8 Amalan Nisfu Syaban yang Dapat Dikerjakan untuk Raih Keberkahan Allah SWT

8 Amalan Nisfu Syaban yang Dapat Dikerjakan untuk Raih Keberkahan Allah SWT

St. Fatimah - detikSulsel
Kamis, 13 Feb 2025 20:56 WIB
Abstract Eid Mubarak Islamic banner design vector
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Creative-Hat)
Makassar -

Nisfu Syaban merujuk pada pertengahan bulan Syaban yakni tanggal 15 Hijriah. Waktu tersebut diyakini memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, sebuah hadits dengan derajat hasan menjelaskan bahwa Nisfu Syaban adalah waktu di mana Allah SWT melihat hamba-Nya dan memberikan pengampunan kepada seluruh makhluk-Nya.

عن أبي موسى الأشعري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن " . رواه ابن ماجه ) 1390)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Abu Musa Al-Asy'ari, dari Rasulullah shalalloohu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya'ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (H.R. Ibnu Majah hadits no 1390, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Karena keutamaan yang dimilikinya, banyak umat muslim yang ingin mendapatkan keberkahannya dengan memperbanyak ibadah pada waktu tersebut. Lalu, apa saja amalan yang dapat dikerjakan pada Nisfu Syaban?

ADVERTISEMENT

Yuk, disimak!

Amalan Nisfu Syaban yang Dapat Dikerjakan Umat Muslim

Adapun sejumlah amalan Nisfu Syaban yang bisa dikerjakan di antaranya, membaca Yasin 3 kali, berdoa, sholat Nisfu Syaban, berdzikir, membaca Al-Qur'an, bersholawat, bersedekah, hingga berpuasa.

1. Baca Yasin 3 Kali

Membaca surat Yasin menjadi salah satu amalan utama yang banyak dikerjakan di waktu Nisfu Syaban.

Dikutip dari buku Mana Dalil Malam Nisfu Syaban?, membaca Yasin di malam Nisfu Syaban merupakan hasil ijtihad dari sebagian ulama. Adapun surat Yasin ini dibaca tiga kali, dengan setiap bacaan dimaksudkan untuk tujuan yang berbeda, yaitu memohon panjang umur, perlindungan dari bencana, dan agar tidak bergantung pada orang lain.

Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fathu Al-Malik Al-Majid, yakni:

(وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْأَوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ العُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنَيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ الإِسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.

Artinya: "Di antara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para Ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Sya'ban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain". (Fathu al-Malik al-Majíd, 19)Doa Malam Nisfu Syaban

2. Berdoa

Di malam Nisfu Syaban umat muslim juga dapat memanjatkan doa untuk memohon ampunan kepada Allah SWT serta memohon kebutuhan atau hajat tertentu. Karena, malam Nisfu Syaban dipercaya sebagai malam di mana Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Sebagaimana penjelasannya berikut:

قَالَ الْبَيْهَقِي قَالَ الشَّافِعِي وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ (أخرجه البيهقي في السنن الكبرى رقم 6087 وفي معرفة السنن والآثار رقم 1958 وذكره الحافظ ابن حجر في تلخيص الحبير رقم (675)

Artinya: Ahli hadis al-Baihaqi mengutip dari Imam Syafi'i: "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu awal malam bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, dua malam hari raya dan malam Jumat" (as-Sunan al-Kubra No 6087, Ma'rifat as-Sunan wa al-Atsar No 1958, dan dikutip oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Talkhis al-Habir No 675)

3. Sholat Nisfu Syaban

Mengutip dari buku 'Tuntunan Lengkap 99 Sholat Sunah Superkomplet yang ditulis oleh Ibnu Watiniyah, dijelaskan bahwa sholat sunnah Nisfu Syaban dikerjakan pada pertengahan bulan Syaban atau malam ke-15 Syaban. Amalan ini sebelumnya telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. yang diterangkan dalam hadits riwayat al-Baihaqi.

Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW bangun pada suatu malam dan mengerjakan sholat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil (wafat). Karena curiga, maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari sholatnya, beliau berkata, "Wahai Aisyah (dalam riwayat lain: Wahai Humaira'), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?" Aku menjawab, "Tidak, Rasulullah, namun aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali." Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kamu malam apa ini?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Ini adalah malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban). Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni orang yang meminta ampun, mengasihi orang yang meminta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka." (HR al-Baihaqi)

Adapun sholat Nisfu Syaban ini dikerjakan sebanyak 2 hingga 100 rakaat. Namun, pelaksanaannya dilakukan tidak sekaligus, melainkan setiap dua rakaat disertai satu salam.

Dengan demikian, jika dikerjakan 100 rakaat, sholat Nisfu Syaban akan terdiri dari 50 kali salam. Meski demikian, sholat ini juga bisa dilakukan hanya dengan 2 rakaat.

4. Berdzikir

Berdzikir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Syaban, artinya amalan ini juga dapat dikerjakan ketika Nisfu Syaban. Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut urutan dan bacaan dzikir yang biasa dilakukan oleh para ulama:

Membaca Istighfar

Bacaan Istighfar berikut dibaca sebanyak 70 kali.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Arab Latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."

Membaca Dzikir

Sama dengan bacaan istighfar, bacaan dzikir di bawah ini juga dibaca sebanyak 70 kali.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya."

5. Bersedekah

Bersedekah juga merupakan amalan yang dianjurkan di bulan Syaban, tentunya bisa pula dikerjakan pada Nisfu Syaban. Amalan ini dianjurkan sebagaimana riwayat dari Imam Shadiq berikut:

"Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Sya'ban, maka Allah SWT akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud."

6. Mengkhatamkan Al-Qur'an

Dalam buku berjudul Malam Nishfu Syaban karya Hanif Luthfi Lc MA, diceritakan bahwa terdapat kebiasaan dari penduduk Mekah dahulu pada malam Nisfu Syaban. Mereka menghabiskan malam di dalam masjid dengan membaca Al-Qur'an sampai mengkhatamkannya untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Sebagaimana penuturan Muhammad bin Ishaq Al-Fakihani berikut:

وَأَهْلُ مَكَّةَ فِيمَا مَضَى إِلَى الْيَوْمِ إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، خَرَجَ عَامَّةُ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَصَلَّوْا، وَطَافُوا، وَأَحْيَوْا لَيْلَتَهُمْ حَتَّى الصَّبَاحَ بِالْقِرَاءَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامٍ، حَتَّى يَخْتِمُوا الْقُرْآنَ كُلَّهُ، وَيُصَلُّوا، وَمَنْ صَلَّى مِنْهُمْ الله تِلْكَ اللَّيْلَةَ مِائَةَ رَكْعَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِالْحَمْدُ، وَقُلْ هُوَ أَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، وَأَخَذُوا مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَشَرِبُوهُ، وَاغْتَسَلُوا بِهِ، وَخَبَّؤُوهُ عِنْدَهُمْ لِلْمَرْضَى، يَبْتَغُونَ بِذَلِكَ الْبَرَكَةَفِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ، وَيُرْوَى فِيهِ أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ 27

Artinya: Penduduk Makkah sejak dahulu sampai hari ini, jika malam Nisfu Sya'ban hampir kebanyakan mereka, baik laki-laki maupun perempuan itu keluar rumah menuju masjid. Mereka shalat, thawaf, menghidupkan malam itu sampai pagi, dengan membaca Al-Qur'an di dalam Masjid al-Haram, sampai mereka mengkhatamkan Al-Qur'an.

7. Bersholawat

Dikutip dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun yang disusun oleh H Hamdan Hamedan MA, bulan Syaban diyakini sebagai bulan turunnya perintah untuk memperbanyak sholawat kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk lebih banyak bersholawat selama bulan Syaban, termasuk pada hari Nisfu Syaban.

Adapun salah satu bacaan sholawat yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Arab Latin: Allaahumma shalli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa shallaita 'alaa ibraahiim wa 'alaa aali ibraahiim innaka hamiidun majiid. Allaahumma baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa baarakta 'alaa ibraahiim wa 'alaa aali ibraahiim innaka hamiidun majiid.

Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia." (HR. Bukhari no. 3.370, 6.357 & HR. Muslim no. 406)

8. Berpuasa di Siang Hari

Dikutip dari buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Syaban' yang disusun oleh Pustaka Al-Bahjah, anjuran puasa Nisfu Syaban diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi. Rasulullah SAW bersabda bahwa pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dianjurkan untuk sholat malam dan berpuasa pada siang harinya.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar.

Demikianlah sejumlah amalan Nisfu Syaban yang dapat umat muslim amalkan. Semoga bermanfaat!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads