Sholat Hajat di Malam Nisfu Syaban: Niat-Bacaan Doa Setelahnya

Sholat Hajat di Malam Nisfu Syaban: Niat-Bacaan Doa Setelahnya

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Jumat, 14 Feb 2025 00:13 WIB
Ilustrasi orang sholat
Ilustrasi(Foto: Freepik/freepik)
Makassar -

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu waktu istimewa bagi umat Islam. Banyak umat muslim yang memanfaatkan malam ini untuk beribadah dan memohon keberkahan kepada Allah SWT.

Salah satu amalan yang dapat dilakukan pada malam ini adalah sholat Hajat. Dikutip dari buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" karya Ibnu Watiniyah, sholat sunnah ini dikerjakan agar keinginan bisa cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

Sementara itu, malam Nisfu Syaban sendiri merupakan salah satu waktu mustajab untuk beroda. Sehingga umat Islam dapat memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan sholat Hajat untuk memperbesar peluang terkabulnya doa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, 'Ini malam Nisfu Syaban, maka hidupkanlah dengan sholat dan puasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Dia berkata, 'Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rezeki akan Aku beri, orang yang mendapatkan cobaan akan Aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (HR Ibnu Majah)

Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan sholat hajat di malam Nisfu Syaban, berikut ini niat hingga tata cara sholatnya. Disimak, yuk!

ADVERTISEMENT

Bacaan Niat Sholat Hajat di Malam Nisfu Syaban

Lafaz niat sholat Hajat adalah:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Ushallî sunnatal hâjati rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi taâlâ. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Hajat dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allâhu Akbar...

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat

Setelah mengetahui niat sholat hajat, umat muslim juga perlu tahu tata cara pelaksanaan sholatnya.

Pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah, umat muslim dianjurkan untuk membaca surah Al-Kafirun atau ayat kursi. Kemudian pada rakaat kedua setelah surah Al-Fatihah dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas.

Untuk lebih jelas, berikut ini panduan lengkap sholat Hajat yang dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI:

  • Membaca niat sholat Hajat;
  • Melafalkan takbiratul ihram;
  • Membaca Surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surah pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun dan ayat kursi);
  • Melaksanakan gerakan sholat pada umumnya seperti ruku, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud;
  • Berdiri untuk rakaat kedua;
  • Membaca Surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surah pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas);
  • Kemudian kembali ruku, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud;
  • Tasyahud akhir;
  • Salam.

Doa yang Dibaca Setelah Sholat Tahajud

Kembali menukil buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" karya Ibnu Watiniyah, dalam kitab Tâj al-Jamîl li al-Ushûl, setelah sholat Hajat, umat muslim dianjurkan membaca istighfar 100 kali. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca shalawat, tahmid, tasbih, takbir, dan ditutup dengan doa.

Berikut bacaan doa yang diajarkan Rasulullah SAW:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَابِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Arab Latin: Lâ ilaha illallâhul halimul karîm, subhanallâhi rabbil 'arsyil 'adzhîm. Alhamdu lillâhi rabbil 'alamîn, as'aluka mûjibâti rahmatika, wa 'azaʻima maghfiratika, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin, lâ tada' lî dzanban illâ gharfatahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ yâ arhamar rahimîn.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahalembut dan Mahamulia. Mahasuci Allah, penjaga 'Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku memohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Engkau tinggalkan aku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Engkau telantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridho-Mu karena itu penuhilah hajatku, ya Tuhan Yang Maha Pengasih dari yang pengasih."

Setelah membaca doa di atas, memohonlah kepada Allah SWT tentang hajat yang diinginkan sambil bersujud kepada-Nya. Saat bersujud, ada baiknya membaca doa berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Arab Latin: Lâ ilaha illâ anta subhânaka innî kuntu minadzh-dzhâlimîn.

Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, ya Allah. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku ini dari golongan yang zalim."

Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan membaca doa. Doa ini sebagaimana dianjurkan Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هُذِهِ لِتَقْضَى اللَّهُمَّ فَشَفِعْهُ فِي

Arab Latin: Allâhumma innî as'aluka wa atawajjahu ilaika bimuhammadin nabiyyir rahmah. Ya Muhammadu innî qad tawajjahtu bika ila rabbî fì hâjatî hâdzihi litaqdhâ. Allâhumma fasyaffiʼhu fiyya.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dan aku menghadap kepada-Mu dengan Muhammad sebagai nabi pembawa rahmat. Ya Muhammad, sesungguhnya aku menghadap Tuhanku bersamamu dalam memohonkan hajatku ini agar dikabulkan. Ya Allah, perkenankanlah dia (Muhammad) memberikan syafaatnya kepadaku."

Kemudian dilanjutkan dengan doa berikut:

اللَّهُمَّ يَا مُأْنِسَ كُلِّ وَحِيْدٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ، وَيَا قَرِيبًا غَيْرَ بَعِيْدِ، وَيَا شَاهِدًا غَيْرَ غَابِبٍ، وَيَا غَابِبًا غَيْرَ مَغْلُوْبٍ، أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ الَّذِي لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الَّذِي عَنَتْ لَهُ الْوُجُوهُ، وَخَشَعَتْ لَهُ الْأَصْوَاتُ، وَوَجِلَتْ مِنْهُ الْقُلُوْبُ، أَنْ تُصَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَأَنْ تَجْعَلَ لِي أَمْرِي فَرَجًا وَمَخْرَجًا وَتَقْضِيَ
حَاجَتِي...

Arab Latin: Allâhumma yâ muʻnisa kulli wahîdin, wa yâ shâhiba kulli farîdin, wa yâ qarîban ghaira ba'îdin, wa yâ syahidan ghaira ghaibin, wa ya ghaʻiban ghaira maghlûbin, as'aluka bismika bismillahir rahmânir rahîm, alhayyul qayyûmul ladzî lâ ta khudzuhu sinatuw wa lâ naum, wa as'aluka bismika bismillâhir rahmânir rahîm, alhayyul qayyûmul ladzî 'anat lahul wujûhu, wa khasya'at lahul ashwatu, wa wajilat minhul qulûbu, an tushalliya 'ala Muhammadin wa 'alâ âli Muhammadin, wa an taj'ala lî amrî farajan wa makhrajan wa taqdhiya hâjatî...

Artinya: "Ya Allah, sahabat dari mereka yang kesepian! Engkau bersahabat dengan seseorang yang sendirian. Engkau selalu dekat, tidak jauh. Engkau selalu hadir. Engkau yang tak kelihatan, tetapi bukannya tak ada. Aku memohon kepada-Mu dengan permohonan nama-Mu. Atas nama Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Yang Mahahidup selamanya yang tidak pernah tidur. Kembali aku memohon kepada-Mu dengan permohonan nama-Mu. Atas nama Allah Ar-Rahman, Ar-Rahim, Yang Mahahidup selamanya, kepada-Nya wajah yang merendah, suara yang ditundukkan, dan guncangan hati yang tergetar. Aku memohon kepada-Mu untuk memberikan berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, dan untuk mengabulkan aku suatu jalan bahagia dan suatu jalan keluar dari masalahku, dan untuk memenuhi segala kebutuhanku... (sebutkan permohonannya)."

Jumlah Rakaat dan Waktu Pelaksanaannya

Sholat sunah Hajat dikerjakan sebanyak 2-12 rakaat. Setiap dua rakaat dilengkapi dengan satu salam.

Adapun sholat ini harus dikerjakan pada malam hari, karena hajat atau kebutuhan seseorang datang tanpa mengenal waktu. Hanya saja, sholat Hajat lebih dianjurkan pada sepertiga malam yang terakhir, setelah sholat Tahajud, sholat sunah ini tidak boleh dilakukan pada waktu-waktu yang dilarang.

Demikianlah sholat Hajat di malam Nisfu Syaban, mulai dari niat, tata cara, waktu pelaksanaan, hingga bacaan doa setelahnya. Semoga membantu, detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads