Benua Antartika terbagi dari timur dan barat oleh Pegunungan Transantartika. Benua ini juga mencakup gunung berapi raksasa seperti Gunung Erebus serta danau lava ikoniknya.
Namun, sebenarnya setidaknya ada 100 gunung berapi yang tidak terlalu tampak mencolok di Antartika. Banyak di antaranya yang berkelompok di sepanjang pantai barat Antartika.
Sebagian gunung berapi tersebut memuncak di atas permukaan, tetapi sebagian yang lainnya berada beberapa kilometer di bawah Lapisan Es Antartika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Mencairnya Es Tingkatkan Aktivitas Vulkanik?
Perubahan iklim menyebabkan lapisan es mencair, meningkatkan permukaan laut global. Pencairan es tersebut juga menghilangkan beban di atas bebatuan di bawahnya, dengan konsekuensi yang lebih lokal. Sementara di tempat lain di dunia, pencairan lapisan es juga terbukti meningkatkan aktivitas vulkanik di gunung berapi subglasial.
Coonin dkk dalam penelitiannya membuat 4.000 simulasi komputer untuk mempelajari bagaimana hilangnya lapisan es memengaruhi gunung berapi yang terkubur di Antartika. Mereka menemukan pencairan bertahap dapat meningkatkan jumlah dan ukuran letusan subglasial.
Baca juga: Bagaimana Punggungan Dasar Laut Terbentuk? |
Penelitian Coonin dkk itu telah diterbitkan pada 27 November 2024 lalu dalam jurnal Advancing Earth and Space Sciences dengan judul "Magma Chamber Response to Ice Unloading: Applications to Volcanism in the West Antarctic Rift System".
Alasannya adalah pelepasan lapisan es mengurangi tekanan pada ruang magma di bawah permukaan, menyebabkan magma yang terkompresi mengembang. Perluasan ini meningkatkan tekanan pada dinding ruang magma dan dapat menyebabkan letusan.
Beberapa ruang magma juga menyimpan sejumlah besar gas volatil yang biasanya terlarut ke dalam magma. Saat magma mendingin dan tekanan lapisan penutup berkurang, gas-gas tersebut keluar dari larutan seperti karbonasi dari botol soda yang baru dibuka, sehingga meningkatkan tekanan di ruang magma.
Tekanan ini mengindikasikan es yang mencair dapat mempercepat timbulnya letusan dari gunung berapi subglasial.
Letusan Gunung Api Subglasial Berdampak ke Lapisan Es
Dikutip dari Live Science, letusan gunung berapi subglasial mungkin tidak terlihat di permukaan, tetapi dapat berdampak pada lapisan es. Panas dari letusan ini dapat meningkatkan pencairan es jauh di bawah permukaan dan melemahkan lapisan es di atasnya.
Hal tersebut berpotensi menyebabkan lingkaran umpan balik berupa berkurangnya tekanan dari permukaan dan letusan gunung berapi lanjutan.
Para peneliti menekankan proses ini lambat, berlangsung selama ratusan tahun. Namun itu berarti lingkaran umpan balik yang diteorikan ini dapat terus berlanjut bahkan jika dunia mengurangi pemanasan antropogenik.
Lapisan es Antartika jauh lebih tebal selama Zaman Es terakhir. Dan mungkin saja proses pelepasan dan perluasan magma dan gas yang sama telah berkontribusi terhadap letusan masa lalu.
(nah/nwy)