Sekitar 140 ribu orang jumlah anak putus atau tidak sekolah di Sulawesi Selatan (Sulsel) berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dari jumlah itu, sebagian di antaranya banyak berhenti di jenjang SD.
"Berdasarkan data Kemendikbudristek kita di Sulsel kondisi anak putus/tidak sekolah itu ada sekitar 140 ribu orang," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Iqbal Djamaluddin kepada wartawan di kantor Disdik Sulsel, Makassar, Kamis (26/9/2024).
Menurut Iqbal, dari total 140 ribu itu, terdapat berbagai klasifikasi terkait anak yang tidak melanjutkan pendidikan. Mulai anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan, baik SD, SMP, maupun SMA; sempat bersekolah lalu berhenti di tengah jalan; hingga menyelesaikan satu jenjang, tetapi tidak lanjut ke jenjang berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada berbagai klasifikasi. Yang tidak pernah mengenyam pendidikan SD, SMP, SMA itu sebanyak 106 ribu orang. Jumlah yang pernah sekolah SD, tapi dia berhenti sekitar 11 ribu orang. Ada juga yang lulus SD, tapi tidak lanjut SMP sekitar 25 ribu orang. Jumlah yang sekolah SMP, tapi tidak lanjut SMA sekitar 9 ribu orang. Jumlah yang sempat SMA, tetapi berhenti sekitar 12 ribu orang," katanya.
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan Disdik Sulsel telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Pihaknya, kata dia, telah melakukan rekonfirmasi data Kemendikbudristek untuk memastikan kondisi sebenarnya di lapangan.
"Langkah-langkah yang kita lakukan selama ini kita mulai sudah hampir satu bulan lebih secara berjenjang rekonfirmasi data. Melakukan verifikasi faktual. Kita serahkan data ini ke seluruh sekolah yang ada di wilayah kita. Kita memberikan tugas kepada seluruh guru yang ada di sekolah kita (untuk melakukan rekonfirmasi data)," ucapnya.
Hingga pertengahan September 2024 ini, Iqbal mengungkapkan dari hasil verifikasi faktual menunjukkan sekitar 3 ribu anak telah kembali bersekolah. Di sisi lain, Disdik Sulsel juga menemukan sejumlah hal di lapangan, seperti beberapa anak yang sudah meninggal, menikah, tidak ingin bersekolah lagi, atau sudah tidak berada di tempat asal mereka.
"Sampai pertengahan September, data yang ada sekarang yang sudah kembali bersekolah itu sekitar 3 ribu orang. Ada beberapa hal yang menjadi temuan di lapangan, seperti ada yang ternyata sudah meninggal. Ada yang sudah menikah. Ada juga yang sudah tidak mau sekolah. Ada yang sudah tidak ada di tempat," bebernya.
Iqbal menuturkan bahwa untuk rekonfirmasi data pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota mengingat kewenangan Disdik Sulsel hanya mencakup jenjang SMA dan sederajat.
"Disdik Sulsel juga melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota karena kewenangan Disdik hanya jenjang SMA (sederajat). Ketika sudah 100% data ini di rekonfirmasi, kita akan buatkan rencana-rencana (lanjutan)," tuturnya.
(ata/ata)