Bagi umat Katolik renungan harian mengajak umat untuk merenungkan bacaan Kitab Suci dan membangun relasi pribadi dengan Tuhan. Renungan Katolik biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Renungan Katolik hari ini, Sabtu, 11 Oktober 2025, mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan Firman Allah dengan hati yang terbuka. Tidak cukup hanya mengetahui sabda Tuhan, tetapi kita juga dipanggil untuk menghayati dan mewujudkannya dalam tindakan nyata setiap hari.
Renungan harian Katolik hari ini mengangkat tema "Percaya dan Mendengarkan Firman Allah" dikutip dari buku Inspirasi Pagi (LBI) oleh Antonius Eko Sugiyanto. Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaan.
Yuk, disimak!
Renungan Harian Katolik Hari Ini, 11 Oktober 2025
Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:
Bacaan I: Yl 3: 12-21
Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka.
Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.
"Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim.
Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya.
Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun.
Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion."
Mazmur Tanggapan: Mzm 97: 1-2,5-6,11-12
TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!
Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi.
Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.
Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan Injil: Luk 11: 27-28
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
Renungan Hari Ini: Percaya dan Mendengarkan Firman Allah
Yesus meminta kita untuk mendengarkan firman Allah. Tidak cukup kalau kita hanya sekadar percaya kepada-Nya sebagai Juru Selamat.
Orang yang percaya juga harus menerima kebenaran firman Allah. Melanjutkan penjelasan-Nya, Yesus menegaskan bahwa ketaatan kepada Allah mencakup pula kesediaan untuk memelihara, dalam arti melaksanakan, firman yang disampaikan-Nya.
Seorang perempuan memuji ibu Yesus karena telah mengandung dan menyusui Yesus. Ibu Yesus pantas disebut berbahagia karena memiliki Yesus sebagai anaknya.
Menanggapi pujian tersebut, Yesus menekankan bahwa menjadi bagian dari keluarga-Nya saja tidak cukup. Untuk menerima berkat Allah, bahkan anggota keluarga Yesus pun harus memilih Dia sebagai Juruselamat mereka.
Beriman dan mendengarkan firman Tuhan merupakan dua hal yang berjalan beriringan. Beriman berarti menghidupi nilai-nilai kebaikan di dalamnya.
Romo Mangun sekali lagi menjadi teladan iman melalui keseluruhan hidupnya. Ia pernah bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat.
Ketika menjadi imam, ia diutus untuk belajar arsitektur di Jerman. Jadilah dia seorang imam, arsitek, pendidik, sastrawan, sekaligus aktivis sosial.
Ada nilai iman dalam setiap hal yang dikerjakan Romo Mangun. Sulit untuk mengatakan bahwa karya Romo Mangun hanya didasari nilai-nilai sosial yang ia percaya.
Di dalam karyanya, ada kebenaran firman yang ingin ia wartakan. Seperti yang dikatakan Yesus, tidak cukup percaya, orang yang percaya perlu mendengarkan firman Allah dan mewujudkannya dalam tindakan nyata.
Ketika hadir di Kedungombo, Romo Mangun hadir sebagai saudara dan hidup bersama mereka. Saat itu, ia membuat gubuk untuk tinggal di sana.
Gubuk itu akhirnya juga menjadi ruang perjumpaan bagi warga yang berjuang mendapatkan hak mereka. Dengan perjuangannya di Kedungombo, Romo Mangun menunjukkan teladan bagaimana menjadi pribadi yang percaya kepada Yesus.
Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat berarti meneladan hidup-Nya yang selalu membela mereka yang teraniaya.
Demikian renungan harian Katolik Sabtu, 11 Oktober 2025 dengan bacaannya. Semoga bermanfaat!
Simak Video "Video: Pramono Resmikan Gereja Kalvari Lubang Buaya"
(urw/urw)