Bacaan Tahmid dan Takbir untuk Dibaca saat Nisfu Syaban

Bacaan Tahmid dan Takbir untuk Dibaca saat Nisfu Syaban

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Kamis, 13 Feb 2025 20:25 WIB
Skyline with minarets and domes at night
Foto: Getty Images/iStockphoto/frikota
Makassar -

Membaca tahmid dan takbir merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan pada saat Nisfu Syaban. Lantas, bagaimana bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban?

Nisfu Syaban jatuh pada hari ke-15 di bulan Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 15 Syaban bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2025.

Nah, bagi detikers yang hendak mengerjakan amalan sunnah tersebut, berikut ulasan mengenai bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban lengkap dengan doa malam Nisfu Syaban serta amalan-amalan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Bacaan Tahmid dan Takbir, Bisa Dibaca saat Nisfu Syaban

Bacaan tahmid dan takbir yang dapat dibaca saat Nisfu Syaban sama seperti bacaan yang biasa diamalkan umat muslim setelah mengerjakan sholat.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman muslim.or.id, yang dimaksud dengan bacaan tahmid adalah mengucapkan Alhamdulillah (الحمد لله). Sedangkan bacaan takbir yaitu mengucapkan Allahu-akbar (الله أكبر). Selain itu, juga ada bacaan tasbih yaitu mengucapkan Subhanallah (سبحان الله).

Dr. Sa'id Al Qohtoni dalam catatannya untuk kitab Syarh Hishnul Muslim (145-146) menerangkan bahwa terdapat enam cara yang dapat dilakukan dalam mengamalkan bacaan tahmid, takbir, dan tasbih yang merupakan rangkaian dari bacaan dzikir. Berikut lafadz bacaannya:

Pertama

Membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, dan Allahu-akbar 33x, lalu ditutup dengan kalimat:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab Latin: Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa 'ala kulli syai-in qodiir

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah kerajaan dan bagi-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Artinya: "Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa 'ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim no. 597)

Kedua

Membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, dan Allahu-akbar 34x.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

معقبات لا يخيب قائلهن أو فاعلهن دبر كل صلاة مكتوبة ثلاث وثلاثون تسبيحة وثلاث وثلاثون تحميدة وأربع وثلاثون تكبيرة

Artinya: "Ada beberapa amalan penyerta yang barangsiapa mengucapkannya atau melakukannya setelah usai shalat wajib maka dirinya tidak akan merugi, yaitu bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 34x." (HR. Muslim no. 596).

Ketiga

Membaca "Subhanallah, Walhamdulillah, Wallahu-akbar" sekaligus sebanyak 33x.

Sebagaimana disebutkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah bersabda:

أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم ولا يكون أحد أفضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم قالوا بلى يا رسول الله قال تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثا وثلاثين

Artinya: "Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?" Mereka (para orang miskin) menjawab: "tentu, ya Rasulullah". Rasulullah SAW kemudian menjelaskan: "kalian bertasbih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x." (HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).

Keempat

Membaca Subhanallah sebanyak 10x, Alhamdulillah sebanyak 10x, dan Allahu-akbar sebanyak 10x.

Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari bawah Rasulullah SAW bersabda:

أَفَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَمْرٍ تُدْرِكُونَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ وَتَسْبِقُونَ مَنْ جَاءَ بَعْدَكُمْ وَلَا يَأْتِي أَحَدٌ بِمِثْلِ مَا جِئْتُمْ بِهِ إِلَّا مَنْ جَاءَ بِمِثْلِهِ تُسَبِّحُونَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَتَحْمَدُونَ عَشْرًا وَتُكَبِّرُونَ عَشْرًا

Artinya: "Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan? Yaitu kalian bertasbih sebanyak 10x, bertahmid sebanyak 10x, dan bertakbir sebanyak 10x." (HR. Bukhari no. 6329).

Kelima

Membaca Subhanallah sebanyak 11x, Alhamdulillah sebanyak 11x, dan Allahu-akbar sebanyak 11x.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda:

وزاد في الحديث يقول سهيل إحدى عشرة إحدى عشرة فجميع ذلك كله ثلاثة وثلاثون

Artinya: "Terdapat tambahan pada hadis tersebut, dimana Suhail berkata: masing-masing (tasbih, tahmid, dan takbir) berjumlah sebelas kali, sehingga total seluruhnya menjadi 33x." (HR. Muslim no. 595).

Keenam

Membaca "Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu-akbar" sekaligus sebanyak 25x.

Hal tersebut tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh An Nas-i bahwa Rasulullah SAW bersabda:

افعلوا كما قال الأنصاري

Artinya: "Lakukanlah sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anshor ini." (HR. An Nasa-i no. 1351).

Keutamaan Nisfu Syaban

1. Waktu Ditentukannya Ajal Manusia

Dalam buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' oleh Siti Zumratus Sa'adah, dijelaskan bahwa malam Nisfu Syaban adalah waktu ditentukannya ajal manusia. Pada malam tersebut, malaikat maut akan mencatat siapa saja yang akan mendatangi ajalnya hingga bulan Syaban berikutnya.

Hal ini diterangkan dalam kitab "Tuhfah Al-Ikhwan" yang diriwayatkan dari Atha' bin Yasar, ia berkata,

"Jika datang malam Nisfu Syaban Malaikat Maut mencatat siapa yang akan mendatangi ajalnya dari bulan Syaban itu hingga Syaban yang akan datang. Mungkin seorang laki-laki telah berbuat aniaya, berbuat maksiat, menikahi beberapa wanita, menanam pepohonan, sedang dia tidak tahu bahwa namanya telah tertulis di daftar orang-orang yang mati. Tiada satu malam pun setelah malam Lailatul Qadar lebih utama daripada malam Nisfu Syaban."

2. Malam Penuh Pengampunan

Keutamaan selanjutnya adalah di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan memberikan ampunan kepada hamba-Nya, kecuali orang yang termasuk golongan musyrik, kafir, dan yang memiliki kebencian dalam hatinya. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat Al-Baihaqi dan An-Nasa'i berikut ini:

Dari Mu'adz bin Jabal dari Rasulullah SAW bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرَ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Sya'ban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada orang musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan." (Al-Baihaqi dan An-Nasa'i)

Dari Abi Tsa'labah Al-Khasyani, dari Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ، فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَيُمْلِي لِلْكَافِرِينَ، وَيَدَعُ أَهْلَ الْحِقْدِ بِحِقْدِهِمْ حَتَّى يدعوه.

Artinya: "Jika datang malam Nisfu Sya'ban, maka Allah akan melihat kepada makhluk-Nya, kemudian mengampuni orang-orang yang beriman serta membiarkan orang-orang kafir dan membiarkan orang pendengki dengan kedengkiannya sampai ia memanggil-Nya." (Al-Baihaqi)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa golongan yang disebutkan sebelumnya tidak akan mendapatkan keutamaan di malam Nisfu Syaban berupa ampunan. Kecuali mereka telah meninggalkan perbuatan tersebut dan bertaubat kepada Allah SWT.

3. Dikabulkannya Doa

Dikutip dari buku 'Buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Syaban' karya Buya Yahya, Allah SWT akan mengabulkan hajat hamba-Nya yang memohon kepada-Nya di malam Nisfu Syaban. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلا مُسْتَرْزِقُ فَأَرْزُقَهُ ! أَلا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَّا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam nishfu Sya'ban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hamba-Nya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar."

Demikianlah bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban yang dapat diamalkan. Semoga membantu, detikers!




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads