Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi setiap umat Islam yang telah memenuhi syarat. Untuk mengerjakannya, ibadah puasa ini wajib diawali dengan niat puasa Ramadhan.
Dikutip dari buku "Fikih Empat Mazhab Jilid 2" oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat adalah salah satu syarat sah puasa. Maka, tidak sah puasa seseorang apabila tidak berniat terlebih dahulu. Hal ini untuk membedakan antara puasa yang termasuk dalam ibadah dengan kebiasaan atau semacamnya, seperti diet atau untuk pengobatan.
Lantas, kapan niat puasa Ramadhan dibaca?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, berikut detikSulsel menyajikan informasi mengenai waktu membaca niat puasa Ramadhan beserta bacaan niat dan tata caranya.
Disimak, yuk!
Kapan Membaca Niat Puasa Ramadhan?
Dalam buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc, dijelaskan bahwa niat puasa wajib atau puasa Ramadhan harus dilakukan sebelum terbit fajar. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
مَنْ لَمْ يُجْمِعُ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Barang siapa yang belum menguatkan niat berpuasa sebelum fajar maka tiada puasa baginya." (HR. Abu Daud, al-Tirmidzi, al-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Berdasarkan hadits tersebut, empat mazhab fikih sepakat bahwa niat puasa wajib, termasuk puasa Ramadhan harus dilakukan sebelum fajar tiba. Bahkan mereka membolehkan untuk berniat pada malam harinya.
Maka, niat puasa Ramadhan dapat dibaca sejak terbenamnya Matahari hingga sebelum terbitnya fajar di keesokan harinya. Atau dengan kata lain niat puasa dibaca sebelum masuk waktu Subuh.
Bagaimana Jika Lupa Membaca Niat pada Malam Hari?
Dilansir dari penjelasan Buya Yahya dalam video "Lupa Niat dan Tidak Sahur, Sahkah Puasanya?-Buya Yahya Menjawab", jumhur ulama berpendapat bahwa tidak sah puasa seseorang yang tidak berniat di malam hari.
Kendati demikian, seseorang yang lupa membaca niat di malam harinya karena kesibukan dan lain sebagainya, dapat melakukan niat di pagi harinya. Hal ini berdasarkan pada mazhab Abu Hanifah RA.
"Jika memang kasusnya lupa-lupa benar, bukan karena main-main, mungkin karena kesibukannya sampai dia lupa tidak niat di malam harinya, sahur pun bablas dia lalu tidak niat. Lalu di pagi harinya dia ngadu bagaimana puasa saya, maka jawabnya adalah lanjutkan dan niatlah. Ikut dengan Mazhab Abu Hanifah RA yang memperkenankan niat di pagi hari," jelas Buya Yahya yang dikutip detikSulsel dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Rabu (5/3/2025).
Dengan demikian, seseorang yang lupa berniat di malam hari dapat berniat di pagi harinya. Dengan catatan belum melakukan suatu hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
Begitu pula dalam buku Fikih Empat Mazhab Jilid 2, dijelaskan bahwa dalam mazhab Hanafi, niat puasa Ramadhan dapat dilakukan hingga tengah hari di keesokan harinya. Maka batas waktu untuk berniat adalah ketika Matahari hendak tergelincir atau sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Namun, niat tersebut sebenarnya sudah terwakilkan apabila seseorang melaksanakan makan sahur. Kecuali jika saat memakan sesuatu pada waktu sahur tersebut diniatkan bukan untuk berpuasa.
Niat sudah dianggap cukup apabila seseorang sudah menanamkan di dalam hati bahwa dia akan berpuasa Ramadhan. Adapun melafalkan niat tersebut hanyalah sunnah.
Niat Puasa Ramadhan
Adapun bacaan niat puasa Ramadhan sebagaimana dikutip dari buku "Meraih Surga dengan Puasa" karya H Herdiansyah Achmad LC, adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضُ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhu-syh-shyahri ramadhaana hadzihi-s-sanati lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya berniat puasa esok hari untuk menjalankan fardhu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Ramadhan
Mengutip buku "Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa" karya Nur Solikhin, berikut tata cara puasa Ramadhan:
1. Membaca Niat
Umat muslim diwajibkan membaca niat puasa Ramadhan sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, niat ini dilakukan pada malam hari.
Adapun bacaan niatnya seperti yang telah dijelaskan di atas.
2. Makan Sahur
Makan sahur ini sangat dianjurkan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
"Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur ada berkah." (HR Bukhari, Muslim)
3. Menahan dan Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa
Selama berpuasa, umat muslim perlu menahan diri dan menjaga diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan dan minum, berhubungan suami istri di siang hari, muntah yang disengaja, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa lainnya.
4. Menyegerakan Berbuka
Setelah berpuasa seharian, umat muslim disunnahkan untuk menyegerakan berbuka ketika telah tiba waktu Magrib. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Allah SWT telah berfirman, 'Hamba-hamba-Ku yang lebih aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya." (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Demikianlah informasi mengenai waktu membaca niat puasa Ramadhan beserta bacaan niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)