramadan itu menjadi bagian dari ritual di masyarakatnya kita," ucap Rahmat.
5. Puasa Pertama Bareng Keluarga
Menjalani puasa Ramadan pertama bersama keluarga sudah menjadi kebiasaan. Masyarakat Sulsel menganggap menjalani puasa pertama bersama keluarga sebagai sebuah kenikmatan.
Banyak masyarakat yang berada di perantauan menyempatkan diri untuk mudik beberapa hari. Kumpul bersama keluarga ini bahkan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Sulsel.
"Biasa ada yang datang untuk puasa pertama. Kemudian kembali lagi beraktivitas di bulan suci Ramadan dan mudik lagi menjelang Ramadan," sebut Rahmat.
6. Mengunjungi Objek Wisata
Memperkuat hubungan silaturahmi bersama keluarga dan kerabat biasanya diisi dengan mengunjungi objek-objek wisata menjelang masuknya Ramadan. Masyarakat Sulsel sudah menjadikan ini salah satu tradisi yang wajib diagendakan.
"Itu biasa dioptimalkan di situ dengan pertimbangan nanti kalau Ramadan sudah tidak perlu lagi ke mana-mana, kemudian fokus puasa Ramadan," jelas Rahmat.
(asm/hmw)