Elpiji 3 Kg di Toraja Utara Langka-Tembus Rp 40 Ribu, TPID Ungkap Penyebabnya

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Kamis, 18 Jan 2024 12:30 WIB
Foto: Elpiji 3 kg langka di Toraja Utara. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Warga di Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) menjerit lantaran elpiji 3 kilogram sulit didapatkan hingga harganya tembus Rp 40 ribu per tabung. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Torut mengungkap persoalan ini dipicu adanya ketidaksinkronan data warga miskin yang berhak menerima elpiji subsidi.

"Menghilang lagi elpiji, susah sekali lagi kita dapat di pangkalan," kata salah seorang warga Torut Yoni kepada detikSulsel, Kamis (18/1/2024).

Yoni mengaku, kesulitan mencari agen atau pangkalan yang menyediakan elpiji. Belum lagi lanjut dia, harganya sudah jauh melonjak dari harga normal.


"Kita keliling baru dapat, kalau dapat juga harganya tidak kira-kira sampai Rp 40 ribu satu tabung. Sudah 2 minggu begini, awal bulan kemarin." ungkapnya.

Terpisah, Ketua TPID Torut Salvius Pasang tidak menampik adanya keluhan warga terkait kelangkaan elpiji 3 kg. Dia berdalih penyaluran elpiji tidak tepat sasaran dikarenakan data warga miskin di tingkat agen untuk penyaluran elpiji tidak sinkron.

"Iya sudah banyak laporan. Jadi memang mulai 1 Januari kemarin itu sudah ada aturan terkait transformasi distribusi elpiji subsidi, yang pembeliannya hanya berlaku bagi konsumen yang terdata atau dalam kategori miskin. Nah ini ada data warga miskin yang tidak sinkron dari Dinsos dengan pihak agen elpiji," ucap Salvius.

Salvius menambahkan, kelangkaan elpiji subsidi juga diakibatkan terbatasnya jumlah pasokan stok yang berada di agen. Hal ini tidak sebanding dengan melonjaknya kebutuhan masyarakat Torut khususnya di periode Desember 2023-Januari 2024.

"Pada periode Desember kemarin memang kebutuhan elpiji sangat meningkat karena banyak acara natal dan sebagainya, nah ini tidak sebanding dengan jumlah stok yang diterima. Maka jadilah kelangkaan seperti itu," ujarnya.

Pihaknya pun akan segera melakukan inspeksi pengawasan melalui operasi pasar. Dia juga berusaha untuk sinkronkan data warga miskin di Dinas Sosial dengan pihak agen elpiji.

"Kita akan operasi pasar segera mungkin, kemudian kita akan panggil pihak agen-agen elpiji bertemu dengan Dinsos agar data warga miskin ini sinkron. Segera mungkin kita atasi agar warga miskin pengguna elpiji subsidi kebutuhannya bisa terpenuhi," tandasnya.



Simak Video "Video Cerita Bos Agen LPG 3 Kg Dicemberuti Pengecer "

(sar/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork