DPP Golkar Dukung ASS-Fatma karena Desakan Eksternal, Abaikan Usulan Internal

Pilgub Sulsel 2024

DPP Golkar Dukung ASS-Fatma karena Desakan Eksternal, Abaikan Usulan Internal

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 09 Agu 2024 13:45 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan bakal pasangan calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Fatmawati Rusdi.
Foto: Airlangga Hartarto dan bakal pasangan calon gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS)-Fatmawati Rusdi. (dokumen istimewa)
Makassar -

Politisi senior Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Armin Mustamin Toputiri menilai dukungan DPP Golkar terhadap Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) di Pilgub Sulsel 2024 karena ada pengaruh dari desakan eksternal. Armin turut menganggap DPP mengabaikan usulan internal partai sendiri.

"Sebagai kader, terbuka saya sampaikan bahwa jauh sebelum putusan itu final, kami tak habis-habisnya mengingatkan, mengajukan protes dengan beragam dalih dan pertimbangan," ujar Armin kepada detikSulsel, Jumat (9/8/2024).

Mantan anggota DPRD Sulsel ini mengaku heran dengan keputusan DPP Golkar tersebut. Namun Armin tidak menjelaskan lebih jauh adanya pengaruh desakan eksternal yang membuat DPP tidak memilih kader sendiri di Pilgub Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DPP Golkar bukan tak mempertimbangkan desakan kami, tapi rupanya DPP dihadapkan pada desakan yang tak kalah jauh mendesaknya. Dan saya kira, publik sudah dapat menebak dan menduga pertimbangan itu," katanya.

"Jelasnya, desakan internal dikalahkan oleh desakan eksternal. Pada akhirnya, konsekuensi internal begitu banyak dan besar mesti ditanggung," tambah Armin.

ADVERTISEMENT

Armin lantas menyinggung persoalan strategis dan mendesak yang perlu dipikirkan Golkar. Menurut dia, saat ini banyak kader Golkar yang bertarung di pilkada kabupaten/kota butuh dukungan dari kontestasi pilgub.

"Sangat butuh tandem untuk bermitra dengan kader Golkar yang maju di pilgub. Dan parahnya, karena paket diusung Golkar di pilgub, salah satunya kader partai lain," katanya.

Kader partai lain yang dimaksud adalah Golkar mengusung Wakil Bendahara Umum NasDem Fatma yang juga merupakan istri dari Rusdi Masse, ketua DPW NasDem Sulsel.

"Tak mustahil niscaya akan memikirkan kepentingan kader-kader mereka (NasDem) yang ikut bertanding di pilkada kabupaten/kota. Dan pesaing kuatnya, justru lebih banyak dari kader Golkar," katanya.

Armin menambahkan, keputusan DPP Golkar sah-sah saja, karena Golkar juga butuh koalisi dengan parpol lain di Pilgub Sulsel. Namun hasrat DPP agar usungannya yang memenangi pilgub dengan melihat survei akhirnya mengabaikan potensi kelima kader yang telah diberi surat tugas.

Kelima kader yang sebelumnya diberikan surat tugas tersebut, yakni Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Ketua DPD Golkar Sulsel Taufan Pawe, Waketum DPP Nurdin Halid, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.

"Paradoksnya karena ada 5 kader Golkar sebelumnya diberi Surat Tugas untuk mensosialisasikan diri. Dan hasil survei membuktikan jika tingkat keterpilihan di antara mereka, tak kalah bersaing dengan figur lain dari partai lain. Tapi DPP Golkar malah justru mengusung figur lain dan atau kader dari parpol lain," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, DPP Golkar resmi menyatakan dukungannya kepada ASS-Fatma di Pilgub Sulsel yang diumumkan pada Kamis (8/8). Sebelum pengumuman itu, Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga telah menerima kunjungan ASS-Fatma di di Kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (7/8) malam.

"Alhamdulillah tadi Pak Ketum (Airlangga) sudah memberikan arahannya kepada Pak Andalan (ASS) dan Bu Hati (Fatma)," kata Juru Bicara DPD I Golkar Sulsel Zulham Arief kepada wartawan, Rabu (7/8).

Diketahui, sejauh ini ASS-Fatma sudah mengantongi dukungan dari Demokrat (7 kursi), NasDem (17 kursi), Golkar (14 kursi), dan Hanura (1 kursi). Gerindra (13 kursi) dan PAN (4 kursi) juga sudah menyatakan dukungan namun belum mengumumkannya secara resmi.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads