Renungan Harian Katolik Sabtu, 3 Mei: Santo Filipus dan Yakobus

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Sabtu, 03 Mei 2025 09:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Fabiola Dianira/detikcom)
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Sabtu, 3 Mei 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Perjalanan iman para santo dalam beribadah kepada Allah patut diteladani, termasuk doa-doa yang mereka panjatkan dengan kasih.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah 1 Korintus 15: 1-8; Mazmur 19: 2-3, 4-5; Yohanes 14: 6-14; dan Kisah Para Rasul 5: 12-32.


Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Sabtu, 3 Mei 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Filipus dan Yakobus.

1 Korintus 15: 1-8

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.

Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu?kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.

Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Mazmur 19: 2-3, 4-5

(19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

(19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;

(19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,

(19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.

Yohanes 14: 6-14

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."

Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;

Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Kisah Para Rasul 5: 12-32

Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.

Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,

Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.

Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.

Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.

Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:

"Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak."

Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.

Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan,

Katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya."

Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu.

Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."

Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.

Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka,

Katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.

Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.

Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

Santa Filipus dan Yakobus

Filipus, Rasul yang berasal dari Betsaida di Galilea, awalnya merupakan murid Yohanes Pembaptis. Ia menjadi murid Yesus setelah diperkenalkan sebagai Anak Domba Allah.

Yesus memanggil Filipus sehari setelah memanggil Petrus dan Andreas, seperti tercatat dalam Injil Yohanes. Setelah kenaikan Yesus, Filipus mewartakan Injil di Frigia, Asia Kecil.

Menurut Klemens dari Aleksandria, Filipus mengalami penganiayaan dan disalibkan terbalik, seperti Petrus. Ia wafat pada masa Kaisar Domitianus dan dimakamkan di Hierapolis.

Filipus tercatat sebagai rasul kelima dalam Injil Sinoptik setelah Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Ia dikenal karena sifatnya yang spontan dan keyakinannya terhadap Yesus sebagai Mesias.

Saat Yesus memanggilnya, Filipus langsung mengikuti tanpa ragu. Ia juga yang memperkenalkan Yesus kepada Nathanael dengan penuh keyakinan.

Dalam peristiwa perbanyakan roti, Filipus menunjukkan sikap realistis dengan menyatakan bahwa roti seharga dua ratus dinar pun takkan cukup. Respons ini menunjukkan sikapnya yang jujur dan lugas.

Penulis-penulis Kristen purba, termasuk Eusebius, menyebut Filipus wafat di Hierapolis. Jenazahnya kemudian dipindahkan ke Roma dan disemayamkan di Basilika Rasul-Rasul sejak tahun 561.

Polycrates, Uskup Efesus, menyebut dua anak Filipus tinggal di Hierapolis dan lainnya di Efesus. Dari mereka, Uskup Papias mengetahui bahwa Filipus pernah membangkitkan seorang anak laki-laki yang telah meninggal.

Yakobus, yang disebut Yakobus Muda, adalah anak Alfeus dan sepupu Yesus. Ia dikenal saleh dan berasal dari keluarga yang dekat dengan Yesus.

Ibunya, Maria, adalah salah satu perempuan yang setia mendampingi Yesus hingga wafat dan pemakaman-Nya. Sebelum menjadi rasul, Yakobus bekerja sebagai petani.

Setelah Yakobus Tua dibunuh, Yakobus Muda tetap tinggal di Yerusalem. Ia lalu diangkat menjadi Uskup Yerusalem pertama dan sangat dihormati oleh orang Yahudi.

Yakobus dijuluki "Yang Adil" karena taat pada Hukum Taurat. Namun, ia juga mendukung agar orang Kristen non-Yahudi dibebaskan dari kewajiban hukum seperti sunat.

Dalam Konsili Yerusalem, Yakobus tampil bijak membahas hukum Taurat dan Kekristenan. Paulus bahkan menyebutnya sebagai salah satu "Sokoguru Gereja" sejajar dengan Petrus dan Yohanes.

Perselisihan di Antiokia sempat terjadi karena ulah rekan Yakobus, namun persahabatan Yakobus dan Paulus tetap terjaga. Yakobus bahkan menasihati Paulus untuk mentahirkan diri di Bait Allah sebelum akhirnya Paulus ditangkap.

Yakobus kemudian dicurigai dan menjadi sasaran kemarahan orang Yahudi. Ia dilempar dari menara Bait Allah dan dirajam hingga mati pada tahun 62.

Menurut Hegesippus, Yakobus hidup dengan keras: tidak makan daging, tidak minum anggur, dan berpakaian sederhana. Ia sering berdoa dalam posisi berlutut hingga kulit lututnya menebal.

Ajarannya menekankan kasih terhadap sesama, khususnya kaum miskin. Suratnya dimasukkan dalam kanon Kitab Suci karena kekuatan ajaran moral dan sosialnya.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Video: Jenazah Paus Fransiskus dalam Peti Terbuka di Casa Santa Marta"

(alk/urw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork