Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menggagas program pertanian yang terintegrasi dan modern hingga menjadikan wilayah ini lumbung pangan utama di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemkab Kukar pun siap memasok kebutuhan pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kutai Kartanegara memang memiliki posisi strategis yang tidak bisa diabaikan, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Bumi Etam. Tanah yang subur, petani yang gigih, dan program-program terencana menjadikan Kukar bukan hanya sebagai penyangga pangan Kalimantan Timur namun juga calon pemasok utama kebutuhan pangan IKN.
Edi Damansyah berdiri di garis depan memimpin program yang memastikan transformasi sektor pertanian Kukar mampu menjawab tantangan masa depan. Program Dedikasi Kukar Idaman menjadi fondasi dari upaya Pemkab Kukar dalam mewujudkan visi besar ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui program Kukar Idaman, Edi Damansyah berupaya menjamin kelangsungan ekonomi dengan fokus utama pada pertanian. Program ini menetapkan kawasan-kawasan strategis pertanian yang dikelola secara terpadu, mulai dari lahan pertanian hingga sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan.
"Bapak Bupati selalu menekankan, setiap penetapan kawasan harus berbasis data," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhamad Rifani dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).
Dia mengatakan dari hasil verifikasi ditetapkan sebanyak 13 kawasan sebagai kawasan pertanian terpadu, 5 di antaranya mencakup lebih dari 1.000 hektare lahan. Wilayah tersebut tersebar di 6 kecamatan, termasuk Tenggarong dan Muara Kaman, yang menjadi pusat kegiatan pertanian dengan luas total mencapai 7.628 hektare.
Salah satu pilar dari program ini adalah pembangunan embung, penampung air skala kecil yang menjadi kunci dalam menjaga kestabilan suplai air bagi lahan pertanian. Saat musim kemarau melanda, embung ini berfungsi sebagai penyelamat, memastikan air tetap tersedia bagi lahan-lahan pertanian.
Hingga 2023, sebanyak 40 embung telah dibangun, masing-masing mampu mengairi hingga 10 hektare lahan. Pada 2024, jumlah embung direncanakan mencapai 63 unit, melampaui target awal 60 embung.
"Embung ini adalah tumpuan petani saat cuaca tidak menentu, memastikan mereka tetap bisa menanam dan memanen tanpa harus khawatir kekurangan air," kata Rifani.
Selain embung, pemerintah juga berfokus pada pembangunan jalan usaha tani, infrastruktur vital yang menghubungkan lahan pertanian dengan jalur distribusi utama. Jalan usaha tani tidak hanya memudahkan para petani dalam mengangkut hasil panen mereka, tetapi juga memotong biaya distribusi yang kerap menjadi beban besar dalam rantai pasok pangan.
Sepanjang 112,58 kilometer jalan usaha tani telah dibangun hingga 2023, dan pada 2024, tambahan 53,92 kilometer diproyeksikan akan selesai. Jumlah tersebut jauh melampaui target awal yang ditetapkan hingga 2026.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Kerja sama ini menjadi salah satu kunci keberhasilan kami dalam mewujudkan infrastruktur pertanian yang mendukung produktivitas," ujar Edi Damansyah.
Jalan-jalan yang kini terbentang di kawasan pertanian terpadu ini telah memudahkan ribuan petani untuk mengangkut hasil bumi mereka ke pasar, menggerakkan roda ekonomi pertanian Kukar dengan lebih cepat.
Tidak hanya terbatas pada embung dan jalan, pembangunan irigasi tersier juga menjadi agenda prioritas. Dengan irigasi yang terintegrasi, air dapat dialirkan secara efisien ke petak-petak sawah, memastikan lahan selalu produktif sepanjang tahun.
Hingga 2023, panjang irigasi tersier yang telah dibangun mencapai 29.574 meter, dan akan bertambah lagi sepanjang 7.738 meter pada 2024. Infrastruktur ini menjadi jantung dari produktivitas pertanian, menjamin lahan-lahan di Kukar tetap dapat diolah secara maksimal bahkan di musim kering.
Sektor pertanian yang terintegrasi ini telah menciptakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, memastikan bahwa Kukar tidak hanya menjadi penopang pangan untuk Kalimantan Timur, tetapi juga siap menjawab kebutuhan IKN yang akan berkembang sebagai pusat pemerintahan baru.
"Kami mempersiapkan Kukar untuk menjadi mitra strategis bagi IKN, memastikan bahwa kebutuhan pangan untuk ibu kota baru ini dapat dipenuhi dari sini," kata Edi Damansyah dengan penuh keyakinan.
Dengan langkah yang terencana, infrastruktur yang terus dibangun, dan lahan pertanian yang terus dikelola secara modern, Kutai Kartanegara telah memantapkan diri sebagai lumbung pangan yang kuat di Kalimantan Timur.
Simak Video "Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)