Pembelaan Wabup Maros Usai Mangkir Panggilan Asesmen Rehabilitasi BNN Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 28 Nov 2024 06:15 WIB
Foto: Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari. (dok. Instagram @hatinyamaros)
Maros -

Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari mangkir dari panggilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjalani asesmen terkait keputusan rehabilitasi narkoba. Suhartina mengakui tidak memenuhi undangan BNN dengan dalih sudah mengutus kuasa hukumnya.

Diketahui, undangan BNN Sulsel itu imbas hasil tes kesehatan Suhartina yang dinyatakan positif metamfetamin atau sabu. Hasil pemeriksaan narkoba itu sebelumnya membuat Suhartina tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan untuk maju Pilkada Maros pada September 2024 lalu.

BNN Sulsel lantas merekomendasikan Suhartina menjalani program rehabilitasi, namun tidak mendapat respons. Terakhir, Suhartina diundang untuk mengikuti asesmen di BNN Sulsel pada Senin (25/11).


"Pengacara sudah klarifikasi dan sudah membalas suratnya (BNN Sulsel) secara lisan. Jadi sudah selesai," kata Suhartina kepada wartawan usai mencoblos di TPS pada Rabu (27/11/2024).

Suhartina tidak hanya membalas surat secara lisan. Dia juga mengutus pengacaranya memenuhi undangan proses asesmen terkait hasil tes kesehatannya yang membuatnya gagal maju sebagai calon wakil bupati Maros.

"Itu surat sebagai bentuk respons BNN terhadap TMS (sebagai calon wakil bupati Maros) itu, tapi hasilnya sudah saya balas dengan mengutus pengacara saya," tuturnya.

Ketua DPD II Golkar Maros itu menganggap kehadirannya secara langsung memenuhi undangan BNN Sulsel tidak bersifat wajib. Dia kembali menegaskan bahwa sudah memenuhi kemauan BNN lewat kuasa hukumnya.

"Ini tindak lanjut saya dan BNN ada perhatian katanya. Namun itu surat mau saya hadir atau tidak itu tidak masalah," imbuh Suhartina.

Suhartina pun ingin fokus menjalankan sisa masa jabatannya sebagai wakil bupati Maros. Dia mengaku kegagalannya maju di Pilkada Maros sudah diterima dengan lapang dada.

"Semua harus dilalui dan diterima dengan ikhlas. Saya percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk saya dan orang-orang di sekitar saya," jelasnya.

Dia menyadari hasil tes kesehatannya yang terindikasi positif narkoba sempat berpolemik di tengah masyarakat. Namun Suhartina menganggap ada hikmah dan berkah di balik situasi yang dialaminya.

"Bagi saya ini adalah anugerah. Kondisi ini justru mempersatukan keluarga, masyarakat Kabupaten Maros, sahabat, dan teman-teman," imbuh Suhartina.

Sementara itu, Koordinator Rehabilitasi BNNP Sulsel, Sudaryanto menjelaskan pihaknya sudah mengimbau Suhartina untuk menjalani rehabilitasi. Kebijakan ini sudah menjadi mekanisme di BNN untuk proses pemulihan bagi orang yang terindikasi positif narkoba.

"Jadi pihak BNNP Sulawesi Selatan itu sebenarnya sudah menindaklanjuti dari awal September 2024 itu. Kita sudah imbau melalui media sosial supaya yang bersangkutan mengikuti program rehabilitasi," ucap Sudaryanto dalam tayangan YouTube resmi BNN Sulsel, Selasa (26/11).

Sudaryanto mengaku imbauan itu tidak mendapat respons positif dari Suhartina. Terakhir, BNN Sulsel pun kembali menyurati Suhartina untuk mengikuti asesmen rehabilitasi.

"Kita undang pada hari Senin, 25 November 2024 supaya ikut ke BNN untuk diasesmen. Karena hasil asesmennya itu yang akan menentukan metode atau program rehabilitasi yang akan diterapkan kepada yang bersangkutan," paparnya.

Namun surat undangan BNN tidak diindahkan Suhartina. Pihaknya justru heran lantaran asesmen yang seharusnya dihadiri yang bersangkutan ternyata diwakili oleh orang lain.

"Tetapi kemarin itu hanya diutus kuasa hukum. Jadi ini berbeda sebenarnya, jadi inikan bukan soal hukum, harus yang bersangkutan yang diasesmen. Jadi sesuai dengan hasil tesnya kemarin," jelas Sudaryanto.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(sar/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork