Dilema Kader Golkar Sulsel Usai DPP Dukung ASS-Fatma Ketimbang Kader Internal

Dilema Kader Golkar Sulsel Usai DPP Dukung ASS-Fatma Ketimbang Kader Internal

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 10 Agu 2024 09:30 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan bakal pasangan calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Fatmawati Rusdi.
Foto: Airlangga Hartarto dan bakal pasangan calon gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Fatmawati Rusdi. (dokumen istimewa)

Sementara itu, pengurus DPD Golkar Sulsel Abbas Hadi menganggap kader Golkar memiliki nilai tawar untuk diusung maju di Pilgub Sulsel. Abbas lantas mengungkap rencana awalnya untuk mengusulkan mantan MenPAN-RB dan Wakapolri Periode 2016-218 Komjen (Purn) Syafruddin Kambo.

"Pertimbangannya, Pak Syaf adalah sosok low profile, pengalaman dan track record di birokrasi, sebagai Menpan-RB dan PJU (pejabat utama) Polri di berbagai level kepemimpinan institusi kepolisian," ucap Abbas.

Abbas mengaku berniat mendorong Syafruddin berduet dengan Adnan atau Indah. Dia menganggap kedua kader Golkar yang menjabat sebagai bupati itu sarat pengalaman dan dicintai masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Adnan maupun Indah) Bukan kepala daerah yang dicaci maki rakyatnya. Terlebih bukan kader muda yang dikarbit dan ujuk-ujuk jadi elite Golkar hanya karena dikatrol oleh sapaknya atau suaminya," ucapnya.

Menurut Abbas, kedua figur tersebut sudah banyak menimba ilmu di organisasi sebelum menjadi kepala daerah. Dia menegaskan tidak meragukan kapabilitas Indah maupun Adnan.

ADVERTISEMENT

"Indah, matang sebagai organisatoris di organisasi intra maupun ekstra kampus, sebelum menjadi Tenaga Ahli Legislator Senayan. Sementara Adnan adalah dedengkot GM-FKPPI sebelum jadi anggota DPRD Sulsel dan Ketua PMI Sulsel," sambung Abbas.

Potensi Perlawanan dari Kader Internal

Tokoh senior Golkar Sulsel Abdul Madjid Sallatu mengaku khawatir sikap DPP yang mengusung ASS-Fatma berpotensi menimbulkan perlawanan dari kader internal. Abdul Madjid menganggap riak-riak gejolak itu mulai bermunculan.

"Saya khawatirnya kalau terjadi perlawanan, saya baca itu ada kader yang sudah nyata-nyata tidak mau mendukung figur yang ditetapkan Golkar," kata Madjid kepada wartawan, Kamis (8/8).

Madjid mengatakan, situasi ini bisa merepotkan Partai Golkar sendiri. Dia khawatir muncul kekecewaan dari kader potensial setelah kehadirannya tidak diperhitungkan.

"Yang repot itu kalau kader potensial yang muda, bisa menjamin kelangsungan hidup perpolitikan partai wah itu menurut saya gawat sekali kalau ada terjadi perlawanan begitu," sambungnya.

Keputusan DPP Golkar yang akan mengusung figur eksternal juga dinilai akan menghilangkan kepercayaan kader ke DPP. Jika terus berlarut, maka kondisi itu akan merusak Golkar di Sulsel.

"Maka akan hilang kepercayaan, bahkan ada tokoh senior yang bilang kalau dulu itu dibilang Sulsel itu lumbung Golkar, maka sekarang ada yang bilang Sulsel itu kader Golkar mati di lumbungnya," ungkap Madjid.

Menurut Madjid, situasi ini perlu menjadi atensi DPP Golkar. Jangan sampai, kata dia, kekecewaan kader berimbas timbulnya ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama menolak duet ASS-Fatma.

"Itukan gawat sekali kita kalau masyarakat luas sudah mulai diajak untuk tidak peduli. Lalu kita mau apa ke depan kalau kita sudah tidak peduli dengan politik. Kita tidak perlu bermain politik, tapi kita jangan buta politik," tandasnya.



Simak Video "Video: Duduk Perkara Pendukung Paslon Pilgub Sulsel Saling Lempar Batu"
[Gambas:Video 20detik]

(sar/sar)

Hide Ads