Ratusan Gunung Berapi Tersembunyi Berpotensi Hancurkan Antartika

Ratusan Gunung Berapi Tersembunyi Berpotensi Hancurkan Antartika

Tim detikInet - detikSulsel
Selasa, 07 Jan 2025 22:30 WIB
Gunung berapi Erebus di Antartika mengeluarkan debu emas setiap hari.
Foto: via Live Science
Jakarta -

Benua Antartika menyimpan banyak gunung berapi yang sedang 'tertidur'. Peneliti menyebut perubahan iklim yang menyebabkan es mencair bisa membangunkan gunung berapi yang 'tertidur' itu.

Seperti dikutip detikINET dari Live Science, setidaknya ada 100 gunung berapi yang berada di Antartika dan sebagian berkelompok di pantai baratnya. Beberapa gunung berapi tersebut berada di permukaan dan yang lainnya berada ratusan kilometer di bawah lapisan es Antartika.

Gunung berapi yang berada di bawah lapisan es saat ini sebagian besar masih 'tertidur' dan masih aktif. Menurut peneliti, perubahan iklim memungkinkan untuk membangunkan rentetan gunung berapi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diketahui, perubahan iklim dapat mencairkan es dan meningkatkan permukaan laut global. Sejalan dengan mencairnya es di permukaan, akan menghilangkan beban di atas gunung berapi yang 'tertidur'.

Hal ini telah terbukti meningkatkan aktivitas vulkanik di gunung berapi subglasial (berada di bawah permukaan es) di belahan dunia yang lain. Karena kerentanan tersebut, peneliti mulai mempelajari dampak es yang menghilang terhadap aktivitas gunung.

ADVERTISEMENT

Para peneliti melakukan 4.000 simulasi komputer untuk mempelajari bagaimana hilangnya lapisan es mempengaruhi gunung berapi yang terkubur di Antartika. Hasilnya, mereka menemukan jika pencairan es di permukaan dapat meningkatkan jumlah dan ukuran letusan gunung berapi di Antartika.

Dalam penelitian mereka menemukan jika lapisan es yang menipis dapat mengurangi tekanan pada ruang magma di bawah permukaan yang menyebabkan magma yang terkompresi mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi meningkatkan tekanan pada dinding di ruang magma sehingga dapat menyebabkan letusan.

Diketahui sebagian ruang magma menampung sejumlah besar gas. Saat magma mendingin dan tekanan lapisan penutup berkurang, gas akan keluar, seperti karbonasi botol soda yang baru dibuka, dapat meningkatkan tekanan di ruang magma. Hal ini berarti es yang mencair akibat perubahan iklim dapat mempercepat timbulnya letusan gunung berapi yang berada di bawah lapisan es.

Letusan gunung berapi subglasial mungkin tidak akan terlihat di permukaan, namun berdampak pada lapisan es. Panas dari letusan dapat meningkatkan pencairan es yang berada di bawah permukaan dan melemahkan lapisan es di atasnya.

Para peneliti mengungkap bahwa proses ini berlangsung lambat dan memakan waktu hingga ratusan tahun. Namun mereka juga mengingatkan jika hal ini terjadi maka akan berdampak luas.

Riset yang diterbitkan jurnal Geokimia, Geofisika, Geosistem, ini mengungkapkan pencairan es di Antartika akan meningkatkan frekuensi letusan gunung berapi. Penelitian ini juga mengintensifkan skala letusannya.




(asm/sar)

Hide Ads