6 Amalan Malam Nisfu Syaban 2025 yang Dicontohkan Ulama, Bacaan Doa-Dzikir

6 Amalan Malam Nisfu Syaban 2025 yang Dicontohkan Ulama, Bacaan Doa-Dzikir

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Kamis, 13 Feb 2025 11:28 WIB
Skyline with minarets and domes at night
Foto: Getty Images/iStockphoto/frikota
Makassar -

Malam Nisfu Syaban merupakan waktu istimewa yang penuh kemuliaan dalam Islam. Untuk mendapatkan kemuliaannya, umat muslim dapat mengerjakan amalan-amalan sunnah.

Lantas, apa saja amalan malam Nisfu Syaban yang bisa dikerjakan umat muslim?

Sejatinya, tidak ada amalan spesifik yang dikhususkan pada malam Nisfu Syaban. Akan tetapi, karena kemuliaannya para ulama terdahulu menghidupkan malam ini dengan berbagai ibadah sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituliskan dalam buku berjudul "Malam Nishfu Syaban" oleh Hanif Luthfi Lc MA, Ibnu Rajab Al-Hanbali menceritakan para ulama salaf dari kalangan tabi'in menjalankan ibadah-ibadah sunnah pada malam Nisfu Syaban. Disebutkan Ibnu Rajab bahwa:

وليلة النصف من شعبان كان التابعون من أهل الشام كخالد بن معدان ومكحول ولقمان بن عامر وغيرهم يعظمونهاويجتهدون فيها في العبادة وعنهم أخذ الناس فضلها

ADVERTISEMENT

Artinya: Pada malam Nisfu Syaban, para tabiin dari Ahli Syam seperti Khalid bin Miʼdan, Makhul, Luqman bin Amir dan lainnya mereka sangat mengagungkan malam itu dan bersungguh-sungguh dalam ibadah. Dari merekalah orang-orang mengambil fadhilahnya.

Bagi detikers yang hendak mengejar kemuliaan malam Nisfu Syaban dengan amalan-amalan sunnah, berikut detikSulsel menyajikan ulasan selengkapnya. Artikel ini juga dilengkapi dengan jadwal malam Nisfu Syaban 1446 H/ 2025 M.

Simak, yuk!

Amalan Malam Nisfu Syaban

Berikut sejumlah amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat muslim untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban:

1. Mengkhatamkan Al-Qur'an

Penduduk Mekah di zaman dulu menghabiskan waktu di masjid dengan membaca Al-Qur'an sampai khatam di malam Nisfu Syaban. Seperti yang dituturkan Muhammad bin Ishaq Al-Fakihani berikut:


وَأَهْلُ مَكَّةَ فِيمَا مَضَى إِلَى الْيَوْمِ إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، خَرَجَ عَامَّةُ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَصَلَّوْا، وَطَافُوا، وَأَحْيَوْا لَيْلَتَهُمْ حَتَّى الصَّبَاحَ بِالْقِرَاءَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامٍ، حَتَّى يَخْتِمُوا الْقُرْآنَ كُلَّهُ، وَيُصَلُّوا، وَمَنْ صَلَّى مِنْهُمْ الله تِلْكَ اللَّيْلَةَ مِائَةَ رَكْعَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِالْحَمْدُ، وَقُلْ هُوَ أَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، وَأَخَذُوا مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَشَرِبُوهُ، وَاغْتَسَلُوا بِهِ، وَخَبَّؤُوهُ عِنْدَهُمْ لِلْمَرْضَى، يَبْتَغُونَ بِذَلِكَ الْبَرَكَةَفِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ، وَيُرْوَى فِيهِ أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ

Artinya: Penduduk Makkah sejak dahulu sampai hari ini, jika malam Nisfu Syaban hampir kebanyakan mereka, baik laki-laki maupun perempuan itu keluar rumah menuju masjid. Mereka shalat, thawaf, menghidupkan malam itu sampai pagi, dengan membaca Al-Qur'an di dalam Masjid al-Haram, sampai mereka mengkhatamkan Al-Qur'an.

2. Dzikir dan Membaca Istighfar

Berdzikir menjadi salah satu malam yang dikerjakan ulama terdahulu untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban. Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitabnya menyebutkan:

- من وكان كثير النوافل والأذكار، ويحيى ليلة النصفشعبان - والعيدين بالصلاة والذكر

Artinya: (Ibnu Asakir) itu banyak melakukan amalan sunnah dan dzikir, beliau menghidupkan malam Nisfu Syaban dan malam id dengan sholat dan dzikir.

Jika ingin mengamalkannya, berikut bacaan dzikir yang bisa dibaca sebagaimana dikutip dari buku "Kalender Ibadah Sepanjang Tahun" oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid:

Istighfar ini dibaca sebanyak 70 kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Arab Latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

atau bisa membaca istighfar berikut:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab Latin: Astaghfirullaahaladzii laa ilaaha illaa huwar rahmaanur rahiimul hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih

Kemudian membaca bacaan dzikir ini sebanyak 70 kali:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna.

3. Bersedekah

Amalan berikutnya yakni bersedekah. Amalan ini dianjurkan sepanjang bulan Syaban, tentunya bisa pula dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.

Anjuran ini diriwayatkan dari Imam Shadiq bahwa:

"Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Syaban, maka Allah SWT akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud."

4. Mendirikan Sholat Sunnah

Dari buku "Mana Dalil Nishfu Syaban" karya Ustaz Ma'rif Khozin, dijelaskan bahwa umat muslim dapat mengerjakan sholat sunnah mutlak untuk meraih kemuliaan malam Nisfu Syaban. Dengan mengerjakan ibadah ini, umat muslim bisa sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa sholat yang dikerjakan ini menggunakan niat sholat sunnah mutlak. Bukan diniati sholat khusus tertentu yang tidak memiliki tuntunan.

Para ulama menganjurkan sholat sunnah mutlak di malam Nisfu Syaban dengan berpedoman pada sabda Rasulullah SAW:

قَوْله صلى الله عليه وسلم : " الصَّلَاةُ خَيْرُ مَوْضُوعٍ ، فَمَنْ شَاءَ اسْتَكْثَرَ وَمَنْ شَاءَ اسْتَقل " قال الحافظ في " الفتح " 2 / 479 : صححه ابن حبان

Artinya: Sabda Nabi, "sholat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah" (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

5. Membaca Yasin 3 Kali

Sebagian ulama mengamalkan surah Yasin pada malam Nisfu Syaban sebagai bentuk ijtihad. Amalan ini dilaksanakan setelah Magrib sebanyak 3 kali.

Adapun bacaan pertama diniatkan untuk meminta kepanjangan umur, bacaan kedua agar terhindar dari bencana, dan bacaan ketiga supaya tidak bergantung pada orang lain. Dijelaskan dalam Kitab Fathu Al-Malik Al-Majid, yakni:

(وَمِنْ خَوَاصِ سُوْرَةِ يس) كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْأَوْلَى بِنِيَّةِ طُولِ العُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ الإِسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.

Artinya: "Di antara keistimewaan surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para Ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Syaban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain". (Fathu al-Malik al-Majíd, 19)

6. Mengamalkan Doa

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam di mana Allah SWT akan mengabulkan doa hambanya. Oleh karena itu, umat muslim bisa memperbanyak berdoa di malam ini.

Salah satu doa yang bisa dipanjatkan yakni:

Adapun doa yang bisa dibacakan sebagai berikut:

يَا ذَا الْمَنِّ فَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، ظَهْرَ اللَّاحِئِينَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ ، إِنْ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمَّالْكِتَابِ شَقِيًّا فَامْحُ عَنِّي اسْمَ الشَّقَاءِ ، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرِ ، فَإِنَّكَ تَقُوْلُ في كِتَابِ { يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ }.

Artinya: "Wahai Dzat pemberi anugerah, maka tak ada yang mampu memberi anugerah pada Mu. Wahai Dzat yang agung dan mulia, pemberi anugerah dan nikmat. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Wahai penolong pengsungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi rasa aman bagi yang ketakutan. Jika Engkau menakdirkan aku di Lauh Mahfudz sebagai orang yang celaka, maka hapuskanlah. Dan tetapkanlah aku disisi Mu sebagai hamba yang beruntung dan mendapat pertolongan pada kebaikan. Engkau berfirman dalam Al-Quran: "039. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)" (Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Al-Mushannaf 7/85).

Jadwal Malam Nisfu Syaban

Menukil kembali buku "Malam Nishfu Syaban", kata Nisfu memiliki arti setengah. Dengan begitu, malam Nisfu Syaban merupakan setengah dari bulan Syaban.

Dengan kata lain, Nisfu Syaban jatuh pada pertengahan bulan yakni tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Sementara, seperti yang diketahui sistem penanggalan yang digunakan secara global adalah Masehi.

Oleh karena itu, perlu dilakukan konversi terlebih dahulu. Untuk memudahkan, detikers dapat melihat konversi Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama RI.

Berdasarkan kalender tersebut, tanggal 15 Syaban 1446 H jatuh pada hari Jumat, 14 Februari 2025. Namun karena pergantian hari dalam kalender Hijriah dimulai ketika memasuki waktu Magrib, maka Nisfu Syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025.

Dengan begitu, malam Nisfu Syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah Magrib sampai Subuh hari Jumat, 14 Februari 2025. Pada waktu tersebut, umat muslim dapat mengerjakan amalan-amalan sunnah yang telah disebutkan di atas.

Kemuliaan Malam Nisfu Syaban

Malam Nisfu Syaban memiliki keutamaan luar biasa sehingga umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan. Berikut ini sejumlah kemuliaannya yang dijelaskan dalam buku "Mana Dalil Nishfu Syaban":

1. Dosa-dosa Diampuni

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa pada malam ini Allah SWT akan mengampuni semua makhluk-Nya. Diriwayatkan Mu'adz bin Jabal, bahwa:

عَنْ مُعَاذِ بْن جَبَلٍ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكِ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: Dari Mu'adz bin Jabal, "Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nisfu Syaban, kemudian la akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)'".

2. Doa-doa Dikabulkan

Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya di malam Nisfu Syaban. Seperti dijelaskan dalam dalil berikut:

قَالَ الْبَيْهَقِي قَالَ الشَّافِعِي وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ (أخرجه البيهقي في السنن الكبرى رقم 6087 وفي معرفة السنن والآثار رقم 1958 وذكره الحافظ ابن حجر في تلخيص الحبير رقم (675)

Artinya: Ahli hadis al-Baihaqi mengutip dari Imam Syafi'i: "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu awal malam bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, dua malam hari raya dan malam Jumat" (as-Sunan al-Kubra No 6087, Ma'rifat as-Sunan wa al-Atsar No 1958, dan dikutip oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Talkhis al-Habir No 675).

Itulah sejumlah amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban untuk mengejar kemuliaannya. Semoga berguna!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads