Beredar surat edaran (SE) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), terkait larangan masuk ternak ruminansia asal Gorontalo untuk mewaspadai penyakit antraks. Pemprov Gorontalo menyayangkan larangan itu dan memastikan ternak di Gorontalo tidak ada yang terjangkit antraks.
"Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menyatakan bahwa tidak ada kasus antraks di Gorontalo," kata Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan Provinsi Gorontalo, Muljady Daeng Mario saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (17/7/2024).
![]() |
Muljady mengatakan surat edaran tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Senin (1/7/2024). Surat bernomor 8 Tahun 2024 berisi tentang kewaspadaan terhadap penyakit antraks dan penutupan sementara pemasukan ternak ruminansia asal Gorontalo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan bahwa surat edaran yang dikeluarkan itu telah meresahkan hingga berdampak buruk bagi masyarakat Gorontalo. Apalagi Gorontalo merupakan daerah pemasok sapi ke banyak daerah di Indonesia.
"Surat edaran juga sangat merugikan Gorontalo yang selama ini menjadi pemasok sapi secara rutin ke wilayah Pulau Kalimantan antara lain Balikpapan dan Tarakan dan bahkan juga ke wilayah Sulawesi Tengah maupun Sulawesi Utara," tambahnya.
Menurut Muljady, Dinas Pertanian senantiasa melakukan pengawasan dan surveilans aktif maupun surveilans pasif. Dari keseluruhan hasil uji laboratorium sejak tahun 2021 sampai 2024 dinyatakan negatif antraks.
"Sepanjang dilakukan uji Antraks di UPTD Laboratorium Veteriner sejak Tahun 2021 sejumlah 3.129 sampel, Tahun 2022 sejumlah 3.436 sampel, Tahun 2023 sejumlah 5.449 sampel dan Tahun 2024 (Jan-Juli) sejumlah 3.919 sampel semua menunjukkan hasil uji negatif antraks," ungkapnya.
Muljady memastikan ternak yang di Gorontalo aman dari penyakit antraks. Dia mengimbau dengan informasi yang beredar di media sosial masyarakat Gorontalo tidak termakan isu tersebut.
"Saat ini, Gorontalo aman dari penyakit antraks. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat Gorontalo pada khususnya bagi para pelaku usaha maupun seluruh masyarakat Gorontalo untuk tidak termakan isu yang meresahkan tersebut karena bisa dijamin bahwa ternak maupun daging yang beredar di wilayah provinsi Gorontalo aman untuk dikonsumsi," pungkasnya.
(ata/ata)