Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menawarkan kerja sama pemanfaatan 59 aset menganggur (idle) berupa lahan dan bangunan kepada investor. Total aset pemerintah senilai Rp 10 triliun itu diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Bisa sampai tembus di Rp 10 triliun lebih aset itu. Nah, bersama-sama bergerak ingin mendorong aset itu bekerja," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh kepada wartawan di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Kamis (14/11/2024).
"Yang selama ini idle, belum bekerja, akan kita pekerjakan. Caranya dengan kerja sama pihak ketiga. Kita undang investor, kita tidak menjual aset. Tapi, bekerja sama untuk mengelola aset," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zudan mengungkapkan, aset-aset Pemprov Sulsel dapat digunakan untuk berbagai jenis usaha. Pihaknya, kata dia, akan secara rutin mengadakan pertemuan guna mengevaluasi progres penawaran aset kepada calon investor.
"Mau bikin tower boleh, bikin apartemen boleh, bikin mal boleh, bikin peternakan boleh, bikin perkebunan boleh. Kita cari investor yang cocok, termasuk untuk membuat sarana-sarana wisata. Mudah-mudahan, mohon doanya. Kita tiap minggu akan rapat melihat progres sama menawarkan pada investor," katanya.
Di antara aset yang menjadi prioritas adalah lahan di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) yang mencakup 19 hektare. Selain itu, 500 hektare perkebunan sawit yang tersebar di beberapa daerah serta lahan strategis seluas sekitar 5 hektare di Kota Makassar.
"Kita sedang melakukan pemetaan, ya. Itu menjadi tanah-tanah yang strategis untuk kita tawarkan. (Investor) mulai datang. Tadi malam juga ketemu investor untuk CCC (Celebes Convention Center) yang samping Hotel Rinra," tuturnya.
Sementara, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Salehuddin mengungkapkan bahwa pemetaan aset idle akan terus diperbarui untuk memastikan optimalisasi. Menurutnya, aset yang tersebar di berbagai kabupaten/kota ini mayoritas berupa lahan yang berpotensi dimanfaatkan.
"Untuk sementara baru diinventarisir 59 aset idle. Akan bertambah lagi. Tapi, paling tidak ini 59 yang mau ditawarkan ke orang-orang untuk optimalisasi aset dalam rangka peningkatan PAD," ungkapnya.
Salehuddin menambahkan, pihaknya sedang berupaya mempromosikan aset-aset itu di tingkat nasional, bahkan internasional melalui skema lelang hak milik mati yang diatur Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan calon investor.
"Artinya, selama ini ditawarkan. Tapi, kan, tergantung juga jaringan. Pola penawaran kami salah satunya itu lewat ada namanya lelang hak milik mati, kalau saya tidak salah, punyanya Kementerian Keuangan. Kami memanfaatkan itu," terangnya.
"Jadi, setelah kami nilai, kami tawarkan di situ. Biar nasional, bahkan internasional bisa lihat. Kan, dulu sebatas publikasinya media daerah, paling tidak untuk 24 kabupaten/kota yang baca. Ini kita mau cari investor dari luar. Kalau bukan dari luar negeri, ya, paling tidak dari Jawa, luar Sulawesi," sambungnya.
(sar/asm)