Banyak warga mengantre gas elpiji subsidi 3 kilogram di sejumlah pangkalan atau SPBU di Kota Pontianak, Kalbar. Seperti yang terjadi di Martadinata, Pontianak Barat pada Selasa (9/9/2025).
"Saya subuh-subuh sudah antar tabung gas. Antre tabung dulu, paginya jam tujuh lewat baru mulai ambil antrean," kata Tedy, warga Jeruju, Pontianak Barat kepada detikKalimantan.
Tedy mengatakan kondisi tersebut terjadi sejak ada imbauan untuk masyarakat agar membeli gas subsidi di pangkalan resmi. "Sejak itulah mulai ramai antre. Di mana-mana. Bukan di sini saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tedy, meski antrean panjang, warga tetap mendapat gas dengan harga seusai aturan yakni Rp 18.500 per tabung.
"Harga sesuai. Rp 18.500 per tabung," tuturnya.
Sementara itu, SBM Kalbar V Gas PT Patra Niaga Kalimantan, Muhammad Fadlan Ariska memastikan tidak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Pontianak maupun di daerah Kalbar lainnya.
"Isu-isu sekarang ini (kelangkaan) mungkin karena efek hari libur kemarin (tidak ada pengantaran) dan juga memang ada peningkatan konsumsi mungkin karena pada saat Maulid Nabi kemarin," kata Fadlan.
Selain itu, kata Fadlan, penyaluran gas elpiji ke agen maupun ke pangkalan hanya Senin hingga Sabtu. Sementara itu, hari Minggu maupun tanggal merah, tidak ada penyaluran.
Fadlan memastikan stok gas elpiji 3 kg untuk kemarin, hari ini, dan besok dipastikan aman. Menurut Fadlan, ramainya warga mengantre adalah hal umum dan normal terjadi.
"Memang terjadi antrean panjang, masyarakat ingin mendapatkan gas elpiji yang sesuai harganya. Karena mereka tahu waktu kapan datang di pangkalan atau SPBU, makanya mereka berbondong-bondong mengantre 15-20 menit sebelumnya. Setelah selesai dan dapat gas, ya bubar," katanya.
Menurut Fadlan, kalau pun terjadi antrean panjang lebih dari hari biasanya, kemungkinan karena jumlah penggunaan meningkat. Terutama saat hari libur kemarin.
"Jumat kemarin kan Maulid Nabi ya, mungkin penggunaan gas meningkat. Ditambah lagi faktor jika hari libur dan minggu kita stop pendistribusian ke agen," jelasnya.
Pada prinsipnya, kata Fadlan, kuota gas elpiji di Kalbar sudah sesuai permintaan yang disampaikan pemerintah setempat. Kalau pun ada permintaan lebih sebagai langkah antisipasi di hari raya atau besar, maka ada penambahan 50 persen dari alokasi harian.
"Nah, contoh Hari Maulid Nabi kemarin, kita ada melakukan ekstra dropping penambahan sebesar 50 persen alokasi harian," tutup Fadlan.
(sun/bai)