Bilqis Anggap Warga Suku Anak Dalam Jambi Ortunya, Sempat Menolak Dijemput

Kasus Penculikan Anak di Makassar

Bilqis Anggap Warga Suku Anak Dalam Jambi Ortunya, Sempat Menolak Dijemput

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 11 Nov 2025 15:50 WIB
Bilqis saat melakukan panggilan video call ke orang tuanya
Foto: Momen balita korban penculikan, Bilqis video call dengan orang tuanya usai diselamatkan di Jambi. (Foto: Istimewa/Polda Jambi)
Makassar -

Balita perempuan Bilqis (4) yang menjadi korban penculikan anak di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berhasil diselamatkan di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi usai dijual Rp 80 juta. Bilqis ternyata sempat menolak dijemput dari SAD karena ada hubungan emosional yang telanjur terbangun.

"Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka. Jadi, waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya. Saking dekatnya," kata Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

Supriadi mengakui proses negosiasi agar Bilqis diserahkan berlangsung alot. Suku Anak Dalam disebut sempat merasa berat untuk menyerahkan balita itu kepada aparat kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat alot karena mereka itu bertahan. Karena katanya itu anak sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Memang sih mereka itu merawat anak-anak yang diadopsi di dalam," tuturnya.

Proses negosiasi melibatkan Polres Merangin dan dinas sosial setempat. Kepala suku juga membantu untuk berdialog selama sehari dua malam.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak sempat masuk ke dalam sekali. Kita cuma menunggu di pertengahan hutan itu. Karena yang negosiasi itu kepala suku," ucap Supriadi.

"Makanya alot. Perjalanan kepala suku lagi negosiasi ke situ bujuk mereka untuk menyerahkan, ada yang setuju ada yang tidak setuju," tambahnya.

Setelah negosiasi panjang, warga Suku Anak Dalam Jambi akhirnya ikhlas menyerahkan Bilqis. Gaffar memastikan tidak ada kompensasi berupa uang atau benda kepada SAD agar Bilqis diserahkan.

"Tidak ada (kompensasi). Karena itu terkait dengan nyawa orang. Jadi, mereka juga punya hati nurani, kami memberikan pengertian bahwa posisikan diri Anda bagaimana kalau anak Anda diculik," paparnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah menyebut Bilqis mudah beradaptasi dengan anak. Dia mengaku Suku Anak Dalam Jambi berniat untuk merawat korban.

"Saya lihat anak ini memang mudah nyaman dengan orang. Cepat beradaptasi," imbuh Nasrullah.

Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan 4 orang tersangka kasus penculikan Bilqis masing-masing berinisial SY (30), NH (29), MA (42) dan AS (36). Keempat tersangka memiliki peran berbeda hingga korban dijual ke salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta.

Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut pelaku utama adalah SY yang menculik korban di Taman Pakui Sayang. SY membawa korban ke kosnya kemudian menawarkannya melalui media sosial (medsos) Facebook.

"Dari hasil penyelidikan Polrestabes Makassar mengamankan SY sebagai pelaku utama membawa korban dari TKP ke kos pelaku di Jalan Abubakar Lambogo kemudian menawarkan korban melalui medsos Facebook," jelas Djuhandhani saat konferensi pers, Senin (10/11).

SY kemudian menjual Bilqis kepada pelaku NH. Usut punya usut, NH kembali menjual korban ke pelaku MA dan AS dengan harga Rp 15 juta di Jambi. Setelah menyerahkan korban, NH langsung kabur ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Setelah menyerahkan korban, NH langsung melarikan diri ke Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan NH mengaku telah 3 kali menjadi perantara adopsi ilegal," ungkap Djuhandhani.

Pelaku AS dan MA mengaku membeli korban dengan harga Rp 30 juta dari NH. Setelah itu, korban kembali dijual dengan harga Rp 80 juta ke salah satu suku di Jambi.

"Kemudian AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp 30 juta dan menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta. Keduanya telah mengaku memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui Tiktok dan WA," jelasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads